4/10

2K 326 14
                                    

#Hujan#
.
.
.
••••...••••...••••

Kembali lagi dengan dua sejoli yang sedang meneduh di pintu masuk sekolah, laporan cuaca sialan itu menipu mereka, dia bilang kalau hari ini cuaca akan cerah tapi nyatanya tetesan air hujan turun dengan deras.

Sweter coklat muda milik mitsuya dipakai oleh (y/n) untuk menutupi pakaian dalamnya yang terlihat, cap lima jari masih tertera di wajah mitsuya, ia mengusap ngusap pelan pipi kananya yang terkena tamparan (y/n).

Sang pelaku melirik si korban dengan perlahan lahan, ia mengarahkan tangannya ke pipi mitsuya yang sudah tidak diusap oleh pemiliknya.

"m-maaf, apa aku menamparmu terlalu keras? "

Bisa bisanya dengan situasi seperti ini mitsuya masih memikirkan hal jahil untuk (y/n).

Si lelaki mengangguk pelan dengan rintihan bohong keluar dari mulutnya.

"hm.. Tenagamu hampir sama dengan ibu ibu tetanggaku"

(y/n) hanya bisa bersweetdrop mendengar itu.

"m-mereka pasti menyeramkan"

"sangat (y/n)"

Mereka mengalihkan pandangannya kembali lurus ke jalan sekolah yang sudah sepi, karna sudah malam jadi siapa juga yang mau berdiam diri di sekolah.

"apa adikmu dirumah sendirian? "

"hm? Tidak ibuku pulang lebih awal jadi dia bisa mengurus adik adikku"

(y/n) mengangguk mengerti sebelum menghela nafas panjang untuk menenangkan dirinya.

"kita terobos saja gimana? "

(y/n) menoleh ke sumber suara, ia mengambil pose memikir sebentar.

"ke rumahku saja, rumahmu lumayan jauh dari sekolah"

(y/n) mengangguk mengerti setelah mendengar perkataan mitsuya, memang benar jarak rumahnya lebih jauh dibandingkan rumah keluarga mitsuya.

"aku ambil motor dulu, kau tunggu sini bentar"

(y/n) hanya mengangguk, entah kenapa bibirnya seperti malas untuk mengatakan sesuatu, mungkin dia kena sariawan mendadak.

Mitsuya melangkah pergi menuju parkiran motor yang untungnya tidak terlalu jauh dari pintu masuk sekolah, tubuh (y/n) sedikit menggigil saat merasakan angin malam menerpanya.

Mitsuya kembali dengan motor yang ditunganginya, ia melirik ke arah (y/n) dan memberi isyarat untuk cepat naik ke motor.

"ayo naik, kelamaan sakit nanti"

Gadis itu mematuhi perkataan sang lelaki, ia meremas cukup erat kemeja mitsuya yang basah kuyup.

Mitsuya menarik kedua tangan (y/n) untuk memeluknya, gadis itu sedikit merona saat terpaksa harus memeluk erat mitsuya.

"nanti kalo jatuh aku yang harus tanggung jawab"

Mitsuya mulai menancapkan gas motornya dan pergi dari gedung sekolah ke rumahnya, di perjalanan tidak ada satupun dari mereka yang membuka pembicaraan, terlebih lagi kondisi yang dingin dengan angin kencang menerpa mereka membuat kedua mulutnya tidak bisa mengeluarkan satu katapun.

Motor terhentikan karna mitsuya menancapkan rem motornya saat bagunan sederhana terpampang didepannya.

"udah nyampe, ayo turun"

Bₒyfᵣᵢₑₙd [ₘᵢₜₛᵤyₐ ₜₐₖₐₛₕᵢ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang