4. W H Y 2 ||

162 70 250
                                    

«Happy reading»

"Don't know. I feel like i'm losing interest in everything."

I'm Missing You - Sunjae

▫️▫️▫️

30 menit berlalu, Hyeona hanya meringkuk lemas di dalam gudang itu. Menahan perih di sekujur tubuhnya yang sudah seperti mati rasa.

Cek klek

Seorang wanita paruh baya yang berusia hampir 60 tahun itu datang memasuki ruangan ini, dengan membawa nampan dan sekotak obat P3K. Dia Asisten suruhan Ayahnya. Dia sudah hampir 4 tahun dia bekerja di rumahnya, tidak 24 jam dia bekerja. Dia pulang ketika larut malam dan subuh kembali lagi bekerja di sini, karena dia harus mengurus anak-anaknya.

Dia Bibi Lee, menghampiri Hyeona yang sedang meringkuk lututnya dan menyimpan nampan itu di sebelah Hyeona. Ini sudah sering terjadi. Bibi Lee merasa iba melihat gadis tak bersalah seperti Hyeona di perlakukan tak baik oleh Ayahnya sendiri. Bibi Lee tak bisa berbuat apa-apa pada Hyeona. Dia hanya bisa menyaksikan sikap keras Ayahnya pada Hyeona.

Rasanya Bibi Lee ingin sekali membantu Hyeona, tapi dia tak akan pernah bisa. Karena Ayahnya memang mewanti-wanti agar dirinya acuh pada Hyeona. Sebenarnya Bibi Lee baik tapi entah mengapa Hyeona juga tak ingin Bibi Lee mengurusi masalahnya.

"Makanlah,"

"Bibi akan mengobati luka mu." tambahnya.

Hyeona mengabaikannya dia menghembus napasnya panjang. "Aku tak berselera makan."

"Biarkan aku mati saja, jangan obati aku." ucapnya lemas dan pasrah. Bibi Lee sudah bosan mendengar ucapan itu dari mulut Hyeona. Gadis ini sudah tak berdaya dan tak bisa melakukan apa-apa lagi.

Bibi Lee menghembuskan napasnya berat. "Jika nonna tak makan, dan bibi tak mengobati mu. Bibi juga akan terkena imbasnya, kau tahu."

Belum ada sahutan dari gadis itu, "jadi mohon makanlah, biar bibi obati luka mu," tambahnya.

Terdengar helaan napas pasrah gadis itu. Sebenarnya Hyeona sudah mati rasa, jadi tak perlu di obati. Karena saat ini dia tak merasakan apa pun, apa lagi sakit. Bibi Lee membuka kotak obat itu, dan mulai mengobati punggung Hyeona yang penuh dengan luka biru lebam dan juga bekas cambukkan. Bibi Lee tak sanggup melihatnya, bagaimana seorang gadis seperti Hyeona bisa bertahan dengan luka dan sakit seperti ini, Hyeona benar-benar gadis yang kuat.

"Kenapa tak mengundurkan diri saja?" tanya Hyeona tiba-tiba.

"Bibi masih punya hutang banyak pada Ayahmu, untuk biaya pengobatan anakku. Dan bibi masih belum bisa membayarnya," jelas Bibi Lee sambil terus mengobati luka Hyeona. Ayahnya memang sosok yang tempera mental, dan tak bisa di bantah, egois, dan juga gila akan harta meski dia sukses saat ini.

"Apa oppa sudah pulang?" tanyanya. Karena akhir-akhir ini Hyeona jarang sekali melihatnya. Meski oppa nya itu membencinya dan acuh padanya, Hyeona tetap peduli dan tetap menyayanginya dan selalu memperhatikannya.

"Belum, dia masih di sekolah. Ada kegiatan Osis katanya." jawab Bibi Lee. Benar, dia hampir lupa bahwa oppa nya itu ketua Osis di sekolah, dan yang pasti akan selalu sibuk. Oppa nya itu seangkatan dengan Suga, dan 1 tahun lagi dia akan lulus.

Look At Me || REVISIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang