[6]

248 40 4
                                    

Pagi hari ini dimulai dengan Kevin yang bangun lebih dulu dari Young-Hoon. Mereka berdua sama-sama libur hari ini, walaupun bukan weekend. Emang sengaja atur jadwal dan liburnya samaan begini supaya punya quality time at least seminggu sekali dua-duanya ada di rumah.

Kevin ga langsung bangun, bergerak pun engga. Dia cuma diam, menatap wajah Young-Hoon di hadapannya. Dokter tampan itu masih tidur. Waktu kepalanya menoleh ke jam dinding, ternyata baru jam enam pagi. Dia bangunnya kepagian.

Agak lama, mungkin beberapa menit Kevin cuma natap Young-Hoon. Sekalian mengumpulkan kesadaran juga karena kepalanya agak pusing.

Setelah merasa nyawanya udah kumpul, Kevin dengan lembut mengecup bibir Young-Hoon sekilas lalu berusaha untuk lepasin pelukan tangan Young-Hoon dari perutnya.

"Astaga lupa ...."

Kevin asal turun aja padahal tubuhnya ga tertutup pakaian sama sekali. Dia bener-bener lupa dan ga sadar. Buru-buru dia ambil baju kaus Young-Hoon, yang entah kenapa bisa ada di pinggir tempat tidur, lalu dengan cepat memakainya sementara.

Untung ga ada yang lihat, pikirnya.

Sebelum mandi, Kevin lebih dulu jalan ke arah lemari pakaiannya. Iya, ini di tempatnya Kevin bukan di rumah Young-Hoon btw. Ada cukup banyak baju Young-Hoon di sini, dari baju rumahan sampai baju formal ada semua.

Kevin nyiapin pakaian ganti untuk dirinya sendiri dan juga Young-Hoon lalu masuk ke kamar mandi.

Dia buka kaus yang dipakainya tadi di depan cermin full body yang ada di samping pintu. Dia merhatiin tubuhnya sendiri. Well, banyak bercak kemerahan dari Young-Hoon. Kevin cuma geleng kepala karena ternyata lumayan banyak.

Lalu tatapannya fokus ke perutnya. Apa dia beneran bisa menampung sebuah kehidupan lain di dalam sana? Yang nantinya dia bawa ke mana-mana?

Agak aneh rasanya bayangin hal itu. Tapi memang benar bisa terjadi, mau gimana lagi.

Akhirnya Kevin fokus dengan kegiatan mandinya. Dia coba rileks untuk beberapa menit berendam lebih dulu baru lanjut mandi di bawah pancuran.

Udah masuk minggu ketiga sejak tindakan waktu itu. Tubuh Kevin udah balik normal lagi tentunya, ga pusing dan lelah lagi. Dia bisa kerja normal seperti biasa. Semuanya baik-baik aja.

"Morning Dear—"

"KAKAK AKU KAGET!"

Kevin sontak kaget saat dia buka pintu dah lihat siapa yang sekarang udah berdiri di hadapannya. Dia masih megang dadanya dan atur napas pelan-pelan.

Sementara Young-Hoon juga jadi ikut kaget lihat Kevin jadi diam begitu. Dia usap kepalanya beberapa saat sampai Kevin terlihat lebih rileks dan ga kaget lagi.

"Sorry."

"It's okay," Kevin senyum lalu peluk Young-Hoon dengan nyaman. "Mau sarapan apa, Kak?"

"Apa aja, tapi kalau bisa yang ada kuah hangatnya."

"Oke."

Obrolan masih dilanjut sebentar. Sebenarnya lebih ke Young-Hoon yang nyuruh Kevin keringin rambutnya dulu karena masih agak basah. Lalu Kevin tanya-tanya tentang jadwal Young-Hoon untuk esok hari.

Setelah Young-Hoon masuk kamar mandi, Kevin langsung keringin rambutnya dan pakai bajunya. Hari ini cuma di rumah seharian, kayaknya dia ada ide untuk bikin kue.

"Ada apa ya di kulkas," gumamnya saat sampai dapur dan langsung buka kulkasnya.

Untungnya sih ada cukup banyak bahan makanan di sini. Dia keluarin beberapa bahan mentah dan juga lauk-lauk yang tinggal dihangatkan.

Lacuna || BbangKev / HwiKev / SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang