344 42 9
                                    

..
...
....

Sebuah taxi baru saja berhenti tepat di depan bangunan semi apartemen kediaman chaeyoung.
Saat di perjalanan tadi, mingyu memberi kabar jika sang ibu sudah di perbolehkan untuk meninggalkan rumah sakit. Chaeyoung sangat bersyukur, itu arti nya kondisi ibu nya sudah jauh lebih baik

Setelah membayar taxi yang ia tumpangi, chaeyoung bergegas masuk. Ia sudah sangat lelah, dan tentu saja ingin segera menemui sang ibu

Sesampai di unit apartemen milik nya, chaeyoung melihat kondisi apartemen sudah dalam keadaan rapi, padahal ia tahu betul, begitu banyak barang berserakan saat terkahir kali ia meninggalkan tempat tersebut. Terlihat pula sebuah kotak bekal dengan catatan di atas nya

'jangan sampai melewatkan makan malam, chaeyoung'ahgadis itu tersenyum simpul, mingyu benar-benar menjaga chaeyoung dengan baik. Ia bersyukur memiliki pria itu di hidup nya. walaupun status mereka hanya teman tapi mingyu selalu saja dapat di andalkan meski tanpa gadis itu minta

Setelah kurang lebih 30 menit chaeyoung telah membersihkan diri dan menghabiskan makan malam yang di sediakan mingyu, seseorang menghampiri gadis itu saat akan mencuci alat makan yang beberapa saat lalu ia gunakan

"Oh ~kamjagiya, eomma!"

"Wee?? Apa mingyu tidak memberi tahu bahwa eomma di rumah mu? Atau kau melamun,chaeyoung'ie?"

"Tidak, hanya saja–mengapa eomma tidak bersuara? Aku terkejut karna ku pikir eomma sudah tertidur"

"Eomma terlalu banyak tidur sejak kemarin, –"

"Sudah seharusnya seperti itu, eomma!, kemari lah–" Chaeyoung menuntun sang ibu untuk menduduki single sofa di sudut ruangan

"Eomma—"

"Bagaimana keadaan nya, chae?" Potong sang ibu saat chaeyoung akan mengatakan sesuatu

Gadis itu bergeming, sudah pasti mingyu memberi tahu ibu nya bahwa kepergian chaeyoung untuk menemui sang adik.

"Pantas saja eomma belum tidur, pasti karna penasaran kan?"

"Tentu saja! Eomma sudah menunggu seharian, tapi kau malah berlama-lama dengan makanan mu. Lagi pula rasa makanan nya tidak seenak itu,kau terlalu menikmati nya chaeyoung'ie"

Chaeyoung memicingkan mata nya, sifat cerewet ibu nya sudah kembali itu berarti ia sudah benar-benar sehat

"Haishh. dia baik-baik saja, eomma. Dia bahkan bersikap menyebalkan seperti biasa nya—"

"Kau berbohong, chae"

"Percayalah eomma"

"Eomma mohon, katakan yang sebenarnya"

Chaeyoung mengerejapkan mata nya berkali-kali. Entah ia memang pembohong yang buruk, atau insting sang ibu yang terlalu tajam

"Baiklah, aku tertangkap basah— yaa, anak itu memang tidak baik saja,ia murung bahkan enggan menemui ku pada awal nya. Ia juga tidak banyak bicara seperti biasa nya"

"Bagaimana dengan karir nya? Beberapa orang meminta ia untuk meninggalkan grup, apa perusahaan akan mempertahankan nya?"

"Jeongwoo tidak menggunakan obat itu untuk bersenang-senang, ia membutuhkan nya.Perusahaan pasti akan membela nya"

"Kau yakin, chaeyoung'ie? Ini bukan untuk membuat eomma tenang kan?" Tatapan sang ibu menusuk hati nya, sorot mata nya tersirat jelas harapan dan keputusasaan secara bersamaan

Sejujurnya gadis itu sempat ragu untuk menjamin semua nya apalagi setelah percakapan antara ia dan Yang Sajangnim tadi malam tapi ia tidak ingin ibu nya terlalu larut dalam kekhawatiran dan berakibat buruk bagi kesehatan sang ibu

marriage contractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang