TERIMA KASIH BUNDA - ROHIYAH

39 9 0
                                    

Sepulang sekolah, usai dirinya berperang dengan soal ujian nasional (UN), Dina berlari, dengan tercetak jelas di wajahnya sebuah luapan penuh kebahagiaan. Ia ingin memberi kabar, bahwa dirinya dipuji dan diberikan dukungan dari guru dan teman-temannya saat dirinya menjawab pertanyaan dari sang guru.Jawaban yang berhasil menghipnotis seluruh penjuru ruangan. Karena hanya dirinya yang bercita cita ingin melanjutkan pendidikannya di sebuah pondok pesantren.

"Bundaaaaaaaaaa!!!!!!" Teriak Dina dari ambang pintu saat kedua kakinya telah menapak di sana. Suaranya yang terdengar nyaring, berhasil membuat Sang Bunda yang sedang memasak di dapur, menghampirinya.

"Astagfirullah kakak, bukannya salam dulu ya. Ada apa kak ?" Tanya Sang bunda saat dirinya sudah berdiri tegak dihadapan Dina. Lalu tangan kanannya mengelus khimar coklat yang membalut mahkota berharganya.

"Hehehe, ini Bunda kakak mau... Eh, gak jadi deh." Ucap dina yang terhenti dan meninggalkan rasa penasaran di benak sang bunda.

Batinnya seakan berteriak. "Jangan!! Kamu lupa, kamu mempunyai 3 adik yang sama sama butuh biaya sekolah. Biaya pesantren mahal. Apa kamu tidak kasihan dengan kedua orang tuamu? Pikirkan dina!! Cukup!! Hentikan pikiran buruk ini!!"

Dengan rasa ragu Dina mengutarakan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan di sebuah Pondok Pesantren kepada kedua orang tuanya setelah melaksanakan sholat shubuh berjamah. Menjadi santriwati adalah keinginan yang telah lama ia impikan sejak masih duduk di bangku kls 3 sekolah dasar. Spontan ia langsung mengalihkan pembicaraannya ke topik yang lain. Membahas sekolah Negri yang sudah di daftarkan oleh pamannya, kakak dari Bunda. Dan memang, dina sudah mendapatkan bangku di sekolah menengah pertama pilihan sang paman.

"Sayang, Bunda dan Ayah sangat senang. Besok kami akan mencarikan Pesantren yang paling bagus dan cocok untuk kakak. Apapun akan kami lakukan untuk masa depan kakak. Kakak harus sukses dunia akhirat. Pasti kakak ragu dengan biaya kan? Tak perlu di ragukan kak, Allah Maha Kaya, Allah Maha Pemberi Rezeki. Jika kita niatkan untuk Ridho Allah, pasti akan Allah mudahkan. Sayang, berdoa ya, memohon kepada Allah SWT. Bunda dan Ayah janji, akan memberikan yang terbaik." Ucap Bunda yang mulai meneteskan air mata.

Dina memeluk erat kedua orang tuanya. Air matanya membasahi pundak kedua orang tuanya. "Ya Allah saksikanlah pengorbanan kedua orang tua hamba."





***
MAAF SEBAGIAN PART SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN
***

I'M GRATEFUL FOR (TERSEDIA DI SHOPEE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang