mobil range over milik Sagara berhenti di pekarangan Mansion milik keluarga Stewart, dirinya menatap lelaki berjaket denim dan helm bogonya sedang duduk dijok vespa maticnya.
tidak salah lagi dia teman sekelasnya dan Lily yang selalu menempeli Lily-nya.
Sagara mendengus kesal kemudian membuka pintu mobilnya dengan kasar dan dengan santai berjalan kearah pintu besar mansion tanpa menyadari tatapan Jeffan yang kebingungan.
"woy mau ngapain lo?!"Jeffan turun dari vespanya setelah menggantungkan helmnya dispion motornya, menghampiri Sagara yang melewatinya.
Sagara menoleh menatap remeh lelaki dihadapannya dengan sebelah alisnya yang menaik.
"anda manggil saya?"kedua alis Jeffan menukik kesal membalas tatapan remeh yang dilayangkan oleh murid baru dihadapnnya.
"lo tau ini rumah siapa?""rumah tunangan saya. kenapa?"
dahi Jeffan mengernyit bingung, Lily tunangan Sagara? kepalanya langsung menggeleng dengan cepat.
"lo ngelindur ya?"Sagara berdecak malas kemudian mengabaikan Jeffan dan melanjutkan langkahnya.
baru ingin menekan bel yang berada disamping, pintu besar itu sudah terbuka menampilkan Lily yang menatap mereka terkejut.
"kalian?!"dengan cepat Lily menarik lengan Sagara membawanya masuk ke dalam tanpa melihat ekspresi wajah Jeffan yang tak terbaca.
"sebentar Jeff tunggu situ!"Jeffan tak suka diabaikan, kedua tangannya mengepal di sisi tubuhnya, pikirannya berkecamuk didalam sana memikirkan ucapan Sagara dan tingkah laku Lily terhadap Sagara tadi.
"lo ngapain kesini?!"desis Lily setelah menutup pintu kamarnya dan menatap garang pemuda yang dengan seenaknya mendudukan diri di kasurnya.
"saya jemput kamu."
Lily menghela nafas kesal.
"lo gak ngomong macem-macem ke Jeffan kan?!"Sagara mengendikan bahunya acuh, tampangnya sekarang benar-benar mengesalkan bagi Lily.
"dengerin gue, gak ada satupun orang di sekolahan yang boleh tau tentang pertunangan kita, oke?"
Sagara menaikkan sebelah alisnya.
"atas dasar apa saya harus menuruti kamu?"Lily berdecak kesal, tangannya bersedekap menatap Sagara yang sekarang malah asik merebahkan diri di kasurnya.
"mau lo apa sih?!""kamu."
"setan!"
"serius deh, please ya lo jangan bocorin pertunangan ini ke orang-orang?"lanjut Lily dengan tatapan memohonnya walaupun tidak dilihat Sagara yang sedang memejamkan matanya, kasur Lily membuatnya nyaman.
"oke, tapi ada syaratnya."
raut wajah tenang milik Sagara berbanding terbalik dengan tatapan was-was Lily.
"apa?"
Sagara tersenyum tipis.
"saya mau ngelakuin sesuatu yang gak pernah cowok lain lakuin ke kamu.""maksud lo?"
"saya mau nenen."
"BRENGSEK!"
Lily melepas sepatunya kemudian melemparkannya kearah Sagara dengan kasar.
Sagara menangkap lemparan sepatu dari Lily-nya itu kemudian bangkit dari tidurnya, mendekati Lily yang sudah menatapnya tajam.
"ogah! lo nenen aja sono sama sapi!"
"kalau kamu gak mau yaudah, saya bakal sebarin kalo kita tunangan dan itu karena kamu mengandung anak saya."
wajah Lily memerah padam, emosinya benar-benar memuncak mendengar perkataan pemuda dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil's Fiancé
Fanfiction[M] 18+ kedatangan Sagara Edwinn Arckeley, tunangan masa kecil Lilyanne seketika membuat dunia bebas Lily terbatas.