Black Swan |01| Meet

3.8K 529 31
                                    

Lalice beserta teman-temannya nya masuk kedalam hutan. Guru pembina sudah mengatakan, kalau ada hutan larangan untuk dimasuki.

"Apa kalian yakin ingin lebih masuk kedalam? Aku takut," ujar Rosie memeluk lengan Lalice.

Devan tertawa mengejek. "Kau penakut sekali. Tenang saja, tidak ada apapun didalam hutan ini. Guru pembina hanya menakut-nakuti saja."

"Aku setuju dengan Devan, tidak ada apa-apa disini," ucap Jenny.

Mereka semakin masuk kedalam hutan. Karena mereka sudah berada terlalu jauh, sinar matahari pun tidak dapat menembus  lebatnya pepohonan.

"Lice, apa kau bisa melihat sesuatu?" Ucap Rosie semakin memeluk Lalice.

"Jen, Van, sebaiknya kita kembali saja. Perasaanku tidak enak," ucap Lalice.

Rosie mengangguk setuju. "Benar kita kembali saja."

"Baiklah."

Mereka berempat pun kembali. Karena minimnya cahaya, membuat mereka kesulitan menemukan jalan pulang.

"Ya Tuhan, sepertinya kita tersesat," ucap Devan.

"Bagaimana ini?"

"Kita berpegangan tangan, jangan sampai kita berpencar." Usul Lalice.

Mereka berjalan dengan perlahan sambil berpegangan tangan.

Krek!!!

"Hantu!!!!" Itu teriakan Rosie yang melengking. Ia melepaskan tangan nya dan berlari. Begitu juga dengan jenny dan Devan yang menyusul Rosie.

Lalice kelabakan. Ia tertinggal dengan teman-teman nya.

"Rosie, Jenny, Devan!! Kalian dimana?!!"

Lalice kembali berlari mengikuti arah yang tidak ia ketahui. Tanpa dirinya sadari, ia semakin masuk kedalam hutan.

Lalice memijak akar dari sebuah pohon yang membuatnya tersandung dan terjatuh. Lalice memegang kakinya yang terasa sakit.

"Ibu, tolong aku.... Sakit sekali," ucapnya terisak menangis.

Lalice menoleh kesana-kemari berharap ada seseorang yang menolong nya. Namun itu mustahil, karena dirinya berada di hutan terdalam.

Gadis itu bersusah payah berdiri dengan bantu sebuah pohon. Ia memicingkan matanya saat mendapati sebuah gerbang yang menjulang tinggi tidak jauh darinya.

Dia berjalan tertatih mendekati gerbang itu. Saat sampai didepan gerbang berbahan kayu itu, ia mengetuknya.

"Apa ada orang didalam?!! Tolong aku!!" Teriak Lalice dan kembali mengetuk pintu itu.

Tidak ada jawaban. Gerbang kayu itu terbuka sedikit akibat dorongan Lalice.

Lalice tersenyum dan masuk kedalam nya tanpa pikir panjang. Ia terpaku ditempat saat melihat sebuah istana besar. Bahkan ini sangat besar.

Ia memeluk dirinya saat merasakan hawa negatif muncul. Ia berjalan pelan karena kakinya yang masih terasa sakit. Lalice melihat keatas yang terdapat sebuah jendela, ia merasa seseorang memperhatikan nya dari sana.

Butuh waktu beberapa menit untuk Lalice sampai di pintu utama. Lalice kembali mengetuk pintu itu, dan pintu besar itu terbuka.

Lalice mengerutkan kening nya. Ia menoleh memastikan apa ada orang atau tidak. Ia melangkahkan kakinya masuk.

"Tempat apa ini?" Ucap Lalice bingung. Lorong gelap yang hanya diterangi lilin.

"Apa pemilik istana ini kuno? Dia tidak memiliki lampu atau hal yang lain? Kenapa harus lilin?" Gumam Lalice.

Ang...ang..

Suara angsa menggericau dengan keras, membuat Lalice menoleh kearah sebuah pintu yang berbahan emas.

Ia mendorong pintu itu. Begitu terbuka, Lalice terpesona melihat kemegahan yang ada didalam nya.

Lalice melangkah masuk, dan melihat sebuah angsa hitam yang berada di atas kasur.

Lalice melangkah mendekati angsa itu. Ia mendudukkan dirinya dan mengangkat angsa itu ke atas pangkuan nya.

"Kenapa kau bisa ada disini? Apa kau diculik?" Tanya Lalice mengelus kepala angsa itu.

"Apa jangan-jangan kau pemiliki istana besar ini? Kalau begitu, ijinkan aku untuk menginap. Aku tersesat, teman-teman ku meninggalkan aku," ucap Lalice.

Angsa itu diam dan menatap Lalice tepat dimatanya. Entah mengapa Lalice merasa ada yang aneh dengan angsa ini.

Ia menggelengkan kepala nya menepis pemikiran buruk. Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur dan angsa hitam yang berada dipelukan nya.

"Aku akan memelukmu, karena kau sudah mengijinkan ku menginap," ucap Lalice.

Ia memejamkan matanya dan tertidur. Setelah Lalice memejamkan matanya, angsa hitam itu berubah menjadi sosok seorang pria berpakaian hitam tersenyum miring menatap nya.

Pria itu mengusap pipi Lalice pelan. Ia menatap Lalice dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Kau adalah milikku."

🦢🦢🦢

DON'T PLAGIARISME!!!

2021 Juni 29

Black Swan[END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang