#masalah#
.
.
.
••••...••••...••••(y/n) berjalan santai sambil membawa sebuah bingkisan di tangannya, aroma obat obatan mendominasi setiap sudut ruangan, hari ini ia mengunjungi mitsuya yang berada di rumah sakit.
Pintu ia geser dengan senyum kecil tertera di wajahnya, lelaki yang sedang duduk di atas kasur rumah sakit menoleh kearahnya.
"(y/n)"
Sapanya sambil tersenyum hangat, sang gadis masuk kedalam ruangan bersama bingkisan yang ia bawa.
"bagaimana keadaanmu, taka?"
"sudah membaik, kata dokter aku udh boleh pulang besok"
"baguslah"
Mitsuya menoleh ke bingkisan yang cukup besar dimeja sebelahnya, lalu bertanya.
"itu apa? "
"makanan"
(y/n) mengambil satu tupperware dari dalam plastiknya, kedua mata lilac itu membinar saat melihat isi dari tupperware milik (y/n).
"uwaa.... Pasti enak, suapi aku ya"
(y/n) menghela nafas sesaat lalu menyodorkan sendok yang sudah menampung makanan buatannya, senyum cerah bagaikan matahari terpampang diwajah tampan mitsuya.
"ENAK.. Masakan calon istriku memang terbaik"
"iya iya, udah jangan makan sambil ngomong, tar keselek loh"
Mitsuya mengangguk dengan ceria, mereka saling berbincang satu sama lain sampai hari menjelang sore, mitsuya menggenggam tangan mungil sang gadis.
"besok kau bisa menjemputku? "
(y/n) terdiam sesaat, ia mengelus pipi kanan mitsuya dengan lembut bagaikan seorang ibu.
"maaf taka, besok aku ada urusan jadi ga bisa jemput kamu"
Wajah kecewa sekaligus sedih ditampilkan oleh mitsuya, genggaman tangan (y/n) mengerat.
"besok sore kita bisa ketemuan kok" lanjut (y/n).
Wajah mitsuya kembali bercahaya, ia mengangguk sebagai jawaban, tangan sang kekasih ia cium cukup lama.
"aku mencintaimu, (y/n)"
"aku juga mencintaimu"
Rasanya seperti dunia milik mereka berdua yang lain ngontrak, (y/n) berdiri tegak sambil memakai jaket tebalnya.
"mau pulang sekarang?" tanya mitsuya.
(y/n) mengangguk.
"orang tuaku ingin berbicara padaku besok, jadi aku harus pulang cepat"
Kali ini Mitsuya yang mengangguk, sang lelaki kembali menggenggam tangan kanan kekasihnya.
(y/n) bertanya 'ada apa?' pada mitsuya, lelaki berambut lilac itu menaruh jari telunjuk pada bibirnya, mengkode sang kekasih untuk menciumnya sebelum pulang.
"kau manja sekali, taka"
"gpp manja ke pacar sendiri, cepetan"
"apaan? "
"mau cium"
"kalo engga mau gmn?"
"ga boleh pulang"
"dih maksa"
"sayang ih, udah lama ga cium, boleh ya?"
(y/n) menghela nafas sebentar lalu mendekatkan wajahnya pada mitsuya, mendapat lampu hijau dari sang kekasih membuatnya tak ingin kehilangan kesempatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bₒyfᵣᵢₑₙd [ₘᵢₜₛᵤyₐ ₜₐₖₐₛₕᵢ]
FanficBagaimana rasanya menjadi pacar seorang mitsuya takashi? Mitsuya takashi X readers Selamat membaca wahai kalian para kaum rebahan Tokyo revengers ©ken wakui Bahasa non baku + kasar