10-12

114 14 99
                                    

PART 10

"Ddeonu ikut!!"

"Tidak boleh!" ucap Soobin tiba-tiba.

"Eh?? Kenapa??" tanya Sunoo sambil menukkikan alisnya.

"Ya pokoknya tidak boleh! Ini bukan urusan anak kecil!"

"Tapitapi, Ddeonu bukan anak kecil!!"

"Kau itu anak kecil!"

"Bukann!"

"Iyaa!!"

"BUKAAAAAAANNN!!!! HUWEEE!"

Seokjin dan Soobin kompak menutup telinga masing-masing saat Sunoo menangis setelah berteriak dengan suara melengking.

Astaga, baru saja 2 hari yang lalu Sunoo menangis di pelukan Soobin mengatakan bahwa dia tidak mau ditinggal oleh Soobin.

Dan Soobin yang memperlakukan Sunoo dengan manis, memanggilnya adik hyung dan ddeonu.

Tapi kini semuanya musnah.

Kembali seperti awal dimana keduanya bertengkar.

***

"Kan Ddeonu juga adik Jin Hyung!"

"Bukan! Kau bukan adik Jin Hyung! Aku adiknya Jin Hyung! Kau itu hanya diadopsi! Sadar diri Kim Sunoo!" kesal Soobin menggebu.

Sunoo terkejut Soobin bicara seperti itu. Mulutnya langsung bungkam. Mata Sunoo kembali berkaca-kaca, kemudian anak itu berlari keluar entah kemana.

***

"Ini yang hitam sama yang biru. Kalau yang hitam dapat tas kecil dan kotak pensil, tapi tidak waterproof, kalau yang biru waterproof tapi dapat tasnya saja," kata Soobin.

"Beli yang hitam saja, nanti kubelikan pembungkus anti airnya," jawab Seokjin mantap.

Soobin mengernyit. "Tapi kalau style nya aku suka yang biru, Hyung."

Seokjin mendengus. Minta pendapat, tapi dijawab, rewel.

"Yasudah, ambil keduanya," putus Seokjin.

"Yeay! Jin Hyung yang terbaik!" girang Soobin.

"Bilang saja kau ingin keduanya," gumam Seokjin.

***

"Berapa total belanjaanmu?" tanya Seokjin lagi, karena aplikasi itu memang disetel langsung untuk menarik ke rekeningnya.

"24.000 Won," jawab Soobin sambil menyeruput minuman yang diberikan Seokjin tadi.

Mendadak Seokjin jadi lesu. Kenapa pula adiknya harus beli di toko mahal?

Jika dirupiahkan, itu sekitar 300.000 rupiah. Untuk sekali makan, dan hanya untuk roti!

"Ah, yasudahlah.. sudah terlanjur juga," kata Seokjin pelan lalu meninggalkan Soobin.

Soobin mengejar kakaknya. "Eiy, Hyuuung, jangan marah.. ini untuk menyogok Sunoo agar tidak marah."

"Ddeonu tidak mungkin marah, palingan menangis kencang, dan Appa yang marah," kata Seokjin enteng.

***

"Sunoo-yaa, buka pintunya, tolong. Hyung minta maaf.."

Tidak lama terdengar seruan, "Hyungie pintunya tidak bisa dibuka bagaimana ini? Huweeee!"

Soobin panik. "JIN HYUUUNG! SUNOO TERKUNCIII!"

Seokjin berlari tergopoh. "Kok bisa?!"

***

Nap Of A Star (lanjutan dari akun @leeh_elena09) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang