Bagian 6

10 1 0
                                    

UNTUKMU YANG SELALU MENYEMBUNYIKAN PERASAANMU


"kau mau menonton balapan itu?"

"bolehkah? Aku akan senang jika kita bisa menontonnya,"

"tapi....okee baiklah. Kita akan menontonnya, anggap saja untuk melihat kemungkinan yang akan terjadi esok,"

Young Jae mengatakan hal aneh kembali, seakan-akan Kim Eunna harus menemukan potongan puzzle yang harus ia rangkai. Sehingga pesan dan kebenaran didalamnya lambat laun akan terungkap.

Perut mereka telah terisi dengan semangkuk tteokbokki. Kini, dua remaja itu berjalan beriringan menikmati senja yang perlahan berganti dengan malam. Seperti biasanya Young Jae tidak pernah absen untuk mengantar Kim Eunna pulang.

---

"kita sudah sampai. Masuklah kedalam dan tidurlah dengan nyenyak," perintah Young Jae pelan ketika langkah mereka terhenti di depan pagar kayu yang ditumbuhi rumput yang menjalar.

"kau tidak mampir?"

"tidak, keluargaku akan menunggu,"

"baiklah,"

"hmm Young Jae-yaa," sambung Kim Eunna. Gadis itu berbalik, ia mengurungkan niatnya untuk melangkah menjauh. Kim Eunna menatap Young Jae yang saat ini tersenyum kepadanya. Young Jae terlihat tengah menunggu pertanyaan yang dilontarkan Kim Eunna.

"aku sangat berterima kasih kepadamu hari ini. Kau membuat suasana menjadi lebih baik. Aku sangat berterima kasih."

Tiba-tiba tangan Young Jae mengelus puncak kepala Kim Eunna. Di tambah lagi, ujung mata lelaki itu terlihat ada sesuatu yang menggenang. Entah mengapa hati Kim Eunna terasa tersayat tipis melihat raut wajah Young Jae yang pilu.

"bertahanlah! Aku juga akan melakukan hal yang sama. Kita harus membangun benteng yang kuat untuk menghadapinya. Kita adalah seseorang yang menjadikan satu sama lain sebagai tempat bersandar..."

"dan sepertinya hujan yang akan membawaku pulang," lanjut Young Jae. Kim Eunna menyunggingkan senyumannya, beberapa saat kemudian ia melambaikan tangan kepada Young Jae sebagai salam perpisahan.

"Kim Eunna....." Kim Eunna hampir memutar tubuh ketika Young Jae memanggilnya. Tapi seketika, tangan sedingin es itu dengan cepat memeluk Kim Eunna dari belakang. Young Jae meletakkan dagunya di pundak gadis itu, kepalanya menunduk karena Kim Eunna lebih pendek dari Young Jae.

"Sejujurnya aku tidak mau membebanimu dengan ini. Bahkan aku terlalu pengecut untuk mengatakannya,"

"Kim Eunna...." Young Jae melepaskan pelukannya. Ia memutar tubuh Kim Eunna sehingga mereka berdua bertatapan. Kini Kim Eunna dapat melihat pantulan wajahnya di bola mata Young Jae.

Seperti bintang, sinarnya perlahan meredup. Berpendar diantara jutaan galaxy membuatnya lelah. Ia ingin melepaskan sinarnya begitu saja tetapi hal itu sangat sulit untuk dilakukan. Ia harus menampakkan cahaya putihnya agar orang lain dapat menikmati keindahannya. Membahagiakan mereka. Menopang kisah hidupnya yang tampak biasa saja, tapi sebenarnya ia memiliki rahasia dan sejumlah luka.

"semuanya akan berakhir. Aku akan menjagamu," Young Jae menatap lekat-lekat gadis didepannya. Ia menakup pipi Kim Eunna dengan kedua tangannya, seperti meyakinkan gadis itu bahwa semuanya akan baik-baik saja. Namun sorot matanya seakan mengatakan hal yang berbeda.

Kim Eunna paham betul bahwa Young Jae tengah menyembunyikan sesuatu darinya, "Katakanlah. Seseorang harus mengerti beban berat yang ada dipundakmu. Aku akan mendengarkannya," Kim Eunna berucap pelan, namun Young Jae hanya meresponnya dengan memeluk erat Kim Eunna.

SPEEDOMETERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang