Sudah dua hari sejak kejadian di restoran... Aku dan dia masih saling bertukar pesan..
Terkadang ia mengajakku bertelefon, tapi aku tolak. Karena hatiku tidak kuat saat mendengar suaranya. Suara dia...argh... aku tidak bisa mendeskripsikannya.
Semakin aku mengenalnya, aku semakin membayangkan saat aku dan dia bersama selamanya...
Tapi... aku tidak mau berharap lebih. Aku takut terjatuh ke jurang yang kubuat sendiri.
Aku berharap hari-hari mendebarkan ini terus terjadi...
Keesokkannya dan seterusnya, ntah kenapa...
Aku dan dia tidak saling bertukar pesan..
Aku tidak tau apa yang terjadi...
Ketika aku mengirim pesan, dia tidak membalasnya... biasanya ia langsung membalas...
Aku pikir... aku dan dia sudah menjadi dekat...
Sudah lewat satu bulan, dia tidak ada kabar.
Aku takut terjadi sesuatu padanya...
Dan aku baru sadar... aku bodoh. Selama ini hanya dia yang menanyakan tentangku.
Aku tidak pernah menanyakan tentang dia...
Dia tak mungkin meninggalkanku kan? Pertanyaan yang muncul dalam hatiku..
Tapi aku tidak ingin berprasangka buruk dengannya...
Saat ada dia, ..aku tidak pernah merasa kesepian...
Sekarang... kesepian sudah mulai mendatangiku...
Sedikit lagi...sedikit lagi aku bisa mengetahui arti kebahagiaan itu apa...Dia kemana ya...
.
Sekarang sudah tiga bulan... dia benar-benar tidak mengabariku sama sekali..
Padahal...aku ...mulai menyukainya..
Sakit..sakit rasanya..jika dia memang pergi meninggalkanku...
Sepertinya... kisah cintaku belum dimulai, tapi sudah berakhir )
Tanpa sadar airmata ini mengalir, membasahi pipiku...
Aku mengurung diri dikamar, aku tidak keluar...
Ternyata..aku sudah terjatuh ke jurang yang kubuat...
Keesokkannya...dari kamarku...
Aku mendengar suara keramaian di lantai bawah. Tepatnya suaranya berasal dari ruang tamu.
Tidak lama kemudian ibuku mengetuk kamarku
"Sayang, boleh ibu masuk?", tanya ibuku. Aku langsung membuka pintu kamar.
Lalu ibuku, menyuruh aku bersiap-siap. Aku tidak tau mau pergi kemana. Tapi aku lihat pakaian ibuku sangat rapi.
"Bu, kita emang mau kemana?"tanyaku
"Ke ruang tamu.."jawabnya.
Hah... yasudahlah, aku sudah tidak peduli lagi dengan diriku. Ibuku keluar dari kamar. Karena aku lama, ibu jadinya turun dahulu. Ketika sudah selesai... aku keluar dari kamarku.
Akupun menuruni tangga, tapi ...apakah aku bermimpi?
Aku melihat dia....
Dia menyadari kehadiranku,... dia menghampiriku yang belum sempat turun.
"Hai,"sapa dia
Aku menjauhkan diriku darinya, "kamu ...kenapa bisa ada disini?"tanyaku.
"hmmm... nanti kamu juga tau. Yasudah, aku tunggu ya.."jawabnya.
Sekarang.. aku benar-benar bingung. Dia yang tiba-tiba menghilang sekarang ada dirumahku??
Huhh...mungkin dia hanya mau bertamu. Akupun turun, lalu menuju ruang tamu.
Kalian tau...diruangan itu.., ada keluarga dia.
"Sheila, kenapa diam? Duduk sini..."ucap ibuku.
"Karena Sheila sudah ada disini, bisa kita mulai acara lamarannya?"tanya ayahku.
Aku terkejut,.."Memang siapa yang dilamar?"tanyaku.
Saat aku melihat dia,... dia tersenyum..
"Aku mau lamar kamu,"jawab dia.
"Maaf ya, Sheila. Angga bilang jangan beritahu kamu. Dia selama ini sibuk mengatur semuanya buat melamar kamu, "kata seorang ibu yang tepat duduk di samping Angga.
"Berarti, selama ini kamu gak membalas pesanku, karena hal ini?"tanya ku pada Angga.
Lagi-lagi dia tersenyum sambil menatapku.
"Maafkan aku, Shei. Aku sebenarnya sudah lama merencanakan semua ini. Aku ingin membuat kejutan untukmu. Tapi ternyata waktu untuk mempersiapkannya selama ini. Maaf. Aku sudah memberitahu ibumu akan kedatanganku. Dan sekarang aku sudah disini. Aku ingin melamar kamu untuk menjadi istriku untuk selamanya. Aku sudah lama mencintaimu dan aku janji akan membuat kamu bahagia disisiku. Jadi, apakah kamu menerimaku?"ucap Angga.
Aku terdiam...mendengar perkataannya itu...aku jadi tidak bisa marah dengannya.
Aku senang...ternyata dia bukan meninggalkanku..
"Aku...aku terima..."jawabku.
Tatapan dia sangat lembut saat melihatku. Dan aku bisa mengetahui dia senang...karena matanya berlinang airmata.
Hmmmm... Ternyata kisah cintaku berakhir seperti ini...
Keluarga aku dan keluarga dia memutuskan tanggal pernikahan kami berdua. Asal kalian tau... dia benar-benar sudah menyiapkan semuanya untuk acara lamaran dan juga untuk acara pernikahan. Jadi, pernikahan aku dan dia akan dilaksanakan dua minggu lagi. Saat sudah selesai menentukan tanggal. Aku beranjak pergi keluar ruangan untuk pergi ke taman dan dia mengikutiku. Dia menarik tanganku...dan jarakku dan dia menjadi sangat dekat. Tiba-tiba ia mendekatkan wajah dia. Lalu,
"Aku senang melihatmu tersenyum... aku harap senyuman itu selalu ada untukku,"ucapnya membisikkan ketelingaku. Mukaku memerah... dia tersenyum, "aku tidak sabar, untuk selalu melihatmu disampingku,"lanjutnya. Wajahku dan dia sangat dekat...
Tangannya menyentuh wajahku, "Aku mencintaimu Sheila..."ucapnya. Jantungku berdegub kencang. Situasi ini terlalu bahaya. Dan tangan dia menyentuh bibirku, wajah dia semakin dekat. Aku menutup mataku. Dan..."Tenang saja, aku tidak akan melakukannya. Aku akan melakukannya saat kita sudah menjadi suami istri,"ucapnya. Akupun membuka mata. Tangannya mengusap kepalaku,"kamu lucu ya,"ucap dia dengan tersenyum. Diapun pergi masuk kedalam rumah. Aku masih membatu.
"Hari ini.... benar-benar melelahkan...."gumamku.
Next part III
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Short StoryLangit yang selalu menghiasi setiap kenangan dan Kamu yang selalu ada untukku