8

40 10 0
                                    

Braakkk

" kamu itu apa apaan sih .." bentak nenek kim ketika melihat putranya yang sudah tidak muda bertingkah seperti seorang anak muda.

Tuan kim baru saja pulang dengan wajah penuh emosi, dia bahkan membanting pintu dengan begitu keras.

Tak menjawab tuan kim duduk di soffa di mana keluarganya berkumpul, jisoo pun ada di sana.

Tuan kim melonggarkan dasinya yang ia rasa begitu mencekik lehernya.

" kita gagal .." celetuk tuan kim.

Semua mata tertuju padanya dan menatap bingung.

" gagal .. maksudnya ..?" Tanya nenek kim.

" proyek kali ini di menangkan si keparat itu, mereka pasti memainkan sesuatu hingga bisa memenangkan proyek besar kali ini .." kata tuan kim penuh amarah.

Mendengar kata keparat yang di sebutkan ayahnya, jisoo menundukkan wajah. Ia tahu siapa keparat yang di maksud ayahnya.

Diam diam nenek kim melirik ke arah jisoo.

" jangan berprasangka buruk .. mungkin kali ini bukan rezeky kamu .."

Decakan lidah terdengar dari tuan kim. raut wajahnya terlihat lebih kesal dari sebelumnya.

Jisoo dan nyonya kim menatap khawatir, keduanya tahu pasti kalimat yang baru saja di ucapkan nenek kim adalah pemicunya.

" saya cape bu .. ibu bukannya mendukung saya tapi malah terkesan membela mereka .."

Yang di khawatirkan jisoo dan nyonya kim terjadi, benar saja tuan kim menanggapi kalimat yang di ucapkan nenek kim.

" ibu tidak membela mereka, ibu hanya bilang kalau proyek kali ini mungkin bukan rezeky kamu .." tanpa rasa takut, nenek kim pun menanggapi tuan kim.

Ekspresi wajah tuan kim semakin tak sedap untuk di pandang. Jisoo dan ibunya saling tatap, seolah memberi kode jisoo menganggukkan kepala.
Tak lama nyonya kim bangkit dari duduknya dan kemudian berusaha membuat suaminya tenang.

" papa istirahat aja yuk .. " kata nyonya kim.

Entah menurut atau dia sudah merasa lelah, tuan kim pun bangkit dari duduknya dan kemudian melangkah pergi masuk ke dalam kamarnya di ikuti nyonya kim.

Perginya pasangan suami istri itu menyisakan jisoo, nenek kim, dan tentu saja lucas.

Jisoo menghembuskan nafas lega. Ia pikir ayahnya itu tidak akan mengalah. Pasalnya tuan kim di kenal sebagai seseorang yang tak mau kalah dalam hal apapun.

" bilangin tuh sama pacar lu, kalau mau di restuin harus ngalah sama papa .." celetuk lucas yang tiba tiba, jisoo membulatkan matanya karena terkejut.
Pasalnya tak ada yang tahu jika jisoo menjalin hubungan dengan putra tuan xiao.

" lucas .." bukan jisoo tapi nenek kim.

Bukan takut lucas malah tertawa meremehkan.

" gue tahu kalau selama ini lu pacaran sama anaknya musuh papa, gue gak bisa bayangin kalau suatu saat nanti papa tahu, di usir kali lu .."

" papa kamu gak akan tahu, kalau mulut kamu itu diem .." nenek kim kembali menyahuti lucas.
Lagi bukannya takut justru lucas kembali tertawa, dan kini menatap jisoo yang tertunduk takut.

" tenang oma .. aku bukan tipikal orang yang suka mengadu, tapi tergantung suasana .. kalau dia nyebelin ya jangan harus mulut aku diem .." kata lucas mengancam jisoo.

Setelah mengucapkan kalimat itu lucas bangkit dan melangkah pergi meninggalkan jisoo dan nenek kim yang terlihat khawatir.

Di tinggal berdua, nenek kim menghela nafas. Kemudian ia mengalihkan perhatiannya kepada jisoo. Di lihatnya jisoo yang tengah menundukan wajah sembari meremas remas jarinya, nenek kim tahu jika jisoo tengah ketakutan.

Nenek kim mengepalkan tangannya, ia begitu kesal dengan cucu laki lakinya itu. Andai saja sikap cucu laki lakinya itu seperti jisoo, maka nenek kim pasti akan memanjakannya.

Nenek kim menghampiri jisoo, ia mengusap lembut lengan jisoo.

" sudah kamu jangan khawatir. Nanti lucas oma yang urus .." katanya menenangkan jisoo.
Jisoo mendongkak kemudian tersenyum kepada nenek kim.

Selain ibunya, nenek kim adalah seseorang yang selalu membuat jisoo tenang. Jisoo selalu berdoa semoga nenek nya itu di beri umur panjang oleh sang maha kuasa.






..

Di tempat lain, tepatnya keluarga xiao. Pesta kemenangan tengah di adakan.
semua bersorak menyambut kemenangan dengan riang gembira.

" harus banget ya ma di rayain secara berlebihan ..?" Ujar dejun kepada nyonya xiao yang saat ini duduk bersamanya di ruang keluarga.

Helaan nafas nyonya xiao hembuskan, kemudian ia melirik ke arah pesta perayaan yang tengah berlangsung.

" ya begitulah papa kamu .." sahutnya.

Dejun tersenyum tipis.

" biarkan saja mereka .. oh iya gimana kuliah kamu ..?"

" lancar ma .." sahut dejun, di sertai senyum tipis.

" selain lancar, pasti ada donk yang bikin kamu semangat pergi kuliah ..?" Tanya nyonya xiao penasaran dengan kehidupan pribadi putra sulungnya itu.

Dejun mengangguk, nyonya xiao terkejut.

" sudah berapa lama ..?" Tanya nya lagi begitu antusias.

" 3 tahun .." sahut dejun yang membuat sang ibu semakin terkejut.

" 3 tahun dan kamu baru bilang sama mama .. ajak kesini kenali sama mama .. mama penasaran sama gadis yang udah bikin anak mama semangat pergi kuliah .."

Mendengar begitu antusiasnya sang ibu, dejun tersenyum senang. Namun senyum itu sirna kala sang ibu memintanya membawa kekasihnya untuk berkenalan dengan keluarganya.

" nanti ma .. nyari waktu yang bagus .." kata dejun, ia tak mau membuat ibunya curiga.

" kamu ini udah kaya mau lamaran aja nyari waktu yang bagus .."

Dejun terkekeh.

" kak ... kak jisoo nelphone nih .." teriak deri dari anak tangga.

Dejun dan nyonya xiao menoleh.

Di panggil oleh adiknya, dejun bergegas menghampiri, sedangkan nyonya xiao tengah terdiam dengan ekspresi wajah yang sulit di artikan.

" jisoo .." katanya dengan ekspresi wajah yang penuh dengan tanya.









...

Bersambung ..


Mohon maaf semua, aku baru up story ini. Aku baru punya ide 😕😕

See you

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AGAINST BLESSING ..!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang