ini lixiano, dengan alat-alat yang aku tidak tau namanya--yang selalu melekat pada raganya.
dan kata-kata itu, masih saja ia ucapkan.
lixiano rindu, lixiano masih menyimpan segala kasihnya untuku, masih menunggu jumpa kita yang selalu ia damba itu.
mata indahnya tak mau mengarah pada retinaku, bahkan saat berbicara denganku.
ya, buat apa?
meskipun ia mengarah pada retinaku, tidak akan membuatnya bisa melihatku seperti 180 hari yang lalu.
🧭
ini lixiano:
notes: kenapa aku merasa dia ada Belandanya gitu :(
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah kita ; felix
Fanfiction"aku menjadi bumi, boleh lixiano?" "tentu." "maka pohon harus bertahan untuk menemani bumi melewati musim berganti. jangan sampai tumbang ya, lixiano." kisah kita.