Tes pertama selesai. Di kota Shenzhen terhitung 5,8 juta orang yang berhasil lolos. Sementara dari 10 pembagian distrik di kota Shenzhen, Distrik Longhua merupakan peringkat pertama distrik yang memiliki peserta lolos terbanyak, yaitu sekitar tujuh ratus ribu peserta.
Peserta yang lolos maupun remedial dipulangkan ke rumah masing-masing, sementara yang tidak lolos akan dijual ke luar negeri.
Yukhei yang sudah selesai tes mendekati seseorang secara random untuk diajak bicara. "Hei, bagaimana hasil tesmu?"
"Tidak buruk," respon orang itu.
"Aku berhasil lolos, sepertinya aku harus berlatih lebih giat lagi untuk mempersiapkan tes kedua," balas Yukhei sekedar memberitahu.
"Aku mendapat remedial." Orang itu kembali menjawab, ekspresinya datar.
"Oh, baguslah. Setidaknya kau masih punya kesempatan."
"Ya, lebih tepatnya kesempatan tinggal di China."
Yukhei hanya terkekeh menanggapi penuturan Renjun. Sementara Renjun dengan muka datarnya menatap Yukhei sedikit aneh. Like, robot yang satu ini error ya?
"Baiklah, hati-hati di jalan~"
Yukhei pun berjalan melalui Renjun. Pemuda 21 tahun itu tak menjawab, mengiyakan, ataupun menanggapi ucapan Yukhei. Dia hanya berpikir bahwa seseorang yang lebih tua setahun darinya itu sungguh cerewet.
Brukkk ....
Seseorang berhoodie hitam berlari dengan langkah kaki tergopoh-gopoh tanpa melihat jalanan. Sudah jelas Yukhei berjalan santai di atas trotoar, tetapi orang itu malah berlari sembarang arah. Walhasil mereka saling bertubrukan membuat tulang bahu Yukhei terasa nyeri.
Dan lebih parahnya lagi, orang itu---tak meminta maaf---malah pergi begitu saja.
"Hei, tunggu!"
Yukhei melambai-lambaikan tangannya sambil berlari kecil menuju sosok berhoodie itu. Sialnya keadaan petang hari ini sangat ramai. Membuat Yukhei agak kewalahan mencari keberadaannya.
Sampai pada perempatan jalan, Yukhei menyerah dari kegiatan pengejarannya. Keringatnya menyembur bersamaan dengan laju jantung yang terasa lebih cepat. Ia menopang beban tubuhnya menggunakan kedua lutut. Mengontrol pernapasannya setenang mungkin. Tangan kirinya mengelap keringat yang mengalir melalui dahi.
Tiba-tiba punggungnya mendapat tabokan keras, sontak Yukhei mendongak lalu menegakkan badannya. Menatap nanar sang pelaku penabokan itu.
"A-ada yang bisa dibantu?" tanya Yukhei ketika maniknya menangkap eksistensi dua pria dewasa berbadan kekar dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung.
"Apakah kau melihat seseorang memakai hoodie dan celana jeans lewat sekitar sini?" tanya salah satu dari mereka.
Yukhei sempat berpikir sejenak sebelum ia menggelengkan kepala. "Tidak, aku tidak melihatnya."
"Baiklah, terima kasih," ucap pria itu mengakhiri.
"Ayo kita berpencar, kau cari di sebelah sana."
"Baiklah, jangan biarkan dia lolos!"
Yukhei tersenyum miring setelahnya. 'Hm, orang penting ya? Oh man, sepertinya aku yang harus mendapatkannya terlebih dahulu.'
The main cast:
Other cast:
⏤ ⏤ ⏤ ⏤ ⏤ ⏤ ⏤ ⏤ ✎ .ೃ
Maaf itu card di bagian ujung
kiri bawahnya gak rapi sksks,
bikinnya tengah malem weh :v⏤ ⏤ ⏤ ⏤ ⏤ ⏤ ⏤ ⏤ ⏤ ⏤
KAMU SEDANG MEMBACA
实验 Noxious M ːː Lucas Wong ✔︎
Acciónㅤㅤ〆֢ ׂׂ ▹ ON REVISION ⊰ ❝ Seluruh aktivitas organ tubuhmu dikontrol oleh sistem, yakin bisa bertahan hidup? ❞ ft. Story contest @tern-woo written by¦© 2O21, RENESQUE