" kakak ..."
Teriakkan anak laki laki, yang cukup memekikkan telinga dejun.
Dejun mengabaikan, ia memilih fokus berbicara dengan jisoo melalui via telepone.
" kakak .. kakak .." dua kali teriakan memanggil.
Dejun memejamkan sejenak matanya, kemudian ia menghela nafas kasarnya.
Disana, diambang pintu kini berdiri seorang anak laki laki dengan sebuah cengiran yang ia berikan untuk dejun kakaknya.
" nanti aku telepone lagi .." kata dejun, berbicara kepada jisoo yang berada jauh diseberang sana.
Kemudian ia menaruh ponselnya begitu saja, dan kini ia mengalihkan perhatiannya kearah sang adik yang ternyata tengah melangkah memasuki kamar dejun.
" apa ..?" Tanya dejun. Wajahnya menunjukan kejengahan, namun itu tidaklah serius. Dejun hanya bercanda kepada adik laki-laki satu-satunya ini.
" boleh pinjem komiknya enggak ..?" katanya dengan senyum memohon yang selalu ia tunjukan kepada sang kakak jika ia tengah menginginkan sesuatu.
Sembari tersenyum dejun menggelengkan kepala, adiknya yang baru saja menginjakkan kaki dibangku sekolah menengah pertama terlihat sangat menggemaskan dimatanya.
Dejun beranjak dari atas tempat tidurnya, kemudian ia melangkah menuju rak bersusun tempat ia menaruh koleksi buku dan komik komiknya.
Diraihnya satu komik yang ingin adiknya pinjam, dengan senyum manis dejun memberikan komik tersebut kepada sang adik.
Wajah sumringah sang adik tunjukan, tak kala ia menerima komik yang dejun berikan.
" makasih kak .. nanti kalau udah selesai bacanya aku balikin .." katanya, berlari kecil menuju pintu.
Dejun mengangguk pelan menanggapi kalimat yang adiknya ucapkan.
" deri .." panggil dejun.
Deri yang kebetulan berdiri diambang pintu menoleh. Wajahnya bertanya tanya akan panggilan kakaknya.
" apa ..?" Tanya deri.
" papa udah pulang ..?"
" kayanya belum deh .." sahut deri. Dejun mengangguk anggukkan kepala.
" ada yang mau ditanyain lagi ..?" Tanya deri, mewanti wanti jika nanti kakaknya itu memanggilnya kembali.
Dejun menggelengkan kepala, memberitahu deri jika tidak ada lagi yang akan ia tanyakan.
Kemudian deri mengacungkan ibu jarinya kearah dejun, menanggapi gelengan kepala yang dejun berikan.
Deri kembali melanjutkan langkahnya yang tertunda, kini ia benar benar meninggalkan kamar kakaknya itu.
Didalam ruang pribadinya, kini dejun kembali sendiri. Perhatiannya kini ia alihkan kembali kearah ponsel.
Dejun mengusap layar ponselnya, foto seorang wanita cantik muncul. Dejun tersenyum kearah foto tersebut.
Tak lama ia menghela nafas, bahkan raut wajah dejun pun kini berubah.
..
Ditempat lain, setelah dejun mengakhiri sambungan teleponenya. Jisoo memfokuskan diri kepada majalah yang tergeletak diatas tempat tidurnya.
Lembar perlembar, halaman perhalaman ia buka dan baca.
Sampai tiba ketika seseorang datang mengganggunya.
" jisoo .." panggil seseorang tersebut.
Jisoo menoleh, mesti terganggu. Tapi jisoo tak patut untuk marah, karena yang memanggilnya adalah sang ibu yang kini berdiri diambang pintu dengan senyum manis yang beliau berikan untuk putrinya itu.
Jisoo membalas senyuman yang diberikan nyonya kim. Tak lama nyonya kim melangkah menghampiri jisoo.
Tiba didekat jisoo, nyonya kim duduk disisi tempat tidur disamping jisoo.
Jisoo mengerutkan dahinya, seolah bertanya apa tujuan sang ibu datang kekamarnya.
" bagaimana kuliah kamu ..?" Tanya nya, jisoo tersenyum mendengarnya.
" semua baik .. tak ada halangan sedikitpun .." sahut jisoo.
Helaan nafas penuh kelegaan nyonya kim hembuskan.
Tangan nyonya kim terulur membelai lembut surai hitam milik jisoo.
" syukurlah .. jangan pernah bikin mama sama papa kecewa ya .." katanya.
Jisoo terdiam, namun tak lama ia tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya.
Hanya itu yang dikatakan nonya kim. Setelah itu ia kembali beranjak dari duduknya dan melangkah keluar meninggalkan jisoo yang diam menatap kepergian sang ibu.
Ketika sang ibu sudah menghilang dibalik pintu, jisoo menghela nafas. Raut wajahnya kini berubah. Kecemasan nampak jelas diwajah jisoo malam ini.
...
Bersambung ..
Maaf baru up ..
See you ..
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAINST BLESSING ..!!
Fanfictionjika kita bahagia, maka orangtua pun turut bahagia. tapi, jika kebahagian kita merupaka duka bagi mereka. apa yang akan kita lakukan. melawan atau menyerah pada takdir ..? jisoo xiaojun