Sakura Haruno salah satu shinobi Konoha Koma, saat pertarungan 5 negara, dan terjebak dialam tengah-tengah akhirnya bertemu seorang dewa yang melakukan perjanjian denganya, guna mengembalikan hidupnya seperti sebelumnya...
Disarankan untuk melihat konten saya yang lain saja, karena isi dari cerita ini adalah sambungan di akhir cerita kemarin dan isinya konten 18 plus, jika tidak menyukai konten ini lebih baik disarankan untuk pindah cerita yang lain.
Terima kasih.
. . . .
"Kamu sangat cantik"
Sosok cantik Sakura yang terpantul dari cahaya Rembulan dari luar beranda Kamar pribadinya, menampilkan refleksi sakura dalam perangkap pada lengan kekarnya dilantai kamar yang dingin.
Mata sendu, yang berair dengan wajahnya memerah.
Terlihat bibir Sakura yang mulai bengkak karna Hak sempat mengisap bibirnya terlalu kuat, disertai nafas Sakura yang melemah karna sempat kehabisan nafas dengan pemandangan lainya yang Hak lihat.
Kimononya di bagian area dada Sakura yang mulai terbuka setengah menunjukkan beberapa Mark mark biru yang kecil dan besar yang telah diberikan hak kepadanya.
Sial kau menjebakku pesonamu dan hatiku Sakura.🍅
Akhirnya aku membiarkannya, perasaan yang memuncak dengan penasaran namun membawaku kepada masa yang kelam.
Mengapa kau datang datang dalam hatiku yang tidak pernah tertarik kepada siapapun?
Apa ini adalah Karma dari apa yang kutunggu Apakah ini Adakah egoisan ku di masa lalu?
Kau seolah menggemuk hatiku untuk tidak kemanapun.
Aku tidak ingin kamu pergi seperti dia tapi ini bukan cerita aku Bukankah begitu?
. . . .
Suara nafas beradu, suraian lembut pergelutan kasih terlihat mengalir lembut keudara kamar.
Jemari seorang gadis gemetar mencengkram seprai futo dengan keras, dengan tempo lemah dan keras merasakan rangsangan extrim dibagian tubuhnya, bersamaan detak nafas bergetar cepat lalu memelan.
"Auhhk~, "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sakura terhentak kaget, tak mampu menyembunyikan kejutan yang melanda hatinya. Tubuhnya menjadi sangat sensitif dalam rangkulan hangat yang posesif, seakan-akan magnet tak terpisahkan. Bahkan sentuhan-sentuhan yang nggak pernah dia terima oleh laki-laki manapun seumur hidupnya telah dia rasakan sekarang. ini adalah sebuah perasaan aneh yang tak bisa dia ukur dengan hal yang diterka.
