Chapter 16 : Apa penawaran itu masih berlaku?

11.3K 736 13
                                    

Playlist : I Feel It Coming - The Weeknd

Playlist : I Feel It Coming - The Weeknd

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

"Kamu butuh tumpangan?" tawar Dante.

Alea menggelengkan kepalanya. "Kebetulan aku juga sedang menunggu temanku yang akan datang menjemput ku di sini," tolak Alea secara halus.

Dante mengangguk mengerti. Ia akan menunggu Alea sampai teman yang Alea maksudkan datang menjemputnya.

Tak lama setelah itu petugas dari bengkel pun datang dan membawa mobil Alea untuk di perbaiki.

Tiga menit berlalu Nadia tak kunjung meneleponnya. Alea menggigit bibir bawahnya merasa tidak nyaman karena dirinya dan Dante hanya diam saja tanpa ada kata terucap. Alea juga ragu apakah Nadia ingat pada janjinya?

"Yakin nggak butuh tumpangan?" tawar Dante lagi.

Pria itu tak juga menyerah, pikir Alea.

Saat Alea hendak membuka mulutnya untuk mengatakan tidak dan akan meminta Dante untuk pergi saja, ponsel di genggaman tangannya bergetar.

"Lo kesini sekarang deh naik apaan kek. Gue nggak bisa jemput, lagi ribet nih. Sorry Lea..."

"Nad, gue..." Alea menjeda karena Nadia sudah mengakhiri panggilan teleponnya secara sepihak. Alea yakin Nadia tidak membaca chat yang ia kirimkan perihal mobilnya yang mogok di tengah jalan. Haruskah Alea menerima tawaran Dante atau apakah Alea naik transportasi online saja?

Alea melirik Dante. Tidak enak juga naik kendaraan online disaat Dante masih bersamanya dan entah kapan pria itu akan pergi meninggalkannya.

"Apa penawaran itu masih berlaku? Hmm maksud aku... kamu nggak keberatan?" Alea merasa sungkan apalagi tadi dia sudah menolaknya.

Dante terkekeh pelan. "Tentu aja nggak keberatan, memangnya kamu aku gendong?" gurau Dante.

Alea tersenyum canggung. Ternyata Dante bisa bergurau juga, pikirnya.

Keduanya pun melangkah menuju mobil milik Dante.

"Silahkan masuk." Dante  bahkan membukakan pintu mobil untuk Alea.

"Terima kasih." Tanpa ragu Alea pun masuk ke dalam mobil sport mewah milik Dante.

Dan tanpa menunggu lebih lama lagi, Dante pun melajukan mobilnya ke alamat yang Alea sebutkan.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Suasana canggung tercipta di dalam mobil tersebut. Tidak ada yang membuka obrolan terlebih dulu. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

Setelah cukup lama hanya diam, Alea menoleh ke arah Dante yang tengah fokus menyetir.

"Apa kondisimu sudah benar-benar pulih?" tanya Alea pada akhirnya memecah keheningan di dalam mobil.

I Was Made For Loving You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang