5.Perjodohan

3 2 0
                                    

Sesaat setelah Rudi keluar dari kereta kuda tersebut, Rudi terkesima melihat bangunan yang ada didepannya, sungguh indah di pandang mata, nuansa mewah terlihat sejauh mata memandang.

Namun kekaguman nya tersebut tak berlangsung lama, tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara yang berasal dari belakangnya.

"Silahkan masuk yang mulia" ujar seorang pengawal sembari membuka pintu kastil yang sangat besar itu,
Dengan langkah yang gemetar, ia pun berusaha melawan rasa takut bercampur heran yang dirasakan oleh nya, ia merasa sangat terpukau melihat seisi ruangan tersebut, ia merasa bahwa ini lah yang di namakan surga dunia sesungguhnya.

"Selamat datang di istana wahai pangeran ku" seketika Rudi menoleh mencari asal suara tersebut, terlihat seorang wanita yang sangat cantik, bahkan ia tidak pernah melihat wanita secantik ini dan memiliki aura yang sangat luar biasa, mata bulat, bibirnya tipis, dan rambut terurai membuat wanita itu terlihat sangat indah di pandang.

"I-iya" ujar Rudi sembari memandang takjub terhadap kecantikan wanita tersebut..

"Mari ikut saya bertemu Baginda Raja" suara yang sangat familiar di telinga Rudi ini membuat bulu kuduknya merinding, ya, sosok bertubuh besar yang menemui nya ketika di rumah sakit dan di bawah pohon tersebut yang berbicara kepadanya.
Namun Rudi tetap saja tidak sadar kalau saat ini ia bukan lagi berada di alam manusia.
Rudi hanya bisa mengangguk, sembari berjalan mengikuti kemana sosok itu berjalan, mereka menyusuri lorong yang sangat panjang menuju sebuah ruangan, tak berselang lama,
mereka tiba di sebuah ruangan yang sangat besar dan megah, dimana dindingnya dilapisi oleh emas, bahkan tepi meja makan nya saja dihiasi oleh Kilauan oleh berlian, sungguh Rudi sangat takjub melihat hal ini.

"Silahkan duduk" kata ini menyadarkan Rudi yang sedari tadi terbuai oleh indahnya ruangan tersebut,

Di meja tersebut sudah berkumpul sekitar 18 orang, dan ingin melakukan makan bersama,

Rudi melihat masakan-masakan mahal yang ia sendiri hanya bisa melihat hal tersebut melalui layar handphone nya saja, "sungguh satu momen yang tidak boleh dilewatkan" gumam Rudi dalam hati,
Dengan bersemangat ia duduk dan mulai mengambil nasi dan meletakkan di atas piring kaca yang sudah berada diatas meja tersebut, ia kemudian mengambil potongan steak, ia mulai memotong daging tersebut perlahan-lahan, disaat ia mulai memasukkan daging steak tersebut kedalam mulutnya, ia merasakan daging steak tersebut sangatlah lezat, ia merasa bahagia sekali bisa mencoba makanan enak ini.
"Damn... Gak salah makanan ini harga nya mahal, rasanya enak banget" gumamnya dalam hati,
Ia mulai menikmati makanan yang dihidangkan di meja tersebut dengan lahapnya,

"Kapan akan dilakukan upacara pernikahan ini" seorang tamu yang sedang makan bersama mereka membuka percakapan diantara mereka, Rudi tidak memperdulikan apa yang orang tersebut, ia hany fokus menikmati daging steak yang ada di hadapannya,
"Mungkin 2 hari lagi akan kita laksanakan" sahut seorang lagi dengan wajah nya yang cantik jelita juga, Rudi berasumsi bahwa wanita tersebut merupakan saudari wanita cantik yang ia lihat di aula tadi.
Rudi tetap saja tidak memperdulikan apa yang mereka bicarakan, ia hanya terus menikmati steak tersebut, ia menusuk sebuah potongan daging dan mengunyah perlahan-lahan,
"Ahhh, coba saja bisa memakan ini setiap hari" gumam Rudi sembari terus mengunyah daging steak tersebut,

namun, disaat ia sedang menikmati makanannya, ia merasa ada sesuatu yang menghantam kepala nya dengan sangat keras, ia merasa sakit yang luar biasa pada saat itu, pukulan tersebut membuat ia merasa pusing, dan perlahan-lahan Rudi mulai tak sadarkan diri.
Perlahan-lahan matanya menutup, dan Rudi pun tidak sadarkan diri,

"Rudi... Rudi... Rudi" kalimat pertama yang di dengar Rudi setelah ia tersadar dari pingsan nya...
" Lu kenapa ninggalin kita" ujar heru
"Pala lu soak, harusnya gua yg bilang gitu" sahut Rudi pelan karena ia masih merasa sakit yang luar biasa di kepala nya.

"Dih, kita berdua sadar ditempat itu, lu udah gaada, dan lu menghilang selama 12 hari!"
"Lu gatau kita panik nyariin Lo, apalagi nyokap bokap Lo nyalahin kita berdua" ujar putra dengan kesal setengah membentak ke arah Rudi,
"Ahhh.." Rudi mengerang kesakitan, merasa kalau kepala nya terasa sakit sekali
"Sorry rudi, gua ga berniat, gua cuma panik banget pas tau lu ilang" ujar putra

"Sayaaaang...." Terdengar suara yang cukup keras dari arah pintu, mama nya Rudi berlari menghampiri Rudi sambil menangis,
"Kamu kemana?...kamu ga sayang mama?...jangan pergi-pergi lagi ya sayang....hiks.." ujar mama nya Rudi sesenggukan sembari menyeka air mata yang membasahi pelupuk matanya.
Rudi tidak bisa menjawab perkataan mama nya, karna kondisi nya pada saat itu memang sangat lemas,
"Dokter tadi bilang kalau Rudi mengalami dehidrasi hebat tante, kalau terlambat sehari saja, mungkin Rudi ga selamat, Tante tenang aja ya, sekarang kan Rudi udah ada bareng kita lagi"  ujar Heru menenangkan nyokapnya Rudi yang masih berharap Rudi menjawab pertanyaan nya,

"Kita pulang dulu ya Tante" ujar putra sembari mengulurkan tangan nya kepada  mama nya Rudi dan hendak pamitan,
"Iya nak Putra... Heru.., maafin Tante yang sempat marah-marahin kalian berdua ya" timpal nyokapnya Rudi
"Iya Tante, kita paham, orang tua mana yang ga khawatir dengan anak sendiri, dah Tante, dah Rudi".....kalimat tersebut merupakan penutup percakapan mereka hari itu.

Putra dan Heru beranjak meninggalkan tempat tersebut dengan hati yang lega, karena Rudi sudah kembali,
" Alhamdulillah " ujar putra
"Lain kali gue ga akan ngajak orang yang sama sekali gaada pengalaman kaya Rudi, ribet banget anjir" sahut heru, putra hanya mengernyitkan dahi mendengar perkataan Heru tersebut, setelah mereka sampai di persimpangan jalan, mereka pun berpisah hendak pulang kerumah masing-masing

Penasaran Berujung Petaka (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang