Black Swan |09| Home?

1.8K 364 7
                                    

Lalice menatap sinis Vee yang sedang asik makan buah. Tadi saja pria itu sok jual mahal dengan mengatakan, kalau dia tidak suka buah.

Cih! Secara tidak sadar, Pangeran ini sudah menjilat ludahnya sendiri. Dasar!

"Tadi saja kau mengatakan kalau kau tidak suka buah, lalu sekarang? Kau bahkan menghabiskan nya tanpa sisa." Kata Lalice melihat keranjang buah yang ia bawa sudah kosong.

Vee menyengir menunjukkan deretan gigi rapinya. "Ternyata enak. Aku suka."

"Aku sudah bilang, buah itu enak. Walaupun aku belum pernah memakan yang ini," ujar Lalice mengecil di kalimat terakhir.

Vee hanya terkekeh pelan, kemudian ia merangkak mendekati Lalice.

"La, coba luruskan kakimu."

Lalice mengernyit namun tetap meluruskan kakinya di atas ranjang. Pria itu tersenyum dan meletakkan kepala nya di atas paha Lalice.

Gadis itu membulatkan kedua matanya kaget. Ia hendak menjauh, namun ditahan oleh Vee.

"Kumohon, sebentar saja. Aku sedang lelah," ucap Vee.

Lalice pun terdiam. Ia menunduk menatap Vee yang sudah memejamkan kedua matanya. Ia penasaran apa yang dilakukan pria itu selama tidak berada di istana ini.

Tanpa ia sadari, tangan nya terangkat dan mengusap lembut kepala Vee, membuat pria itu semakin nyaman.

Vee memutar tubuhnya menjadi menghadap Lalice. Posisi wajahnya tepat di depan perut rata gadis itu.

"Apa saja yang kau lakukan selama aku tidak ada?" Tanya Vee masih memejamkan matanya.

"Tidak melakukan apapun. Hanya memasak dan belajar."

"Belajar?"

"Uhm, belajar. Kau mau aku ajari?" Tanya Lalice.

Vee membuka matanya dan mendongak menatap Lalice. "Mengajari apa?"

Lalice tersenyum lebar. "Apa saja."

"Apa saja?" Lalice mengangguk.

"Ajari aku caranya menjadi manusia normal." Kata Vee.

Lalice menatap mata Vee yang berubah menjadi sendu, ada sedikit guratan sedih di wajahnya. Ia bertanya-tanya, apakah pria itu tidak suka dengan diri sendiri? Dengan kehidupan yang ia jalani?

Lalice tidak menyangkal kalau kehidupan pria itu memang jauh dari kata normal, namun seharusnya pria itu sudah terbiasa, bukan?

"Ikutlah bersamaku, ditempat ku berada, kau akan menjadi manusia normal," ucap Lalice.

Pria itu bungkam. Ia lebih memilih memejamkan matanya kembali. Ada rasa tidak suka saat ia mendengar Lalice mengajaknya keluar dari istana. Gadis itu seakan-akan ingin keluar dari sini.

Vee mengulurkan kedua tangan nya dan melilitkan nya diperut Lalice. Ia menenggelamkan wajahnya diperut rata Lalice.

"Kau ingin pergi dari sini?" Gumam Vee pelan.

Black Swan[END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang