Confession (1) | Park Chanyeol

37 2 0
                                    

Seluruh murid SMA Hanse berhamburan menuju kantin kala pengumuman istirahat pelajaran menggema di seluruh ruang kelas. Begitu pula dengan seorang siswa bertelinga besar yang saat ini tengah menenteng kotak bekal nya menuju salah satu meja kosong di kantin.

Dalam kotak bekal nya terdapat 2 potong sandwich berbentuk segitiga dengan isian ham, keju, sayur-sayuran, tak lupa saus pedas spesial buatan sang Ibu.

Baru saja ia ingin menyantap, bahu kanan nya ditepuk pelan oleh seseorang dari belakang.

"Yeol yeol, cepat lihat...! Ada Hyein..!" seru nya dalam bisikan.

Hampir menyetarai kecepatan cahaya, kepala Chanyeol mendongak ke segala arah. Tapi tidak ada Hyein dimanapun.

Setelah itu barulah Chanyeol sadar, kotak makan miliknya kini kehilangan satu potong sandwich. Berikut saos pedas yang sudah berkurang setengah.

Sosok pencuri sandwich itu lantas tersenyum mengejek lalu duduk di hadapan Chanyeol sambil mengunyah potongan sandwich yang ia rebut dengan sangat mudah.

"Baek, bisakah sekali saja kau berhenti mencuri makananku?"

Baekhyun menekuk bibir bawah mengejek ucapan Chanyeol tanpa suara. Mengabaikan wajah memerah Chanyeol yang berusaha sabar namun disaat yang sama ingin sekali melempar kotak makan ke wajah sok-tidak-berdosa milik Baekhyun.

"Bukankah kau yang seharusnya berhenti menyukai dia diam-diam seperti orang bodoh?" balas Baekhyun telak lantas menghabiskan potongan sandwich terakhir, menepuk serpihan roti yang menempel di tangannya. Ia tak habis pikir Chanyeol akan terkena perangkap yang sama kesekian kali nya. Sungguh, budak cinta yang bodoh.

Chanyeol menghela nafas. Tidak menggubris lebih jauh ucapan Baekhyun dan memutuskan melanjutkan acara makan siang nya yang sempat terganggu.

"Aku dengar, lusa dia akan pindah ke luar kota. Temanku bilang ayah nya dipindahtugaskan lagi."

Chanyeol membeku sesaat. Kembali mengunyah dengan tempo yang lebih lambat. Berusaha tampak biasa, namun tidak bisa dipungkiri kepala nya kini dipenuhi berbagai kekalutan. Ia terkejut, tentu saja.

Sudah 1 tahun sejak gadis itu pindah dipertengahan semester kelas 10, dan sejak itu pula Chanyeol jatuh hati pada nya. Kelas mereka berada di lantai yang berbeda, namun demi melihat gadis itu Chanyeol rela menuruni tangga setiap jam istirahat, berpura-pura meminjam buku di perpustakaan agar bisa lewat di depan kelas nya meski gadis itu bisa saja sedang tak ada di sana.

Bagi Chanyeol, kemungkinan sekecil apapun akan selalu berharga apabila itu demi memandang sang pujaan hati. Sekalipun mata hanya mampu menangkap sekilas saja.

Gadis itu tak lain dan tak bukan adalah Hwang Hyein. Gadis berambut cokelat sebahu, bermata sipit dengan pipi yang seringkali memerah ketika tersenyum dan tertawa.

Sudah cukup lama Chanyeol memendam rasa, namun tak sekalipun ada keberanian yang terbersit untuk mengungkapkannya pada Hyein. Dan Baekhyun, yang langsung tahu mengenai rasa suka Chanyeol pada Hyein— meski Chanyeol terus menerus mengelak sekalipun— sudah gemas sekali dengan tingkah cupu kawannya.

"Hei, masalah diterima atau tidak itu ikhlaskan saja. Yang terpenting itu dia tahu ada lelaki pengecut bernama Park Chanyeol dari kelas 11-C menyukai nya. Kau mana tahu, perasaan Hyein bisa saja mulai tumbuh setelah menyadari isi hatimu."

Chanyeol diam. Tak lagi mengunyah sandwich nya, sadar tak sadar ikut mempertimbangkan ucapan Baekhyun. Apakah dia harus menyiapkan bunga dan cokelat? Atau seribu balon berbentuk hati?

Baekhyun lalu berdiri di samping Chanyeol. Merangkul sahabat nya dengan satu tangan sambil mendekatkan kepala.

"Dengar, poinnya adalah tunjukkan ketulusanmu. Mengencani seseorang itu pada dasarnya tidak rumit, hanya perlu bumbu ketulusan dan sedikit campur tangan takdir saja. Menurutku, Hyein bukan tipe yang menyukai roman ala novel picisan. Jadi jangan sampai kau membawa boneka, cokelat, atau bahkan balon-balon berbentuk hati untuk mengajaknya kencan. Kujamin dia akan menolakmu saat itu juga."

EXO Oneshot StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang