Chapter 10 : ✨Situasi Mencekam✨

514 80 12
                                    

Sementara ditempat lain:
Hak sang komandan, dan di sebut sang badai justru meringkuk jauh-jauh dari ruangan adiknya itu dan menjauhi keramian demi mengendalikan pacu jantungnya yang tak stabil, ia meringkuk gemetar, wajahnya merah dan dicengkramnya sangat kuat.

'Ada apa denganku sih, kenapa aku semakin tidak tenang!,'

Dan dalam kondisi ini, tak ada yang bisa menangkan sang Komandan selain dia sendiri. dan akibat ini apakah hubungan mereka akan kembali baik atau justru makin parah

"Nee Harua, melihat kemampuanmu sebenarnya kau bukan seorang pelayan?, Aku benarkan?,"UcapHeang Dae menatap Polos. "Dengan kekuatan seperti ini kurasa kau bisa mendapatkan apa yang lebih baik,"Ucap Pemuda bersurai pirang itu.

"Mungkin saja!-,"Ucap Sakura dengan pandangan lembut. "Tapi rasanya aku,"

"GAWAT HEANG DAE!,"Teriakan Prajuit terdengar membuat Sakura menghentikan Chakra medisnya saat seseorang terdengar masuk kedalam ruangan. "TUAN MUDA TAE YEAON JATUH SAKIT,"Ucapnya.

"Tae Yeon,"Mata Sakura membulat dan memandang tak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Kita sampai wilayah Huuga kampung halamanku,"Ucap Hak datar.

Shinzo Ketsuin

(心臓欠員)

By

(Lightning Shun ¤ Vicky Chou)

PART : (10)

Dari! Dark!

langkah kaki terdengar cepat, dikala mata Sakura memancarkan kecemasan diikuti oleh Heang Dea menuju kamar Tae Yeon, suara Gebrakan langsung terdengar memunculkan Sakura yang membuat semua orang disana nampak menatapnya kaget.

BRAAAAAKKKK!

"Sa~Sakura,"Suara ringisan kecil terdengar menyambutnya, Wajah penuh kesedihan dari wajah Yona terlihat menunduk di dekat kasur Anak itu yang terbaring tiada berdaya. "Ta-Tae Jatuh dan-,"

Sakura memasuki ruangan lalu mendekati Yona tampa bicara, dan langsung mencoba menenangkan Yona dengan mengusap punggungnya dengan lembut.

"Ini bukan kesalahan Rika, Tae Yeon punya paru-paru yang lemah sejak dia lahir, terkadang penyakitnya sering kambuh sewaktu-waktu, dan sulit bernafas setelah meminum obat dia akan segera pulih,"Ucap Mun Deok menenangkan.

Semua kembali terdiam dengan Sebelum Sakura mau mengutarakan sesuatu langkah tergesa berikutnya terdengar, Dua sosok warga lelaki suku angin datang dengan tampang cemas.

"GAWAT KETUA! PEDAGANG YANG BIASA MELEWATI JALUR PERDAGANGAN KITA, DISERANG HINGGA SEMUA PEDAGANGAN TERLUKA PARAH, BARANG MEREKA DI BUAT HANCUR LEBUR,"Ucap Salah satu mereka.

"Saat ini mereka sedang ditangani oleh suku kita di bawah,"Ucap temanya.

"Mereka sengaja?!,"Ucap seorang Pembantu wanita kediaman Mundok.

"Ini ulah suku api!,"

"Mereka tak main-main dengan Keinginan mereka,"Ucap Salah satu pria dari para warga. "Bagaimana Ketua apa kita akan ikut perang,"Tanya pria tadi dan Sang Ketua Mun Dok hanya terdiam.

"Kesempatan kita mendapatkan Air juga suplai telah dilumpuhkan,"Ucap Mun Dok dengan suara agak lemah "Dan jika mengibarkan bendera perang juga tidak mudah karna, Suku api sangat kuat,"Ucapnya.

Mendengar penjelasan itu Sakura hanya diam tampa berkata apa-pun gadis itu masih mencoba menenangkan kondisi Yona yang semakin terpuruk akan kejadian ini, dan menyalahkan semua ini padanya.

Shinzo KetsuinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang