Black Swan |02| What?

2.4K 456 24
                                    

Pria itu masih menatap lekat wajah polos Lalice yang sedang tidur. Lagi-lagi senyuman terbit di bibirnya.

Pria itu bernama Vee Heaven, ia adalah seorang pangeran yang di kutuk sejak ratusan tahun lalu. Ia adalah pemimpin kerajaan Heaven yang sudah berdiri sejak lama.

Karena ia telah membunuh seekor angsa hitam tanpa disengaja, ia terkena kutukan menjadi angsa hitam, bukan hanya itu, ia juga dianugerahi keabadian. Tidak tau, ia mengatakan itu kutukan atau anugerah.

Namun dirinya tetap merasa putus asa, saat seluruh keluarga nya tiada dalam perang beberapa ratus tahun yang lalu, pada saat itu dirinya tidak bisa melakukan apapun karena keadaan nya yang berubah menjadi angsa. Seorang nenek tua datang dan mengatakan, kalau dimasa depan, seseorang akan datang untuk mewarnai kembali hidupnya. Seseorang akan menolong nya dari kutukan.

Setelah ratusan tahun ia menunggu, akhirnya seseorang datang.

Gadis yang berada dihadapan nya adalah manusia pertama yang datang ke istana nya sejak perang terakhir terjadi. Ia berharap, gadis yang sedang tidur di atas kasurnya adalah orang yang dimaksud.

Di istana besar ini, hanya ada dirinya dan beberapa hewan peliharaan nya yang sudah mendampingi nya selama ini. Hewan ajaib, yang bisa merubah bentuk mereka menjadi manusia.

Ketukan terdengar dari luar pintu. Vee bangkit dan berjalan untuk melihat siapa yang mengganggu nya.

Didepan pintu, terdapat seseorang yang memiliki telinga seperti kelinci. Ia bernama, Jeka.

"Pangeran, ini gaun yang anda minta," ucap Jeka menunduk hormat.

Vee mengambilnya. "Kau mendapatkan ini darimana?" Tanya nya.

Jeka tersenyum dan menggerakkan jari-jarinya.

"Kau sudah bisa menggunakan nya?" Jeka mengangguk.

"Saya banyak berlatih. Berkat Pangeran saya bisa melakukan nya dengan baik."

Vee mengangguk pelan. "Yasudah, pergi sana." Usir nya pelan. Jeka menunduk hormat dan melangkah pergi.

Vee kembali masuk. Ia masih mendapati gadis itu yang sudah berada diujung kasur. Ia naik ke atas kasur dan menggeser tubuh gadis itu perlahan.

"Kau sangat cantik. Kau tidak akan aku biarkan pergi dari sini," ucap Vee tersenyum sambil menatap wajah cantik dihadapan nya.

Ia mengambil gaun yang dibawa Jeka tadi, Dan menggantikan pakaian gadis itu. Tanpa ragu dan tanpa malu.

Vee kembali merebahkan tubuhnya dan memeluk gadis cantik itu. Tubuhnya kembali berubah menjadi seekor angsa hitam.

Lalice membuka matanya perlahan. Ia tersenyum kecil saat menangkap sosok angsa hitam yang berada di pelukan nya.

"Kau sudah terbangun? Cepat sekali," ucap Lalice.

Ia mendudukkan dirinya dan menguap sebentar. Lalice mengernyitkan kening nya kebingungan melihat pakaian yang ia kenakan.

"Ya Tuhan, pakaian siapa ini?!!" Ucapnya histeris.

Lalice menoleh kesana-kemari melihat apa ada orang atau tidak, namun ia tidak menemukan siapapun.

Ia kembali menatap angsa hitam yang juga menatap nya.

"Kenapa menatapku? Apa kau melihat sesuatu?" Tanya Lalice. Angsa itu hanya diam.

Ia mengangkat angsa itu membawanya kedalam gendongan nya. Ia berjalan keluar kamar dan menelusuri lorong yang dihiasi lilin.

"Ini tempat apa? Apa kau tau?" Tanya Lalice menunduk menatap angsa itu.

"Sepertinya ini sebuah istana. Istana yang sudah lama ditinggalkan. Kalau di dalam drama yang aku lihat, pasti ada seorang Pangeran yang tinggal didalam istana. Tapi aku tidak yakin itu benar ada di dunia nyata."

Jalan sudah buntu. Di depan Lalice hanya ada sebuah pintu berukuran besar yang menghadang. Ia membuka nya dengan berhati-hati takut ada binatang buas dibalik pintu besar itu.

Ternyata tidak. Lalice malah dikejutkan dengan pemandangan luar biasa. Sebuah taman yang sangat luas, terdapat berbagai pepohonan dan danau di sana.

Lalice melangkahkan kakinya dan menatap takjub. Disini sangat terang, berbeda dengan dirinya bersama teman yang lain saat berada di hutan.

"Woah... Ini benar-benar luar biasa. Bagaimana bisa ada taman seindah ini didalam hutan yang mengerikan," ucap Lalice merasa takjub.

Lalice menunduk menatap seekor kelinci yang menghampirinya. Kelinci mungil itu, seolah tersenyum menatap dirinya.

Ia berjongkok dan mengusap kepala kelinci itu. "Kau imut sekali." Kelinci itu tampak menikmati usapan Lalice.

Lalice menurunkan angsa itu dan mendudukkan dirinya di atas rumput. Ia menatap hamparan luasnya taman ini.

Seekor kucing juga datang menghampiri nya dan duduk di atas pangkuan nya. Kucing mungil berbulu lebat.

Lalice mengangkat tinggi kucing itu. "Aku sangat ingin memakan mu." Lalice membuka mulutnya seolah ingin melahap.

Kucing itu memberontak membuat Lalice melepaskan nya. Kucing mungil itu berguling dan tiba-tiba ia berubah menjadi seorang anak kecil bertelinga kucing.

Lalice membelakkan kedua matanya dan berdiri menjauhi kucing itu.

"Kau? Ba-bagaimana bisa kau berubah? Lalice ayo sadar, ini mimpi, ya ini mimpi," ujar Lalice menepuk-nepuk pipinya kuat.

Ia meringis merasakan sakit dikedua pipinya. Kelinci itu juga berubah menjadi seorang pria bertelinga kelinci.

"Ya Tuhan!!!!"

Kepala Lalice terasa berputar, pandangan nya mulai menggelap. Sedetik kemudian ia tidak dapat melihat apapun lagi, kecuali ia merasakan ada seseorang yang menangkapnya.





🦢🦢🦢

DON'T PLAGIARISME!!!

2021 Juni 29

Black Swan[END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang