" maaf .."
Kata dejun ketika ia menghentikan laju mobilnya disalah satu gang.
Jisoo yang kebetulan duduk disamping dejun menoleh dan mengerutkan dahinya.
" untuk ..?" Tanya jisoo.
Dejun tersenyum dengan wajah memelas.
" maaf .. aku belum berani nganter kamu sampai depan rumah kamu .. setiap hari aku nganter kamu selalu sampai sini .." kata dejun.
Jisoo yang tengah menatap dejun mengalihkan perhatiannya kearah lain.
Dari kejauhan rumah bercat warna putih sudah terlihat. Itu rumahnya.
Jisoo menundukan wajah, kemudian ia menghela nafas.
Tak lama jisoo dibuat terkesiap ketika ia mesakan seseorang menggegam telapak tangannya. Jisoo mendongkak, dilihatnya dejun yang tengah tersenyum manis padanya.
Kemudian jisoo mengalihkan tatapannya pada telapak tangannya yang tengah digenggam oleh dejun.
Jisoo kembali mendongkak. Kemudian ia tersenyum.
" aku turun ya .." kata jisoo, mendapat anggukkan dari kekasihnya.
Bergegas jisoo membuka pintu mobil, ia menggerakkan kakinya untuk keluar dari mobil dejun.
Brug ..
Jisoo kembali menutup rapat pintu mobil dejun. Ia menatap dejun yang tengah duduk di kursi kemudi dan tenyata dejun juga menatap jisoo.
" aku pulang ya .." pamit dejun, kali ini jisoo yang mengangguk.
dejun menghidupkan mesin mobilnya, sebelum melajukan mobilnya dejun menyempatkan untuk melambaikan tangan kearah jisoo. Jisoo sendiri membalas lambaian tangan dejun.
Setelah berpamitan dan melambaikan tangan, mobil yang dejun kendarai melaju meninggalkan jisoo yang masih berdiri di tempat memandang kepergian kekasihnya itu.
Dejun sudah jauh dari pandangan jisoo, ia menghela nafas. Ekspresi wajahnya berubah sendu. Kemudian jisoo melangkah lemah menuju rumahnya.
Jisoo tak sadar sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikan.
..
" aku pulang .." kata jisoo, memberitahu penghuni rumah jika ia sudah pulang.
Tak ada jawaban, jisoo melangkah masuk.
Tak lama jisoo kembali menghela nafas untuk kesekian kalinya. Ia melihat sang kakak tengah duduk santai di ruang tamu rumahnya.Jisoo melangkah untuk menghampiri.
" aku kira gak ada orang dirumah .." kata jisoo, mendudukkan dirinya di soffa ruang tamu di hadapan sang kakak.
Tak ada tanggapan, sang kakak terus asik dengan ponselnya bahkan dia tertawa sendiri.
Jisoo memelas, ia di abaikan oleh kakak kandungnya sendiri.
" yang lain kemana kak ..?" Tak menyerah jisoo kembali mencoba mencari perhatian kakaknya.
Merasa di ganggu lelaki tampan yang sedari tadi fokus dengan ponselnya mendecakan lidah dan menatap jisoo dengan tatapan sinis.
" ganggu aja .." katanya dengan tatapan mata yang begitu sinis.
Nyali jisoo menciut. tak berani menatap sang kakak, Ia menundukkan wajahnya.
" lucas .. jisoo .." suara seorang wanita memanggil.
Yang di panggil menoleh. Jisoo tersenyum manis. Sementara lucas memutar bolamatanya malas.
" kapan kamu pulang jisoo ..?" Tanya wanita tua yang tetap terlihat anggun di usianya.
" baru aja oma .." katanya.
" terus kamu ngapain .. kok dirumah .. kamu gak kekantor ..?" Tanya wanita yang jisoo panggil oma.
Beliau merupakan nenek lucas dan jisoo
" males oma .. lagian juga kerjaan udah di urusin semua sama papa .. jadi ngapain aku cape cape ke kantor .." sahut lucas dengan begitu enteng.
Decakan lidah terdengar dari mulut sang nenek yang di kenal dengan sebutan nenek kim.
Nenek kim menggeleng gelengkan kepala atas respon yang di lakukan lucas.
Kemudian nenek kim kembali menatap jisoo. Jisoo menaikan alisnya, dari tatapan nenek kim, jisoo melihat jika nenek kim ingin menyampaikan sesuatu.
" ayo jisoo .. kamu ikut oma .." kata nenek kim kemudian beranjak dari duduknya melangkah meninggalkan ruang tamu.
Jisoo mengerutkan dahinya, namun ia pun beranjak dari duduknya dan melangkah pergi menyusul nenek kim.
Lucas sendiri menghentikan kegiatannya, diam diam ia mendengar dan memperhatikan apa yang di katakan nenek kim.
Ekspresi wajah lucas berubah, ia menggerakkan kepalanya menoleh dan menatap nenek kim dan juga jisoo yang mulai menjauh.
Penasaran, diam diam lucas beranjak dari duduknya. Ia melangkan pergi. Lucas mengikuti nenek kim dan jisoo secara diam diam.
Tak jauh, nenek kim mengajak jisoo ke dapur. Dan kini keduanya tengah berada di dapur dalam posisi duduk di kursi meja makan.
Sementara itu lucas bersembunyi di balik tembok. Ia ingin mendengar apa yang nenek kim dan jisoo bicarakan.
" jisoo .." panggila nenek kim dengan ekspresi wajah yang begitu serius.
" i .. iya oma .." sahut jisoo panik.
" oma cuma mau bilang hati hati .." kata nenek kim, jisoo mengerutkan dahinya tak paham.
Begitu juga dengan lucas yang tengah menguping. Lucas berguman dengan nada yang begitu pelan, wajahnya terlihat bingung.
" hati hati ...?" Guman lucas bertanya tanya.
Setelah mengatakan kalimat itu, nenek kim beranjak dari duduknya. Ia meninggalkan jisoo yang hanya diam dengan pertanyaan yang berkeliaran di kepalanya.
Sadar jika nenek kim akan pergi meninggalkan dapur, lucas buru buru pergi meninggalkan tempatnya bersembunyi. Ia tak mau tertangkap basah nenek kim jika saat ini ia tengah menguping pembicaraan adik dan neneknya.
...
Sementara itu di tempat lain, dejun memasuki rumahnya dengan langkah yang begitu pelan.
" kamu baru pulang ..?" Tanya wanita paruh baya.
Dejun yang hendak melangkah di anak tangga berhenti, kemudian ia menoleh kearah wanita yang di kenal sebagai ibunya.
Dejun mengangguk sembari menyunggingkan senyum.
Senyum balasan pun ia dapatkan dari sang ibu.
" ya sudah .. sana istirahat .." kata nya, dejun mengangguk. Kemudian ia melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga. Tujuan dejun adalah ruang pribadinya.
....
Bersambung ...
See you ..
![](https://img.wattpad.com/cover/274277105-288-k160061.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAINST BLESSING ..!!
Fanfictionjika kita bahagia, maka orangtua pun turut bahagia. tapi, jika kebahagian kita merupaka duka bagi mereka. apa yang akan kita lakukan. melawan atau menyerah pada takdir ..? jisoo xiaojun