Prologue: Proposal

650 80 3
                                    

"Kevin, nikah yuk?"

Si pemilik nama yang lagi beresin kotak obat di meja satunya tiba-tiba noleh ke dokter di sebelahnya. Dokter Young-Hoon ini salah satu residen lama di sini. Katanya sih udah mau selesai dan sebentar lagi bisa jadi dokter spesialis.

Sementara Kevin salah satu perawat di sini. Mungkin baru satu setengah tahun kerja di rumah sakit ini karena dia datang dari luar kota. Selama itu pula dia kerja bareng Young-Hoon.

Dan jadi kekasihnya juga sejak beberapa bulan lalu.

Awalnya Kevin cuma diam, ngelamun mungkin. Ga abis pikir aja dengan ajakan Young-Hoon barusan.

"Apa, Dokter?"

"Ayo nikah."

"Nikah?"

"Iya."

"Sama?"

"Ya sama saya, masa kamu sama Hyun-Jae."

Ya begitulah. Kevin malah ngangguk-angguk aja, bikin Young-Hoon ngerutin keningnya.

"Kamu ngerti tadi saya ngomong apa, Vin?" tanya Young-Hoon, hanya untuk mastiin aja.

Yang mana dijawab gelengan dari Kevin, dengan wajah polosnya yang lucu itu. Aduh Young-Hoon pusing.

Jadilah dokter itu berdiri, lalu jalan nyamperin Kevin yang baru aja naruh kotak obatnya dalam laci. Dia terus mendekat ke Kevin sampai akhirnya dia terduduk di pinggir meja, dengan Young-Hoon yang ada tepat di hadapannya.

Young-Hoon ambil sesuatu dari saku snelinya. Sebuah kotak kecil. Kevin diam, merhatiin Young-Hoon yang keluarin sebuah cincin dari sana lalu langsung dipasangkan di salah satu jari Kevin.

"Dokter, ini beneran?" tanya Kevin. Dia terus liatin cincin di jarinya ini.

Karena gemas, Young-Hoon cuma bisa cubit kecil pipi pacarnya itu. "Ya beneran, Kevin."

"Engga, serius, maksudnya tadi ngajak nikah tuh benera—"

"Iyaaa."

Young-Hoon udah gemes banget pokoknya. Kevin tumben banget lama berpikirnya. Apa kecapean ya double shift terus belakangan ini?

Sampai akhirnya Young-Hoon kaget saat Kevin tertawa cukup lama. Entah kenapa.

"Hahahaha ...."

"Kenapa ketawa gitu?" tanya Young-Hoon. Dia mendekat untuk peluk pinggang Kevin.

Sementara Kevin geleng pelan, masih dengan sisa ketawanya. "Engga ... lagian tiba-tiba banget Dokter ajak nikah gitu. Kirain kesambet atau bercanda tadi."

Satu tangan Young-Hoon terangkat, coba usap pipi Kevin dengan lembut. "Masa bercanda?"

"Tapi kan kita pacaran juga belum lama, Dok?"

"Loh ya bagus dong? Ga boleh kelamaan pacaran, ga baik."

Waktu seperti berjalan lambat di sekitar mereka. Masih dalam posisi yang sama, mereka berdua cuma diam. Young-Hoon masih usap pipi Kevin sementara Kevin fokus natap tepat ke wajah Young-Hoon.

"Kenapa?" tanya Young-Hoon.

Sekarang gantian satu tangan Kevin yang usap pipi Young-Hoon. "Dokter Young-Hoon ganteng, kenapa ga cari pacar lain aja yang lebih dari aku?"

Young-Hoon ga jawab apa-apa, karena dia ga merasa bahwa pertanyaan itu butuh jawaban. Tentunya jelas, kan?

Karena Young-Hoon jatuh cinta dengan Kevin.

Jadi dia nunjukkin rasa cintanya lewat sebuah ciuman manis. It's the first time since they're officially a couple.

"Mulai besok jangan panggil dokter lagi kalau di luar jam kerja. Pakai nama aja, atau kak. Oke?" ucap Young-Hoon.

Kevin yang masih agak linglung lagi-lagi cuma bisa ngangguk pelan.

"Gemesin banget sih kamu, Vin. Kayak anak kucing."

"Aku bukan anak kucing!!"

"Hahaha ...."

They're cute.

Lacuna || BbangKev / HwiKev / SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang