17. D E S I R E ||

98 44 32
                                    

»Happy Reading«

"Sebagian orang merasa tak berhak mencintai,"

"Mereka berjalan pelan menyusuri kekosongan, mencoba menutupi celah masa lalu."

▫️▫️▫️

11. 25

Cuaca hari ini sangat terik sekali, cahaya matahari menyorot langsung tepat ke arah gadis yang terus tidur dari jam kedua pelajaran di mulai karena dia terlambat lagi. Tentunya dia diberi hukuman menyabut rumput di halaman sekolah sendirian. Menyebalkan sekali hari ini.

Kini gadis bernama Hyeona itu terbangun karena matahari yang terus menyorotnya ke arahnya itu. Dia menghembuskan napasnya panjang.

Jam kos di kelasnya datang lagi. Ini membuatnya bosan berada di kelas. Kedua temannya juga sedang memakan cemilan yang di ambil dari temannya yang sering mereka rundung.

Lalu dia tak sengaja melihat ke arah jendela yang memperlihatkan kelas tingkatannya sedang berolahraga di lapang sekolah. Itu kelas kakaknya Kim Mingyu. Pada akhirnya dia mengangkat kedua bibirnya ke atas dengan ringan. Dia masih tak percaya dengan sikap kakaknya yang selama ini yang ia pikir membencinya. Tak tahunya kakaknya juga masih mempedulikannya. Kini akhirnya ia ada harapan untuknya agar tetap bertahan saat ini, meski rasa sakit yang ia rasakan masih akan tetap ada.

Tentunya mimik muka Hyeona itu kini di sadari oleh seisi kelas, yang sekarang mereka sedang memandang ke arahnya saat ini. Karena ini peristiwa yang langka di sekolah ini. Gadis yang bernama Hyeona yang di juluki si Pretty Ice pertama kalinya berekpresi seperti ini.

Memang seorang yang begitu populer di sekolah hal apapun yang dia lakukan akan menghebohkan warga sekolah tentunya. Seisi kelas juga bingung berpikir apa yang bisa membuatnya begitu senang seperti itu saat ini.

Ini juga hal yang baru lagi bagi Han Solhi dan Park Sira kedua temannya. Apakah ada orang yang membuat teman dinginnya seperti ini? Tapi siapa? Yang mereka tahu Hyeona tidak begitu dekat dengan orang lain sepengetahu mereka.

Akhirnya Hyeona terheran mengapa kelasnya begitu hening saat ini apa ada guru yang masuk. Padahal dia sedang malas untuk belajar, memang setiap hari juga dia tak pernah punya niat untuk pergi ke sekolah sih.

Gadis itu begitu tersentak melihat seisi kelasnya kini tertuju padanya, tak terkecuali Solhi dan Sira. Hyeona mengerjap matanya pelan merasa heran, memang mereka melihat apa pikirnya.

"Apa?" risihnya dingin. Penghuni kelas pun segera mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dan Hyeona menghembuskan nafasnya kasar. Lalu gadis itu beranjak berdiri dari bangkunya sambil berdehem pelan. Membuat seisi kelas mengalihkan pandangannya ke arahnya lagi. Hyeona pun tersentak lagi mematung.

"Apa?" risihnya lagi. Ya ampun, Hyeona benar-benar sangat risih dengan perlakuan mereka. Dia sangat tak suka jadi bahan perhatian seperti ini. Memang resiko jadi gadis yang populer di sekolah. Bahkan, dia tak meminta itu terjadi. Dia juga masih berpikir dari sisi apanya mereka menyukainya, padahal dia tak melakukan apapun untuk membuatnya terkenal. Dia hanya gadis yang jarang berekspresi, tersenyum apa lagi berbicara. Penghuni kelas pun kembali mengalihkan pandanganya ke arah lain.

'Apa ada yang aneh dengan dirinya? Atau seisi kelas yang aneh? Arrgh! Masa bodo' batin frustasi.

Lalu gadis itu kini melangkahkan kakinya untuk menuju keluar kelas sambil memasukkan kedua tangannya ke saku jaket kulitnya. Tapi sebelum dia melangkah keluar ada sebuah suara menahannya.

Look At Me || REVISIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang