Hai i'm cambek
«Happy Reading»
"Aku diam, bukan berati lemah. Perlu kau tau langit tak pernah berkata bahwa ia tinggi."
*^*
🔸🔸🔸"Kau ingat sekarang Hyeona?" tanyanya membuat Hyeona tersadar dengan ingatannya.
"Maaf, waktu itu aku hilang kendali," jelasnya sadar apa yang telah ia lakukan malam itu.
"Tapi kau membuat salah satu temanku patah tangannya. Dan kau harus tanggung jawab!" tekan Sohee. Hyeona malam itu benar-benar mengamuk seperti orang yang kesetanan sangat mengerikan siapa pun yang melihatnya termasuk gadis blonde itu.
"Lalu apa yang kau inginkan? Membayarnya? Aku sedang tak bawa uang," ucapnya. Hyeona tak masalah dengan membayarnya dengan uang atau pun materi lainnya toh dia orang yang berada dan kekurangan hanya sebuah kasih sayang yang ia idam-idamkan bukan uang atau materi.
"Tak perlu, pegang dia!" serunya pada yang lain untuk memegang Hyeona. Hyeona hanya terlihat pasrah mereka menahan tangannya, dia juga harus membayar perbuatannya itu.
"Hyeona!" panggilnya Sira khawatir apa yang di lakukan para gadis itu pada Hyeona.
"Kalau begitu lepaskan dia," titah Hyeona kepalanya menunjuk Sira yang masih di tahan oleh yang lainnya.
"Baiklah," Sohee mengangguk dan penyuruh untuk melepaskan Sira.
"Pulanglah Sira," titahnya.
"Ta-tapi-"
"Pulanglah aku tak apa, ini tak ada hubungannya denganmu. Maaf sudah melibatkan mu," pasrahnya. Sira bingung mendengar Hyeona untuk menyuruhnya pulang, tapi dia juga tak mau melihat Hyeona menghadapi mereka sendirian, teman macam apa yang meninggalkan temannya sendirian melawan para gadis itu. Sira pun mengurungkan niatnya untuk pulang dia masih berada di sini.
"Mulailah!" titahnya pada yang lain mengerti apa yang di maksud Sohee.
Bugh! bugh! bugh!
Sira melihat temannya yang sedang di pukuli itu pun segera membantu Hyeona tapi dia di tahan oleh yang lainnya berusaha melawan tapi dia tak punya daya.
"Hyeona! Tidak! Si sinting Sohee hentikan!" makinya Sira tak terima Hyeona di pukuli seperti itu dan sialnya dia terlalu lemah untuk melawan mereka. Dirinya benar-benar tak berguna jadi temannya.
Gadis yang di pukuli itu terlihat pasrah hanya terdengar pekik kan kesakitan yang keluar dari mulutnya. Gadis itu berusaha menahan rasa sakit yang tak seberapa ini menurutnya. Dan juga ia sering merasakan semua ini, jadi rasa sakit itu sudah tak asing lagi dan menyatu pada tubuhnya. Dia sudah mati rasa. Gadis blonde itu pun tertawa puas melihat Hyeona di depannya sudah tak berdaya lagi dan bisa kalah di hadapannya kali ini.
"Akhirnya aku bisa melihatmu kalah kali ini Kim Hyeona," ujarnya tersenyum puas.
"Sohee! Hentikan jalang!" teriak seseorang dari kejauhan dan seseorang itu segera menghampiri Hyeona yang masih di pukuli oleh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me || REVISION
Fiksi Penggemar[follow dulu sebelum membaca] Berkisahkan seorang gadis berumur 18 tahun yang memiliki kebencian dan keras dalam hidupnya oleh sang ayah dan juga kakaknya. Dia tumbuh tanpa seorang ibu. Dia amat sangat membenci hidupnya itu hingga ia sering kali mel...