Matahari telah kembali ke perpaduannya,kini waktunya luna mengambil alih posisi celestia.dewi malam,begitu sebutan untuk si bundar dengan cahaya perak ini.awan tipis digantung manis di beberapa bagian cakrawala oleh Allah swt.Digantung-Nya tentu tanpa tali,masyaallah.
Aisyah sedang duduk di kursi kayu yang berada di balkon kamarnya.membiarkn sinar perak bulan menyapu wajah ayu nya.diatas meja disampingnya ada secangkir creamy late hangat yang telah diseduh.Aisyah memang seorang selenophile alias pecinta bulan,tiap malam ia pasti menyempatkan diri melihat bulan walau hanya sejenak.suatu kebahagiaan tersendiri baginya.
Disaat seperti ini,Aisyah terlihat jauh berbeda dengan dirinya di saat pagi.ia tampak anggun dan bersahaja seraya menyeruput kopi latte nya dengan gaya elegan bak putri kerajaan,tidak bobrok seperti biasanya.sambil memandang bulan,aisyah berkali kali merapalkan tasbih,memuji Allah swt.
Jadi duduk santai ku tidak terlalu sia sia.begitu pikirnyaAisyah merebahkan kepalanya pada sandaran kursi lalu memejamkan matanya,menarik nafas dalam kemudian menghelanya perlahan.
Tak sengaja,bayangan gus hafidz yang sedang tersenyum hadir dalam benaknya.
Ia segera membuka mata.
antara kesal bercampur sebal.itulah yang ia rasa pada sosok gus hafidz saat ini.hilang sudah rasa jatuh hatinya pada sosok ustadz tampan alias gus hafidz saat pertama ia melihat fotonya.Tau orangnya gini aku gausah suka aja dari awal,untung masih kekontrol.
Omelnya pada diri sendiri.Ia pun memilih masuk,mengingat gus hafidz membuatnya kehilangan minat pada apapun.meskipun pria itu adalah 'pahlawan kesiangan'nya,ia tidak peduli.
Aku kan sudah berterimakasih.batinnya.
Gelar yang tersisa untuk gus hafidz adalah pangeran songong.tunggu,pangeran?tidak tidak...
Cukup 'gus songong' sajaTanpa ia sadari,Aisyah telah menemukan orang dengan ke-recehan yang se-frekuensi dengannya.gus hafidz.seorang putra kiyai yang tampan,mapan,dan idaman kaum perempuan.
Dia receh dan jadi suka bercanda.
Tapi hanya pada aisyah.ingat itu.Aisyah mengambil wudhu guna melaksanakan shalat witir.
Usai wudhu' ia mengenakan mukena kemudian menggelar sajadah di samping kasur.seketika aisyah pun larut dalam shalatnya mengagungkan Rabb-nya,bersujud dalam dalam memohon ampunan untuk dosa dosanya hari ini.Ketika shalat,dosa seorang hamba diletakkan di kedua pundaknya maka ketika mereka ruku' dan sujud berguguran lah dosa dosanya.oleh sebab itu hendaknya kita agak memperlama bagian ruku' dan sujud kita.
Usai shalat aisyah berdoa,untuk kesehatan,ampunan,dan kebaikan baginya dan kedua orangtuanya.
Tak lupa ia berdoa memohon surga dan dijauhkan dari neraka.
Ia juga meminta ditentramkan hati karena beberapa hari ini bayangan gus hafidz selalu mengganggu pikirannya.Aisyah berbaring di petidurannya kemudian mulai memejamkan mata, bersiap untuk hari esok yang 'mungkin' akan melelahkan seperti biasanya.
_____
________Pagi yang cerah,aisyah dan elsa sampai di sekolah lebih awal.entah keajaiban apa yang sedang terjadi.
Keduanya berjalan menyusuri koridor depan kantor sambil sesekali bercanda.aisyah dan elsa memang bestfriend yang klop.Meskipun mereka bersahabat bertiga,tapi raisa terkadang lebih sering bersama teman-temannya sesama 'seleb' dan mereka bertiga sudah sepakat untuk tidak mempermasalahkan itu,karena ketiganya memutuskan untuk tetap bersahabat bagaimanapun keadaannya.Aisyah bersyukur karena teman temannya saling pengertian.
Tiba tiba seorang guru menghampiri aisyah.aisyah dan elsa segera menyalami guru tersebut.itu bu sari,guru biologi.Bu sari tersenyum melihat kedua muridnya ini sangat sopan kemudian beliau berkata
"Aisyah,kamu dipilih buat ikut olimpiade Biologi lagi tahun ini,apa kamu siap?"
Aisyah menggigit bibirnya,antara syukur dan pusing.
"Oowh...alhamdulillah,
Insyaallah aisyah siap bu"jawabnya sambil membuat gaya hormat bendera