Langit senja terpampang indah tepat di belakang gedung-gedung tinggi yang berada di hadapannya, sambil membawa kotak yang berisi barang-barang kantor ia berjalan pelan menyusuri jalanan yang sepi dari kendaraan. Satu tarikan napas panjang ia ambil sebelum akhirnya ia menghentikan kakinya tepat di sebuah halte kosong sambil tersenyum menatap tempat itu, pandangannya ia alihkan ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangan kanannya sebelum akhirnya ia mengambil beberapa langkah mendekat ke salah satu bangku yang ada di sana dan mendudukan dirinya untuk beristirahat sejenak.
Tak lama ada seorang Ibu yang menarik gerobak dan seorang anak kecil laki-laki yang mengikutinya di belakang berhenti di dekat halte, Ibu itu menyimpan gerobak di samping halte sebelum ia menarik anaknya untuk duduk di halte. Sebelum ia duduk, ia dengan sopan menyapa dan meminta izin pada gadis yang lebih dulu duduk di sana sambil tersenyum hangat meski ia tak mengenalnya. Gadis itu membalasnya dengan ramah sebelum akhirnya keheningan melanda keduanya, sesekali ocehan ringan keluar dari mulut kecil bocah laki-laki yang sedang berkeliling halte, menunjuk apa saja sambil bertanya pada sang Ibu agar rasa penasarannya terbayarkan. Pemandangan itu tak lepas dari manik cokelat milik Jian, bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman karena terkena atmosfir yang diciptakan oleh pasangan ibu dan anak itu.
*** MAAF SEBAGIAN PART SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN
IKUTI PO-NYA SEGERA!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.