.
.Park chanyeol berjalan tergesa-gesa setelah pria itu menyerahkan kunci mobil pada seorang penjaga sekaligus valet di tempat nya bekerja
Pria itu seketika merasakan perubahan udara yang sangat signifikan saat memasuki gedung perkantoran elit yang sudah hampir 5 tahun ini menjadi tempat ia mencari nafkah. Meski masih pagi tapi udara di luar terbilang cukup panas apalagi jalanan juga sedang macet-macet nya karena waktu keberangkatan yg sama antara para pelajar dengan para pekerja
Untung saja pria itu sampai tepat waktu karena saat di perjalanan tadi seorang rekan mengabari agar ia segera datang karena ada situasi yang sangat mendesakPintu lift terbuka pada lantai 24 sebagai lantai tujuan nya, seketika ia bisa melihat seseorang sedang menunggu tepat di depan pintu ruangan pria itu
"Sehun'ah?!"
"Hyung, kau lama sekali"
"Tentu saja, aku tidak mungkin terbang untuk tiba-tiba berada disini" Gurau nya
"Kau sudah membuka situs internet yang ku kirimkan? "
"Tidak, apa itu?"
"Lihatlah sendiri, dan kau akan sangat terkejut"
Chanyeol menghembuskan nafas kasar atas sikap sehun rekan sekaligus teman dekat nya sejak di bangku perkuliahan, jika bukan karena penasaran mungkin chanyeol akan mengabaikan sehun yang memang kerap kali bersikap tidak jelas seperti saat ini, tapi lebih baik chanyeol menurut saja kali ini, toh ia juga penasaran dengan apa yang ingin di bicara kan sehun, jika di lihat dari raut wajah nya pun seperti nya sehun serius kali ini. Yaa, semoga saja
"Park chanyeol!" Panggil seseorang dari arah lain saat chanyeol baru saja akan membuka link sebuah artikel yang di kirimkan sehun beberapa saat lalu
Seketika chanyeol dapat melihat keterkejutan bercampur panik dari wajah sehun saat pria yang baru saja memanggilnya berjalan mendekati keduanya, ada apa sebenarnya? Ia belum pernah melihat sehun se panik ini, apa sehun melakukan sesuatu masalah seperti apa yang hendak pria itu ingin katakan?
"Park sajangnim" Sapa sehun seraya membungkuk kan badan sebagai bentuk hormat terhadap orang nomer satu di tempat nya bekerja, chanyeol pun melakukan hal serupa. Hanya saja seperti nya mood bos mereka dalam keadaan buruk, terlihat dari enggan nya pria itu membalas sapaan kedua nya padahal biasanya park sajangnim cukup ramah pada para karyawan dan hal berikutnya cukup membuat chanyeol sedikit bergeming
"Chanyeol'shi, mari bicara di ruangan ku?" Ucap nya tanpa berkata apapun lagi pria paruh baya itu langsung berbalik kembali menuju lift tempat ia datang tadi
Seperti magic ajakan park sajangnim seketika di ikuti chanyeol yang secara otomatis mengekori menuju lift
"Kau, tamat Hyung!" Ujar sehun lewat isyarat bibir nya saat chanyeol sekilas melihat ke arahnya
Pintu lift perlahan tertutup, chanyeol yang memang berdiri di dekat tombol lift segera menekan angka 27 yang mana angka tersebut adalah lantai ruangan park sajangnim berada. Suasana di dalam lift sangat hening dan sangat tidak nyaman, hanya perlu melewati 3 lantai saja untuk sampai di sana tapi mengapa terasa begitu lama, pikiran chanyeol menerka-nerka apa yang terjadi, ia pikir sehun melakukan suatu masalah tapi kenapa malah dirinya yang di panggil ke ruangan park sajangnim alih-alih sehun. Entahlah tapi sekeras apapun chanyeol berpikir mengenai kesalahan apa yang ia perbuat tetap saja ia tidak ingat apa itu, kemarin pun semua nya berjalan lancar bahkan sangat baik karena chanyeol kembali melakukan gebrakan untuk perusahaan. Hingga pikiran nya buyar saat lift berhenti dan terbuka
KAMU SEDANG MEMBACA
marriage contract
Fiksi Penggemar"saat kita saling melihat di bawah cahaya ini tanpa sadar, aku tertawa dan melupakan semua nya. Karna aku tak sendiri, kamu telah menjadi rumah yang hangat bagi ku" Keseluruhan ceritanya aku ubah, aku obrak abrik, setelah beberapa kali revisi beber...