sehari kemarin aku tak menjenguk lixiano. semenjak pameran di gelar aku menjadi super sibuk, atau aku yang sok sibuk?
aku takut jika melihat perempuan itu kembali menghampiri lixiano. bukan hanya untuk menyuapi saja tetapi mungkin lebih dari itu.
aku tidak menghubungi mama, takut menganggu karena setauku kantor mama akan meluncurkan suatu produk.
ting!
sebuah pesan masuk pada ponsel ku ;
mama
| ra, bisa temani lixiano sebentar?
| kamu masih sibuk mengurus pameran ya?bisa ma, pameranku sudah selesai|
jadi tidak sesibuk kemarin||benar??
|semisal masih sibuk, bilang mama aja
|nanti mama bisa minta tolong anak temen bisnis mama, kebetulan mereka kemarin menjenguk lixaku bisa ma|
aku aja||emm mama boleh minta tolong kalau gitu?
|mama buat sup kesukaan lix
|tapi mama lupa, udah terlanjur di rumah sakit
|kamu bisa ke rumah dulu sebentar, ra?
|supnya di dapurbisa ma, laksanakan|
|hati-hati nak...
aku sedikit terkejut, mama mempercayakan anak satu-satunya kepada teman bisnisnya?
tentu saja aku tidak akan membiarkannya.
mama punya alasan tersendiri mengapa ia menaruh percaya kepada sobatnya itu, jadi untuk apa aku merasa tersaingi?
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah kita ; felix
Fanfiction"aku menjadi bumi, boleh lixiano?" "tentu." "maka pohon harus bertahan untuk menemani bumi melewati musim berganti. jangan sampai tumbang ya, lixiano." kisah kita.