✧・ Sen and her big egos

5 7 0
                                    

Sen tak keluar dari ruangannya sejak memarahi Sach di ruang makan pada empat-puluh-delapan jam lalu. Ia tak melakukan apapun, karena sebenarnya seluruh tugas yang harus ia kerjakan sudah rampung sejak saat itu, hari dimana Sach diperkenalkan untuk pertama kalinya.

Ah, ngomong-ngomong tentang Sach, Sen tak menyukainya, sangat. Gadis itu merasa, jika seluruh kejayaan yang selama satu juta tahun telah ia bangun perlahan, telah runtuh dan digantikan dengan kejayaan laki-laki itu dalam waktu tak kurang dari satu jam.

Apa Sen cemburu? Oh, tidak. Untuk apa cemburu pada orang yang bahkan tak bisa dibandingkan dengan nya?

Ya, seorang Sen adalah keturunan keseratus Polaris yang sifat congkaknya melebihi para keturunan terdahulunya. Gadis ini jarang terlihat. Hanya keturunan bintang yang kemudian menjadi ksatria saja yang pernah melihatnya dalam waktu satu juta tahun ini. Dan dari semua bintang yang pernah melihatnya itu, tak semuanya pernah berbicara atau bahkan mendengarnya bicara. Sifat Sen yang terlampau dingin dan tak acuh pada sekitar inilah, yang membuatnya menjadi bintang dengan pribadi misterius nan indah.

Namun, dibalik sifat misterius yang diagungkan semesta itu, keangkuhan si gadis Polaris ini telah menjadi rahasia umum. Secara nyata, lebih banyak bintang yang tak pernah berbicara dengarnya. Namun sekali lagi, seluruh bintang yang pernah melihatnya akan langsung melabeli gadis ini dengan sifat angkuh dan congkak. Berlebihan? Tidak. Bahkan Polar pernah mengatakan pada Sen jika gadis ini lebih memancarkan aura congkak daripada aura anggun. Tentu. Bagi Sen, menjadi anggun bukanlah tugas seorang ksatria sepertinya. Ia lebih suka dikenal sebagai ksatria pembunuh daripada ksatria penipu.

Ngomong-ngomong soal ksatria penipu, sekali lagi ingatan Sen membawa sebuah visual yang pernah Sen temui dua-juta tahun lalu. Saat dimana ia bertemu dengan keturunan ke dua-puluh dua bintang maha padat Eta Carinae. Mereka kebetulan menjadi partner untuk misi penaklukan gugusan liar di konstelasi Andromeda. Sen bukan orang ramah yang gemar membangun relasi. Namun Chalissa Cenora η Carinae bukanlah gadis kaku seperti Sen. Carinae, walaupun gadis ini keliatan dingin diluar, tapi sebenarnya sangat hangat. Carinae dan Sen berada di usia yang sama, hal ini membuat Carinae secara gencar mendekati Sen, mengajaknya bicara, saling bertukar pikiran, bahkan sampai latihan. Hal itu menjadi sesuatu yang baru bagi Sen. Karena hingga saat itu, seluruh partner yang berpasangan dengannya kebanyakan akan langsung menghindar begitu tahu mereka akan berpapasan.

Sen tak tahu kenapa Carinae bersikap sangat baik padanya. Nalurinya yang selalu dipenuhi perasaan buruk selalu membuatnya mencurigai berbagai hal. Tapi untuk gadis itu, Sen tak merasakan perasaan negatif ketika dekat dengannya. Dari sana, Sen berpikir, apakah sudah waktunya dia menjalin hubungan relasi antar bintang? Toh kata Polar itu bukan hal yang merugikan. Maka setelah misi itu berakhir, Sen memberanikan diri untuk membuat ikatan komunikasi dengan Carinae. Sen tak tahu jika berhasil membangun relasi itu adalah hal yang sangat membahagiakan. Karena hingga sekarang pun, ingatan tentang bagaimana visual cantik Carinae yang tersenyum lebar setelah Sen mengajaknya berelasi masih tertanam apik di pikirannya. Carinae sendiri menyebut hubungan itu sebagai 'berteman', dan entah bagaimana, pertemanan itu dapat bertahan sampai sekarang.

Sen tersentak kembali pada dunia nyata setelah pintu ruangannya diketuk tiga kali. Kata 'masuk' menjadi persetujuan Sen untuk seseorang yang entah siapa itu sedang berada di luar pintunya.

"Nona, ada sinyal komunikasi dari nona eta Carinae."

Lihat? Sen rasa dia sedikit berbakat dalam berteman. Karena bahkan belum beberapa menit ia memikirkan masa lalu, 'temannya' itu sudah memberinya sinyal komunikasi.

"Segera hubungkan ke ruanganku."

"Baik nona, apa ada yang Anda butuhkan lagi?"

Sen melirik Lux, dari ujung matanya, Sen dapat melihat sikap Lux sebagai seorang bawahan yang sangat sempurna.

le centième | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang