[8]

188 24 0
                                    

"Kakak ga apa-apa?"

Jake duduk di samping Kevin. Dari awal sampai di mall memang Jake perhatiin Kevin wajahnya agak ga enak. Benar aja, baru jalan naik satu lantai, Kevin udah minta berhenti dan duduk.

Agenda mereka hari ini mau beli cincin sebenarnya. Tapi mumpung Sung-Hoon dan Jake juga libur jadi Young-Hoon ajak mereka berdua jalan-jalan. Kasian belajar terus.

Young-Hoon tadinya ga yakin kalau harus pergi lihat cincin tanpa Kevin. Tapi mau gimana lagi. Jadinya dia sama Sung-Hoon sementara Jake nemenin Kevin.

Mereka duduk di deretan bangku panjang tepat di seberang zona bermain anak. Kevin tadi cuma ngangguk pelan. Jake udah beliin dia air mineral tapi belum dibuka sama sekali oleh Kevin.

"Kakak sakit?"

Jake beneran khawatir. Dia udah anggap Kevin seperti kakak sendiri.

"Engga kok, Jake."

"Terus kenapa lemes begini?"

Kevin spontan aja gitu tertawa setelahnya. Kok lucu ya diperhatiin begini sama calon adik ipar.

"Ga tau? Kebanyakan pengaruh hormon sih kalau kata dokterku. Ya disabar-sabarin aja, diterima aja."

Jake ngangguk pelan. Mereka berdua lalu diam, ga ada obrolan lanjutan. Jake khawatir lihat kondisi Kevin sekarang. Kayaknya beneran sakit tapi Kevin sendiri pun merasa dirinya sehat.

"Kamu gimana sama Sung-Hoon, Jake?" tanya Kevin tiba-tiba.

Yang lebih muda langsung menoleh. "Gimana apanya, Kak?"

"Ya pacarannya. Sung-Hoon orangnya gimana?

Ah, Jake baru paham. Tumbenan Kevin tanya hal ini, pikirnya.

"Mirip sama kakaknya, Kak. Bulol hahaha."

Mau ga mau Kevin ikutan ketawa dengar hal itu. "Bulolnya mengalir di DNA kayaknya," sahutnya.

Mereka berdua asik mengobrol terus. Mungkin ada sekitar hampir satu jam barulah Young-Hoon dan Sung-Hoon kembali ke tempat mereka duduk.

"Maaf ya lama," kata Young-Hoon. Dia usap pipi Kevin sembari merhatiin wajah tunangannya ini. "Kamu pucat deh, Sayang."

"Hm? Engga ah, Kak."

"Kita langsung pulang aja, ya?" ajak Young-Hoon.

Tapi Kevin malah bingung. "Ga jadi makan siang dulu? Makan di sini aja Kak jadi nanti pulang bisa ngerjain hal lain.

Akhirnya mereka lanjut jalan pelan-pelan. Menu makan siang kali ini ditentukan sama duo bocil, karena Young-Hoon lagi malas mikir, apalagi Kevin. Mereka ikut aja.

Pilihan mereka pun tertuju ke restoran gukbap (sup + nasi) yang cukup familiar bagi mereka di mall itu. Young-Hoon dan Sung-Hoon sering ke sana dengan orangtua mereka kalau lagi musim liburan.

Ditambah lagi kayaknya bagus kalau Kevin bisa makan sesuatu yang hangat.

"Pesan yang biasa aja ya, Dek," titah Young-Hoon ke adiknya.

Jadi adiknya dan Jake antri pesan di kasir sementara Young-Hoon dan Kevin langsung duduk.

Setelah duduk manis, Young-Hoon terus tanya keadaan Kevin. Ini beneran udah kayak konsul dokter sama pasiennya.

"Saya ga kenapa-napa, Pak Dokter. Udah ah jangan ditanya terus akunya," canda Kevin.

Kedua tangannya mengalung di satu lengan Young-Hoon. Kepalanya juga bersandar di bahu si dokter.

Baru aja Kevin mau pejamin matanya, tapi ga jadi karena terlalu kaget dengan celetukan Young-Hoon.

"Jangan-jangan kamu hamil?" ucapnya dengan enteng.

Kevin terang aja buka matanya lagi lalu cubitin pipi Young-Hoon. "Mana ada sih, Kak? Suka ngarang aja."

"Ya siapa tau?"

"Engga. Ini tuh masih pengaruh hormon aja, masih belum imbang. Udah ah pikirin yang lain aja atau obrolin yang lain."

Jadilah Young-Hoon ceritain beberapa rencana operasi yang akan dia tangani. Lalu studinya yang lancar-lancar aja belakangan ini. Lalu dia juga ceritain beberapa pasiennya. Sampai tak sadar kalau Kevin tertidur di sampingnya, masih dengan posisi yang sama.

"Kak, itu Kak Kevin ketiduran?"

Jake yang pertama sadar saat dua orang itu baru datang dengan nampan masing-masing. Young-Hoon cuma mengangguk kecil.

"Biarin aja dulu lima menit baru bangunin untuk makan."

Young-Hoon persilahkan dua adiknya itu untuk mulai makan sementara dia mau nungguin Kevin bangun untuk makan bareng.

"Koasnya lancar, Dek?" tanya Young-Hoon setelah cukup lama terdiam.

Sung-Hoon yang masih ngunyah cuma ngangguk pelan. Dia selesain dulu makannya baru jawab kakaknya. "Lancar, Kak. Ya ada bingung beberapa tapi masih bisa handle kok."

"Kalau ada apa-apa bilang sama Kakak, ya."

"Oke."

Waktu terus berjalan. Young-Hoon akhirnya bangunin Kevin. Jake gemas saat lihat gimana cara Young-Hoon bangunin Kevin. Yang dicium lah, dicubit pipinya, ditusuk-tusuk pipinya pakai jari sampai akhirnya dipeluk dan bikin Kevin hampir teriak karena sesak napas.

Lucu, pikirnya.

Selesailah makan malam hari ini. Mereka langsung pulang dan Young-Hoon minta adiknya gantian menyetir. Jadilah di sepanjang jalan Jake yang temani Sung-Hoon mengobrol sementara Young-Hoon di belakang jadi sandaran lagi untuk Kevin yang tertidur.

Begitu sampai rumah, Young-Hoon gendong Kevin dari mobil sampai ke kamar karena ga tega banguninnya.

"Cepat sehat lagi ya, Sayang."

Young-Hoon cium kening Kevin setelah selesai selimutin tubuhnya. Tapi Young-Hoon ga langsung tidur, dia mau kerjain jurnalnya dulu karena sebenarnya ini belum terlalu malam.

Sesekali dia kirim chat ke Hyun-Jae dan obrolin banyak hal, salah satunya tentang Kevin juga. Persoalan lain ya tentang studinya dan Hyun-Jae. Progres mereka berdua baik-baik aja.

"Progres nikahan lo lancar, Hoon?"

Adalah kalimat pertama yang Young-Hoon dengar dari panggilannya dengan Hyun-Jae. Akhirnya dia mau telponan aja karena ribet ngetik.

"Lancar, Jae."

"Kevin udah tidur?" tanyanya lagi.

Young-Hoon menoleh sebentar ke Kevin yang pulas tertidur. Jadilah dia curhat agak panjang ke Hyun-Jae malam ini. Young-Hoon khawatir dengan kesehatan Kevin.

"Keputusannya tepat kok, Hoon. Kevin sendiri yang mau tanpa paksaan, kan? Dijaga aja baik-baik, lebih hati-hati di segala hal pokoknya. Kalau ada perubahan atau gejala yang ga umum langsung konsul ya takutnya ada sesuatu."

Makin malam, obrolan mereka akhirnya berhenti karena Hyun-Jae di seberang sama udah ngantuk. Sama dengan Young-Hoon yang sekarang lagi beresin jurnalnya sambil tunggu laptopnya mati.

Dia masuk kamar mandi untuk bersih-bersih singkat lalu langsung menyusul Kevin tidur di sampingnya.

"Sehat-sehat ya, Sayang," bisik Young-Hoon lalu kecup kening Kevin dan peluk tubuhnya.

Semoga besok akan jadi hari yang menyenangkan untuk mereka berdua.

Lacuna || BbangKev / HwiKev / SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang