4-6

160 20 70
                                    

PART 4

"WAHHH! JIN HYUNGIE LIBUR YAAAA???"

Soobin tersentak kaget sampai menjatuhkan buku dan MP3 player miliknya saat suara Sunoo menggema di telinganya.

"Sumpah, aku ingin menggantung anak itu di pohon milik Appa saja rasanya," kesal Soobin lalu memungut bukunya.

***

"Bawa apa yang diperlukan saj--, yak, Gong Sunoo! Kau mau apakan kulkas itu, eoh? Kalau kau bawa, kita tidak ada kulkas di sini," heboh Gong Yoo.

Sunoo yang sekuat tenaga mendorong kulkas berhenti. "Eh? Iyakah?"

"Iya, sayang.. letakkan kembali di tempatnya, kita punya kulkas di sana," titah Gong Yoo.

Sunoo mengangguk mantap. "Siap, Bos!"

***

Soobin tersenyum kecil. Kalau dilihat-lihat, manjanya Sunoo itu sama seperti dirinya pada Seokjin dulu. Hanya saja Sunoo lebih mengesalkan dan cerewet, berkali lipat dari dirinya.

Apalagi kejadian makanan muncrat itu.

Soobin jadi kesal sekali mengingat itu.

Ia bergidik ngeri, lalu berusaha tidak mengingat kejadian menyebalkan antara dirinya dan Sunoo.

***

Seokjin duduk di samping Soobin, merangkul adik kandungnya. "Sudah besar sekali adik Hyung ini, ya."

Hati Soobin menghangat.

Adik Hyung, ya?

~












PART 5

"Oh iyaa, Soobin-ah! Jangan lupa 3 hari lagi perayaan ulang tahun kita, ya!" teriak Seokjin setelah masuk ke kamar mandi di kamar.

Seokjin dan Soobin tidak lahir di tanggal yang sama.

Seokjin di 4 Desember.

Dan Soobin di 5 Desember.

Biasanya perayaan ulang tahun mereka diadakan bersamaan di tanggal 5.

***

Seokjin meletakkan handuk di kepalanya, lalu mendudukkan dirinya di samping Soobin yang pulas, bahkan lupa melepas maskernya.

Tangan Seokjin terulur untuk melepas masker Soobin secara perlahan. Dia mengusap kepala adiknya. "Kau lelah sekali, ya?"

Seokjin menunduk, mengecup pelan kepala sang adik. "Tidur yang nyenyak, adiknya Hyungie. Hyungie akan selalu sayang padamu dan Sunoo. Jangan tinggalkan Hyungie lagi, ok.. Hyungie takut," bisik Seokjin.

***

Mendengar nama Jungwon, Sunoo langsung membuka lebar matanya. "UWONIE AKAN DATANG?!" teriaknya heboh...

... tepat di samping telinga Soobin.

***

"Mianhaeyo, Ahjumma!" kata Sunoo sambil membungkuk berkali-kali.

Meskipun Sunoo agak kurang ajar ke kakak-kakaknya, tapi Sunoo selalu sopan pada ayahnya dan orang lain.

Dia sebetulnya hanya ingin bersenang-senang bersama Soobin dan mengatakan bahwa dia hanya ingin berteman. Sama seperti dirinya dan Seokjin.

***

"Sudah.. sudah.. jangan menangis. Kau bisa seperti itu kapanpun kau mau. Kau kan punya Jin Hyung. Bahkan Jin Hyung lebih hebat dari Taehyung, kan," bujuk Soobin.

Tangisan Sunoo semakin mengencang. "Bukan ituu! Ddeonu sudah sering bersama Jin Hyungie! Huweee!"

Astaga.. yang satu tidak mau terus terang.

Dan satu lagi sama sekali tidak peka.

Soobin mengusap kasar wajahnya. "Lalu kau mau apa? Mau digigit juga jarinya seperti Jungwon?"

Sunoo tidak menjawab, melainkan mengeratkan pelukannya.

Demi kaktus yang tidak bisa hidup di laut!

Siapapun beritahu Soobin apa yang Sunoo mau!!!

***

Sesungguhnya Soobin gemas setengah mati sampai ingin mencekik wajah Sunoo yang memerah menggemaskan dengan hidung berairnya itu.

"Kau itu punya dua hyung, dan Jungwon hanya punya satu. Tidak boleh iri. Kau bahkan bisa menghabiskan waktu bersama kami kapanpun," ujar Soobin datar.

"Jadi kalau kau iri lagi, aku tidak akan menenangkanmu sesabar ini. Ngerti, tidak?" lanjutnya.

Sunoo mengangguk sambil mengerucutkan bibirnya.

~













PART 6

Tiba-tiba Soobin merasa dadanya sedikit sesak, berkali-kali terbatuk pelan. "Hyung, aku ke toilet dulu."

Seokjin mengangguk pelan.

***

"Uhukk.. uhuk!" Soobin memaksakan batuknya sedikit kencang karena terasa sesak sekaligus gatal.

"Uhuk! Astaga.." lirih Soobin saat melihat ada riak bercampur darah di wastafel.

***

"Saeng, kau baik-baik saja? Kau cukup lama di toilet," komentar Seokjin saat Soobin datang.

"Uhm, iya Hyung. Ekhm! ..aku baik," lanjut Soobin setelah membenarkan suaranya yang serak.

***

"Ne, kami siap!" jawab ketiganya.

"Ayo hitung bersama, ya.. hana.."

Soobin menggelengkan kepalanya saat pandangannya memburam.

".. dul.."

Dada Soobin terasa nyeri sekali.

"-- set!"

Brukk!

"SOOBIN-AH!!!"

"HYUNG!"

~
Hanya cuplikan.

Lengkapnya kalian bisa liat di akun
leeh_elena09




Nap Of A Star (lanjutan dari akun @leeh_elena09) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang