Tarik nafas pelan, kemudian hembuskan.
Itulah cara jisoo menikmati udara segar di malam hari.
Dengan kedua tangan yang di rentangkan, jisoo tersenyum. Pandangan matanya tertuju ke arah depan, memandang pemandangan kota di malam hari.Jisoo menurunkan kedua lengannya yang ia rentangkan, kemudian ia berdiri dengan kedua tangan yang kini berpegangan pada pagar pembatas.
Dejun yang berdiri di belakang jisoo bertolak pinggang sembari menggelengkan kepala, tingkah jisoo benar-benar menggemaskan di mata dejun.
Perlahan dejun melangkah menghampiri. Ia berdiri disamping jisoo.
Berbeda dengan jisoo yang memandangi pemandangan kota di malam hari, dejun justru berdiri membelakangi pemandangan kota dan tatapan matanya tertuju ke arah jisoo.
dejun tersenyum tipis.
" seneng banget kayanya .. inget sama yang di rumah .. pasti mereka lagi ngeliatin jam, sambil ngomong kok jisoo belum pulang juga ya .." kata dejun mengoda jisoo.
seketika jisoo merubah ekspresi wajahnya. Ia menoleh dan kemudian memberikan dejun dengusan, detik berikutnya jisoo kembali menatap pemandangan kota.
Dejun terkekeh, gemas. Ia pun mengusak pucuk kepala jisoo.
Jisoo kembali tersenyum, bahkan ia memejamkan mata kembali menikmati kesegaran udara di malam hari.
" ayo pulang .." kata dejun.
Senyum jisoo sirna, kembali menoleh dan memberi dejun tatapan tajam.
Jisoo berdecak, kemudian ia membuang pandangannya. Wajahnya masih tertekuk.
" baru juga nyampe .." kata nya menimpali kalimat yang dejun ucapkan.
Dejun terkekeh, mengerti jika jisoo masih belum ingin beranjak. Tapi, ia harus bisa menyadarkan jisoo akan situasi.
" nanti papa kamu ribut .. cari aman .. ayo kita pulang .. alasan kamu keluar apa ? Pasti mereka lagi nunggu kamu pulang .. "
" yang ngajak ke luar terus bawa aku ke sini siapa " sindir jisoo. Merasa jengah karena dejun mengajaknya pulang.
Bayangkan baru saja tiba, tapi dia sudah mengajak untuk pulang. Istilahnya rasa lelah saja belum datang tapi dia sudah mengatakan cape.Dejun menghela nafas, ia bergerak mendekati jisoo, kemudian ia merangkul erat bahu jisoo. Bahkan dejun menyentuh kepala jisoo dan menyandarkan kepala jisoo pada bahunya.
" situasi pasti lagi gak baik sekarang .. janji deh aku bakal bawa kamu lagi ke sini .. lama dan gak akan sebentar kaya sekarang .." kata dejun memberi jisoo sebuah pengertian.
Jisoo bergerak, mengangkat kepalanya yang bersandar di bahu dejun.
Ia menatap dejun dengan tatapan sayunya, kemudian jisoo menghela nafas.
Detik berikutnya jisoo menganggukkan kepala. Setuju dengan ajakkan dejun.
Dengan gerakan lemah, jisoo mulai melangkah menuju mobil dejun yang terparkir di belakang keduanya.
Berdiri di tempat, dejun menatap jisoo dengan kedua telapak tangan yang ia masukan kedalam saku celana depan.
Dalam tatapannya dejun menghela nafas.
..
Dalam perjalanan pulang jisoo hanya diam, pertanyaan yang dejun lontarkan hanya ia sahuti dengan dehaman.
Dejun menyerah, ia akan membiarkan jisoo. Dejun tahu jisoo masih kesal karena ia membawanya pulang.
Dalam keheningan, tiba-tiba dejun ingat satu hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAINST BLESSING ..!!
Fanfictionjika kita bahagia, maka orangtua pun turut bahagia. tapi, jika kebahagian kita merupaka duka bagi mereka. apa yang akan kita lakukan. melawan atau menyerah pada takdir ..? jisoo xiaojun