South Gyeongsang, 2023.
Kita tidak akan pernah tau bagaimana masa depan akan menyapa kita. Beruntung bagi orang orang yang memiliki masa depan yang baik. Dan kurang beruntung bagi orang-orang sepertimu yang hidup di masa depan dengan penyesalan di masa lalu.
Meski telah meninggalkan semua kenangan indah dan berbahaya di tempat itu, namun kau tak bisa berbohong kalau kau masih merindukannya.
"Ibu guru."
Kau terkesiap dan tersadar setelah seorang gadis kecil berusia 5 tahun menghampirimu dan ingin menunjukan hasil gambaran miliknya.
"Lihatlah, bagus kan?"
Kau tersenyum cerah kemudian mengangguk pelan.
"Bagus sekali. Kau pandai menggambar Haneun. Ibu guru saja tidak bisa menggambar sebagus Haneun." Ucapmu sembari mengusap kepala anak itu.
"Appa yang mengajariku, bu guru. Suatu hari nanti aku akan mengalahkan Appa."
Lagi lagi kau tersenyum saat anak itu menunjukan gigi ompongnya saat tertawa lebar.
"Kau pasti bisa. Tapi saat ini kau harus belajar dengan baik. Ibu guru tidak mau kau menyesal dikemudian hari karena tidak belajar dengan baik. Sekarang bisa kau kembali ke tempat dudukmu dulu? Kita akan berdoa sebelum pulang ya."
"Asikkkk kita akan segera pulang."
Setelah menuntun anak anak untuk berdoa, kau pun membubarkan kelas. Kau memastikan setiap anak telah dijemput oleh orang tuanya. Mereka terlihat bahagia bisa memamerkan kehebatan mereka pada orang tuanya. Atau sekedar menceritakan apa yang mereka pelajari hari ini di kelas. Pemandangan indah yang hanya bisa dirasakan oleh orang tua dan anaknya.
Senyuman itu tak pernah luntur dari wajahmu. Kau menyukai anak-anak, maka dari itu kau bekerja sebagai guru di salah satu taman kanak-kanak. Meski tak berhasil lulus kuliah, namun karena kebaikan seseorang kau berhasil membuka sebuah taman kanak-kanak dan melanjutkan hidupmu dengan cukup baik.
Satu persatu kendaraan yang dibawa orang tua muridmu pergi, hingga tersisa satu mobil hitam mewah yang masih terparkir di halaman sekolah itu. Sekolah tempatmu bekerja tidak begitu luas, dan seluruh murid di kelasmu sudah kembali ke orang tuanya. Lantas pemilik mobil itu menunggu siapa?
Kau memperhatikan mobil itu lekat-lekat. Mesinnya menyala dan terlihat siluet seseorang di dalamnya. Tapi mengapa ia tak kunjung menunjukan dirinya?
Kau mulai merasa takut. Apalagi hanya tersisa kau seorang di area sekolah itu. Akhirnya kau memutuskan untuk masuk ke dalam kelas untuk membereskan barang bawaanmu dan hendak pergi secepatnya. Namun kegiatanmu terhenti saat suara seorang lelaki menyambangi indera pendengaranmu.
"(Y/n)-ya."
Suara itu tak asing.
Suara yang tak akan pernah bisa kau lupakan.
Suara yang kau harap tak akan kau dengar lagi.
Suara itu...
"M-myungho."
Dengan mata berkaca-kaca, laki laki itu menarik senyum tulusnya perlahan.
"Akhirnya... aku menemukanmu."
.
.
.
.
To be continue~
Comment dong seberapa siap kalian untuk buku ini. Karena aku nulisnya aja gregetan banget.
Mau lihat seberapa hype kalian, jadi jangan lupa comment dan vote ya💜
-myungyu-
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Healing [M] ✔
FanfictionPencapaian tersulit yang berhasil kau jalani selama dua puluh empat tahun hidupmu adalah keberhasilan dalam menutupi perasaanmu. Sudah sejak lama kau menyukai sahabatmu sendiri, dan sejak itu pula persahabatan kalian masih berjalan sebagaimana mesti...