I'M GRATEFUL FOR (TERSEDIA DI SHOPEE)

TERIMA KASIH SAHABAT - TRI RETNOWATI

Namaku Dinda, aku adalah seseorang yang dingin dan cuek, dari dulu, tidak ada yang mau berteman denganku karena hal itu. Berbeda dengan Anita, Sahabatku. Dia orang satu-satunya yang mendekat saat semua orang menjauh, dia selalu bersamaku walaupun aku tidak peduli padanya, dia berusaha untuk bercanda padahal aku tidak pernah tertawa dan menanggapinya. Sampai pada suatu malam aku hampir saja mati jika tidak diselamatkan olehnya, dan malam itu pula aku menyadari kalau dia tulus ingin menjadi Sahabatku. Mulai saat itu, kami mulai bersama sampai sekarang.

Hari ini aku melihat Anita datang dengan wajah pucat, aku sedikit terkejut dengan hal itu. Selama 5 tahun aku bersahabat dengannya, aku tak pernah melihatnya lemas seperti ini, karena walaupun dalam keadaan sakit, Anita tetap ceria tanpa lemas sedikitpun.

3 jam pelajaran selesai begitu cepat, dan jadwal selanjutnya adalah pelajaran olahraga. Kami pun bergegas untuk ganti baju. Aku melihat Anita jalan dengan sangat lemah, aku semakin khawatir dengannya.

"Kalau kau sakit, aku akan mengantarmu ke UKS sekarang," ucapku pelan sambil merangkul bahunya. Dia tersenyum.

"Aku sungguh baik baik saja Din, percaya padaku." lagi lagi aku harus mencoba percaya padanya.

Setelah 30 menit, kami sudah berkumpul di lapangan, sebelum memulai pelajaran, kami diharuskan untuk pemanasan dan lari keliling lapangan. Sebelumnya memang tak ada yang salah, sampai...

Brukk..

Suara jatuh itu membuatku menghadap ke belakang, dan yang kulihat adalah seorang gadis yang terbaring pingsan, dan gadis itu adalah Anita. Aku sangat panik hingga hampir menangis, sungguh, ini pertama kalinya aku melihat Anita Pingsan. Tak lama, petugas PMR datang dengan tandu dan membawa Anita ke UKS. Aku mengikuti mereka dari belakang dengan raut wajah murung. Sedangkan Guruku sedang menghubungi kedua Orang Tua Anita. Aku hanya bisa berharap agar semuanya baik baik saja.

"Dinda, lebih baik kamu kembali ke kelas bersama yang lainnya, Sebentar lagi Orang Tua Anita akan datang dan membawa dia pulang," ucap Guru olahraga ku. Aku hanya mengangguk lalu berjalan keluar. Namun, Sebelum aku benar benar keluar, Aku kembali melihat Anita. "semoga kamu baik baik saja Nit," harapku dalam hati.

***
MAAF SEBAGIAN PART SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN
***