pembuka

15 4 0
                                    

kendaraan yang lixiano dan aku tumpangi sudah hancur bersamaan dengan gaduhnya orang-orang yang mencoba mengepung kami.

"ra, jang-an di-lihat."

"hiks kamu terluka pa-rah hiks"

"aku akan baik-baik sa-ja, ja-ngan dilihat."

"hiks lixiano a--ku harus a-pa??!? hiks"

"ambulan akan menjemput kita, tung--gu, jangan di-lihat."

"lix----"

dan semua kabur, yang ku tau hanya tangisku yang tak kunjung mereda dan lixiano yang terluka parah.

aku sengaja tidak menceritakan kondisi terakhirnya, aku tidak mau mengingat luka-lukanya.

yang ku ingat betul adalah senyum lixiano dan netra penuh kemerlap itu, walau kini tidak berfungsi sebagaimana hari lalu.

🧭

bingung ga mereka kenapa?

kisah kita ; felixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang