#Pandangan pertama#
.
.
.
••••...••••...••••Dua anak kecil yang sedang berlari lari terdiam saat mendengar suara kakaknya yang memanggil mereka.
"luna, mana, jangan lari-lari nanti jatuh"
Kedua anak gadis yang dipanggil olehnya hanya mengangguk sambil berteriak karna mengira suara mereka tidak akan terdengar jika hanya dengan nada biasa, jarak mereka juga menjadi alasan kenapa para adiknya berteriak.
"IYA KAK"
lelaki bersurai ungu lilac hanya tersenyum kecil saat melihat adik adiknya mengikuti perkataan sang kakak, mereka bertiga pergi menelusuri jalanan tokyo untuk membeli sebuah boneka yang para gadis itu mau.
Hari ini adalah hari ulang tahun sang adik terkecilnya bernama 'mana', gadis mungil itu bilang kalau dia ingin dibelikan boneka kesukaannya.
Langkah luna dan mana berhenti di depan sebuah toko mainan membuat sang kakak bernama 'mitsuya takashi' ikut menghentikan langkahnya.
"nee~ onii-chan, kita liat kesini dulu boleh? "
Mitsuya mengangguk sambil menggenggam kedua tangan adiknya masing masing.
"ayo kita masuk"
Ekspresi senang ditampilkan oleh kedua anak kecil di sebelah kanan dan kirinya mitsuya, mereka masuk ke dalam toko mainan dengan perasaan senang.
Terdengar suara sang pekerja toko ini memberikan sebuah sapaan pada mereka bertiga, luna dan mana langsung pergi menuju boneka boneka yang empuk.
Mana mengambil satu boneka yang lumayan besar untuk ukuran sepertinya, ia menghampiri kakaknya yang berada tak jauh darinya.
Mitsuya berjongkok saat melihat mana menghampirinya.
"ada apa mana? "
"onii-chan aku ingin yang ini, boleh ya? "
Mitsuya mengambil boneka yang tadi berada di tangan sang adik, ia memutar mutar bonekanya untuk melihat harga dari benda empuk tersebut.
Kedua mata mitsuya sedikit melebar saat melihat harga si boneka, ia berpikir sebentar untuk menghitung apa uangnya cukup untuk membeli dua?
mungkin uang sedang tidak berpihak padanya, mitsuya menggelengkan kepalanya kepada mana saat selesai menghitung uang yang berada di dalam sakunya saat ini.
"maaf mana, tapi uang kakak ga cukup buat beli dua, kita cari yang lain ya? "
Mitsuya berkata selembut mungkin untuk tidak membuat adiknya nangis, kecewa atau apalah itu.
Wajah mana sedikit berubah saat tau boneka kesukaannya tidak bisa dibeli karna uang si kakak tidak cukup untuk membelinya.
Ia menundukkan kepalanya sambil sesekali memainkan ujung baju yang ia kenakan.
Luna yang tau adiknya sedang bersedih segera menghampirinya, menepuk pundak sang adik sambil tersenyum lembut.
"masih ada yang lebih bagus kok! Ayo kita cari lagi"
"tapi... Mana suka yang ini"
Mitsuya merasa bersalah saat melihat adiknya yang sedih karna hadiah terbaiknya tidak bisa dibeli hanya karna uangnya tidak cukup walaupun beli satu boneka itu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bₒyfᵣᵢₑₙd [ₘᵢₜₛᵤyₐ ₜₐₖₐₛₕᵢ]
FanfictionBagaimana rasanya menjadi pacar seorang mitsuya takashi? Mitsuya takashi X readers Selamat membaca wahai kalian para kaum rebahan Tokyo revengers ©ken wakui Bahasa non baku + kasar