7-9

105 14 102
                                    

Sebelum mulai, silahkan putar mulmed di atas supaya feel nya dapat.

Judulnya;
Pond Of Tears - K.Will

💜💙❤️

PART 7

Paginya, Sunoo terbangun duluan. Sungguh sesuatu yang langka. Dia dengan lucunya mengecek dahi Soobin. "Hyung tidak panas, tapi kenapa Hyung pingsan?"

"Sunoo, apa yang kau lakukan?" tanya Soobin dengan suara serak khas bangun tidurnya, tanpa membuka mata.

Sunoo terkejut. "Bisa tidak sih, tidak kagetin orang?!" cibirnya.

Soobin terkekeh. "Kau kenapa tidur di sini? Tidak bersama Appa?" tanyanya.

Tiba-tiba Sunoo berbaring dan memeluk leher Soobin. "Jangan sakit, Hyung. Ddeonu takut.." cicitnya.

Mata Soobin terbuka. "Tidak.."

"Tidak.. janji," batin Soobin.

Sunoo mencebik lucu. "Betulan, ya?"

"Hm."

***

Seokjin berdecak. Dia duduk di samping Soobin. "Kau sudah baik-baik saja?"

"Um.. baik."

"Apa kau pusing? Ingin muntah? Atau masuk angin?--,"

"Hyung, aku hanya tidak enak badan, bukan hamil!" kesal Soobin.

Seokjin tergelak. "Iya iya tahu!"

***

"Pindah ke Seoul tidak bilang-bilang, sekalinya menelepon hanya untuk memintaku menjaga anak kecil. Lagipula kau bilang apa tadi? Adik-adik? Bukannya adikmu hanya si Sunoo?"

Seokjin menyeringai tipis, pasrah saat diomeli. "Makanya ke sini kalau kau mau tahu."

"Ada imbalannya tidak?"

"Heh, imbalan.. imbalan.. yasudah kau kubelikan satu set peralatan rekaman nanti," kata Seokjin. "Tapi bantu aku menjaga adikku, ya..?"

Terdengar dengusan dari seberang sana. "Hahh.. yasudah lah, kapan aku ke sana?"

"Lusa, tapi kalau mau besok juga tidak apa," sahut Seokjin enteng.

"Kau gila? Aku tidak enak dengan Paman Gong Yoo tau!"

"Yasudah nan--,"

Tutt.. tutt.. tutt..

~












PART 8

Gong Yoo menepuk bahu Yoongi. "Pagi juga. Kau tidak keberatan kan mengurus adik Seokjin?"

Yoongi menggeleng cepat-cepat. "Tentu tidak, Paman.."

Dari belakang, Seokjin sudah mencibir. Bibirnya berkomat-kamit merutuki Yoongi yang bohongnya jelas sekali.

***

Sedetik kemudian, Seokjin dan Yoongi saling bertatapan sinis.

"Pembohong!" mulai Seokjin.

"Pemaksa!" sahut Yoongi.

"Kenapa menerima tawaranku?"

"Terpaksalah!"

"Bilang saja karena alat perekam itu, kan?!"

"Kalau iya kenapa?!"

"Dasar--,"

Nap Of A Star (lanjutan dari akun @leeh_elena09) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang