njani

5 2 0
                                    

hari ini, hari pertama pameran diselenggarakan. sudah pasti semua isi kantorku sibuk, termasuk aku.

aku harus kesana-kemari, memeriksa banyak hal, dan memastikan pameran berjalan lancar.

melelahkan, tapi tidak apa-apa. itu semua sudah menjadi kewajibanku.

acara pameran dimulai sore hari, tepatnya pukul tiga sore. tetapi, aku datang dari jam sembilan pagi. aku sempat terlambat lima menit, karena harus menghampiri lixiano terlebih dahulu.

menghampiri lixiano?

sebentar, sepertinya aku salah.

tadi aku hanya memandang dari kaca ruangannya, tidak masuk, tidak bertemu, dan tidak menyapanya.

aku mau, aku bisa membuka pintu ruanganya saat itu juga. namun, ragaku menolak. ia memilih diam, menonton kegiatan di dalam ruangan lixiano yang sudah ramai pagi-pagi.

"bagaimana kabarmu nak?"

"baik, tidak ada masalah."

"baguslah, tante ada urusan dengan mamamu sebentar. ini njani, putri saya. dia bisa menemanimu sebentar."

percakapan itu, sederhana tetapi membuatku khawatir. perasaan ini menjadi sedikit rumit.

setelah wanita yang seumur dengan mama itu keluar dari ruangan lixiano bersama mama, aku kembali memunculkan diriku yang sebelumnya ku sembunyikan di belakang pohon kecil depan ruangan lixiano.

lalu, ku tengok lagi ruangan lixiano.

njani, perempuan itu. menyuapi lixiano sarapan pagi dengan senyum manisnya.

oh, sial, bahkan minuman yang aku bawakan khusus untuk lixiano pagi ini kalah manis dengan senyum njani kepada lixiano di dalam ruangan sana.

...

🧭

kisah kita ; felixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang