[2]

343 54 1
                                    

"Yang mau nikah ga boleh disatuin nanti ga fokus kerja," itulah yang diucap kepala perawat waktu Kevin lagi meriksa jadwal jaganya yang baru minggu ini.

Ada beberapa perawat juga di sana, dan Kevin ketawa-tawa aja dibercandain kayak gitu.

Harusnya minggu ini Kevin jaga di tempat Young-Hoon, bagian bedah, seingat Kevin begitu. Tapi ternyata namanya ada di psikiatri.

"Persiapannya gimana, Kevin?" tanya salah satu perawat yang baru absen di depan mesin.

Kevin yang lagi cari sesuatu di tasnya senyum ke wanita itu. "Lancar, Bu. Masih santai ngurusinnya."

"Periksa ke obgyn gimana? Lancar juga? Jadinya kamu mau gimana?"

Masih duduk di tempatnya, kali ini senyuman Kevin makin lebar. Lucu banget.

"Kata Dokter Hyun-Jae sih baik-baik aja, Bu. Aku nurut Dokter Young-Hoon aja."

"Pasti deg-degan ya, tau-tau nanti punya bayi."

"Hehe, iya."

Akhirnya para perawat yang ada di sini satu per satu keluar ruangan untuk mulai kerja. Kevin juga jalan santai ke bagiannya sembari ngeliat sekeliling. Masih pagi jadi rasanya masih semangat kerjanya.

Kevin akhirnya sampai ke ruangan profesor tempat dia kerja. Dia ketuk pintunya sampai diperbolehkan masuk.

"Oh, Nak Kevin sini."

Profesor ini udah berumur tapi masih kelihatan segar. Padahal cucunya udah banyak. Kevin suka ngobrol dengan beliau. Jadi ngerti sedikit-sedikit tentang kejiwaan seseorang.

Tapi profesornya ga sendirian di sini. Ada seorang pria yang lebih muda duduk di kursi seberang profesor.

"Pagi, Prof."

"Pagi. Seger banget Kevin seperti ada yang beda."

Si Kevin ketawa-tawa aja sih. Dia sendiri ga tau apa yang beda. Namanya juga orang tua.

"Hehe, pagi juga, Dokter. Saya baru lihat sepertinya."

Profesornya ini senyum. "Iya, ini saya mau kenalin ke kamu, Vin. Ini Dokter Hwi-Young, residen baru di psikiatri. Nanti tolong dibantu ya kalau dia butuh apa-apa."

Kevin ngangguk, lalu senyum ke dokter ini.

"Kim Hwi-Young," ucapnya dengan senyuman.

"Pagi, Dokter. Saya Kevin, kalau butuh bantuan nanti panggil aja, ya."

Setelahnya Kevin mulai beres-beres ruangan. Biasanya kalau masih pagi begini profesor Lee ini banyak jadwal visit ke gedung rawat inap di sebelah.

"Nanti jam sembilan kita mulai visit ya, Vin."

"Baik, Prof."

Setelah Kevin selesai beresin ruangan ini, dia izin keluar untuk ambil berkas visitnya si profesor.

Sementara Profesor Lee dan Hwi-Young masih lanjutin obrolan mereka.

"Perawat tadi itu carrier, Hwi. Kamu sudah pernah lihat kasusnya langsung?"

Hwi-Young diam sebentar, lalu geleng pelan. "Belum, Prof."

"Mumpung Kevin tugas di sini coba sering ajak ngobrol aja. Lumayan buat nambah ilmu kamu walaupun bukan ranah psikologi. Dia orangnya baik."

Yang lebih muda cuma ngangguk. Hwi-Young jadi mikirin sesuatu tentang carrier dan coba ingat-ingat kembali teori tentang itu yang pernah dia pelajari di kampus.

.

"Kim Young-Hoon, untung jadwal periksa Kevin masih sama gue belum sama profesor."

Young-Hoon ngerutin kening karena ga ngerti. "Terus kenapa?"

Lacuna || BbangKev / HwiKev / SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang