Chapter 17 : Pendekatan

10.9K 758 16
                                    

Playlist : Romeo - Charlotte Cardin

••• Happy Reading •••

Meeting bulanan secara berkala yang di lakukan di setiap minggu terakhir di akhir bulan dengan para jajaran direksi dan perwakilan beberapa kepala dari beberapa cabang pun baru saja usai.

Setelah bersalaman, berbasa-basi kemudian berpamitan, Dante hendak melangkahkan kakinya untuk kembali ke ruangannya namun...

"Apa siang ini kamu mau ikut Papa sama Mama?"

Dante melirik jam di pergelangan tangannya. Setiap jam makan siang tiba, Dante dan Marvell kerap kali makan siang bersama.

"Memang Papa sama Mama mau kemana?"

"Mama kamu ngajak Papa ke restoran dekat-dekat sini, nostalgia zaman muda dulu katanya." Marvell terkekeh pelan. Salah satu restoran ternama yang menjadi saksi bisu perjalanan cintanya dengan Agatha bahkan di restoran itu lah mereka menjodoh-jodohkan Enrico dan Rachel. Dan pada akhirnya Enrico dan Rachel pun menikah lalu memiliki Angel, buah cinta mereka.

"Setelah itu Papa mau nganterin Mama ambil rapot di sekolah Daniel." Marvell menambahkan.

"Maaf Pa, tapi siang ini Dante sudah ada janji," tolak Dante secara halus.

Marvell mengangguk mengerti. "Nggak apa-apa. Sebaiknya penuhi janji mu itu."

***

Dalam perjalanan menuju butik Alea, Dante pun menghubungi nomor telepon butik yang terdapat di dalam kartu nama yang kala itu Alea berikan padanya.

Setelah panggilan terhubung, Dante pun meminta disambungkan dengan asisten pribadi Alea. Ia yakin melalui asisten pribadinya, maka dengan mudah Dante mendapatkan informasi tentang Alea termasuk makanan yang Alea sukai.

Dante juga ingat saat tempo hari ia pernah menawarkan Tristan minuman dan mengobrol banyak dengannya perihal Alea. Dan dari situ lah Dante tahu minuman favorit Alea.

Meski Dante tidak terlalu mengenal Alea dan baru beberapa kali bertemu dengannya, tapi Dante yakin Alea bukan berasal dari keluarga sembarangan. Tristan yang bekerja sebagai bodyguard Alea bahkan tak pernah absen mengikuti kemanapun Alea pergi. Dante jadi penasaran dan ingin mengenal Alea lebih jauh lagi.

Setelah mengobrol banyak dengan asisten pribadi Alea yang Dante ketahui bernama Della, Dante pun mengakhiri panggilan teleponnya.

Dante membuka aplikasi google maps dan mencari restoran yang Della bilang tadi. Dante tersenyum penuh kemenangan karena ternyata lokasinya tidak jauh dari tempatnya berada saat ini.

Setelah tiba di restoran yang menjadi tujuannya, Dante tidak hanya memesan makanan untuk Alea saja, bahkan Dante memesan beberapa menu lainnnya untuk ia berikan kepada para karyawan Alea di butik termasuk pada Tristan.

Dante ingat saat pertama kali dirinya menginjakkan kakinya di butik, ia pernah bersikap arogan pada karyawan yang bekerja di sana dan alhasil saat Dante datang ke sana lagi, karyawan tersebut bersikap berbeda padanya. Meski karyawan itu tersenyum sangat lah ramah tapi Dante bisa melihat kebencian dari sorot matanya.

***

"Apa penawaran itu masih berlaku?"

"Penawaran?" ulang Dante, "Yang mana?"

Alea tertegun. Alea merutuki kebodohannya dalam hati yang malah menanyakan hal itu pada Dante. Pertanyaan itu mencelos begitu saja dari mulutnya. Tunggu! Apa Dante sudah berubah pikiran dan tidak lagi tertarik padanya karena itu Dante melupakan perkataannya kala itu? Jika ya, Alea pasrah. Mungkin dirinya ditakdirkan menjadi jomblo abadi seperti yang Nadia katakan atau mungkin dirinya memang ditakdirkan untuk David Beckham tapi setelah David Beckham menjadi duda, seperti kata Dennis.

I Was Made For Loving You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang