Namaku Reina. Sekarang aku seorang mahasiswi di kampus ini. Aku ingin memberitahu kalian,
kalau saat ini .... aku sedang jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Dia senior di kampusku, namanya Eza.
Ka Eza di kampus sangat populer.
Sedangkan aku hanya mahasiswi biasa saja, yang gemar sekali ke perpustakan.
Aku sering ke perpustakaan untuk membaca sekaligus...untuk melihat ka Eza...
Karena Ka Eza bertugas menjadi pustakawan setiap istirahat.
Jadi, kalau setiap istirahat,...aku langsung ke perpustakaan.
Aku hanya bisa memandangnya dari kejauhan...
Tapi....aku pernah ...
Iya ..aku pernah berbicara dengannya hanya sekali...
Jadi, saat itu...
Aku sedang ingin mengambil buku...disaat buku yang kuinginkan sudah ku dapat,
Aku berbalik badan,
"Ah, maaf. Kamu gapapa?,"tanya ka Eza.
Aku terkejut karna aku bertabrakan dengannya...
Aku melihatnya, ...dia ada didekatku.
"Hei,"lanjutnya.
"hmm, gapapa kak,"jawabku.
"Kamu demam ya? Mukamu merah sekali loh,"
Tangannya menyentuh keningku....
"hmm..anu ka..aku gak sakit,"
"Terus kenapa muka kamu memerah?"
"Sudah dulu ya kak,..dah!"
Aku melarikan diri lagi...aku payah....
Dan mulai saat itu, ka Eza selalu menyapaku.
Aku hanya mengangguk...Karena aku belum siap berbicara lagi dengannya..
Sewaktu aku, ke perpustakaan. Perpustakaan sangat sepi dan hening. Aku berjalan menuju lorong...
Aku pikir hanya aku seorang saja disini, tapi di lorong...aku melihat ka Eza sedang membaca buku.
Bagaimana ini...haruskah aku keluar?
Ah, dia menyadariku..
"Kamu..,"panggil ka Eza. Dia menghampiriku. Saat dia sudah ada dihadapanku,
"Kamu namanya siapa? Aku selalu ingin menanyakan namamu, tapi kamu selalu kabur saat melihatku..apakah wajahku menakutkan?"lanjutnya.
"ng..nggak kok.. wajah kakak ta..tampan!"jawabku terbata-bata yang berakhir dengan suara yang keras. Ahhh, pasti ka Eza mengganggapku aneh..
"Oh..ohh hahaha...makasih sudah dibilang seperti itu,"
"Oh, iya ka..nama aku Reina,"
"Reina yaa....nama yang cantik sama seperti orangnya,"
Dia tersenyum, menatapku dengan lembut...
Aku hanya tersenyum...aku tidak berani menatapnya....
Kenapa dia mengatakan hal itu dengan senyumannya yang manis..?
Tiba-tiba ka Eza memegang wajahku dan mata kami saling bertemu,
"Wajahmu cantik, jadi untuk apa kamu menunduk?"
"Maaf..kak,"jawabku.
Jarinya menyentuh bibirku,"Sssttt, ada orang yang datang,"ucapnya dengan suara yang lembut.
Tangannya menarikku dan membawaku ke ruangan kecil.
Ruangan itu sangat bersih, dan masih terdapat buku-buku yang baru.
Aku sadar... ka Eza masih memegang tanganku. Aku ingin bilang tapi...
"Ah, maaf aku memegangmu terlalu lama,"
"Gapapa ka...,"
Dia menghadap ke arahku, dibelakangku terdapat rak buku. Dia sangat dekat denganku,..debaran dijantungku sangat cepat...situasi ini ,...apakah..
POV Eza
Aku membawanya ke ruangan kecil. Dan sekarang dia berada didekatku,...
Dia sangat imut, ...
Sebenarnya aku sudah lama menyukainya, karena aku menyadari dia selalu menatapku dengan mata yang berbinar. Dan itu membuatku senang..
Di situasi ini, apakah aku boleh menciumnya...?
POV Reina
Tiba-tiba wajahnya mendekat, ia menaikkan wajahku....
Aku menutup mataku....
Sebuah sentuhan bibir yang saling bertemu,....
Apakah dia juga menyukaiku..?
Aku bisa merasakannya....kelembutan dari sentuhan ini.
"Rei, buka matamu..,"
Aku membuka mataku....ia memegang tanganku...
"Rei, aku menyukaimu... "
Dia menyatakan hal yang membuatku berdebar...
"Aku..sudah menyukaimu sejak lama. Saat kamu mulai memasuki perpustakaan ini, aku selalu melihatmu. Mungkin kamu tidak menyadarinya....jadi...apakah kamu mau menjadi pacarku?"
Haahhhhhh.......rasanya ingin menangis.....ternyata aku tidak bertepuk sebelah tangan.
"Iya kak..aku juga suka sama kakak,"jawabku. Aku tersenyum senang.
POV Eza
Aku meyatakan perasaanku. Dia menerimaku...aku senang.
Senyuman yang dia perlihatkan sangat manis...
Mungkin malam ini aku tidak bisa berhenti memikirkannya...
POV Reina
Ka Eza memelukku, aku membalas pelukannya.
Mengecup dikeningku,....membuatku berdebar...
"Rei... bolehkah aku menciummu..?"
Aku menganggukkan kepalaku...
Dia melakukannya lagi...
"Rei...aku janji aku pasti akan membuat kamu bahagia,"
"Iya,"
Aku dan dia keluar dari ruangan itu. Tidak terasa...waktu berjalan begitu cepat.
Aku ketinggalan bimbingan untuk materiku. Tapi... (aku melihat ka Eza). Ka Eza membalasnya dengan senyumannya dan genggamannya tidak melepas tangaku....
Kalau seperti ini ...gapapa deh hehehe..
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Short StoryLangit yang selalu menghiasi setiap kenangan dan Kamu yang selalu ada untukku