[3]

334 49 2
                                    

"Dokter Hwi-Young?"

Hwi-Young lepas kacamatanya lalu noleh saat dia bisa dengar suara familiar dari seberang ruangan. Udah sekitar seminggu Hwi-Young kenal Kevin. Kevin banyak bantu dia selama masa penyesuaian kerja di sini.

"Iya?"

"Pasiennya sudah ga ada, Dokter mau selesai lebih cepat atau masih mau nunggu sampai jam praktek habis? Nanti ada visit malam juga sama perawat yang lain, jangan lupa ya."

Kevin lagi beresin bed dan alat tensi di ruangan Hwi-Young ini. Entah, Hwi-Young jadi malah cuma ngeliatin Kevin dan belum jawab pertanyaan yang tadi.

Sampai Kevin selesai beresin alat-alat dan nutup tirai, dia langsung noleh ke Hwi-Young lagi. "Dokter?"

"Eh, iya? Saya selesai aja deh biar bisa istirahat sebentar."

Dengar jawaban itu, Kevin senyum. "Oke, saya telepon bagian adminstrasi di bawah ya. Sebentar."

Telepon letaknya ada di samping pintu masuk. Kevin duduk di sana lalu mulai nelpon perawat yang jaga administrasi. Dia telponan cukup lama, karena harus jelasin detil lain juga.

Sementara Hwi-Young sekarang lagi lihat jam tangannya. Masih ada setengah jam, dia nimbang apa sempat makan malam dulu sebelum visit atau engga.

"Sudah saya konfirmasi ya, Dokter."

Hwi-Young senyum lalu ngangguk pelan. Dia rapiin beberapa kertas di atas meja lalu berdiri sembari lepas snelinya. Ga lupa juga Hwi-Young masukin kacamatanya tadi di saku kemejanya.

"Kamu udah makan?" tanya Hwi-Young ke Kevin.

Yang mana dijawab gelengan pelan. "Belum, Dok. Tadi saya bantuin perawat di ruang sebelah untuk catat tinggi, berat badan sama tensi. Pasiennya lagi banyak."

"Mau makan bareng? Eh jam kerjanya udah selesai kan ya?"

Udah seminggu lebih ini kan, Hwi-Young mulai hapal jam kerja Kevin.

Kevin senyum. Dia ikut jalan keluar ruangan. "Iya udah selesai. Makasih udah nawarin Dok tapi saya langsung pulang aja.

"Oh iya saya sudah bilang ke perawat yang nanti bareng Dokter, ya."

Mereka berdua sampai di depan lift Hwi-Young mau turun sementara Kevin belum mau turun, dia cuma nemenin.

"Pulang sendiri?" tanya Hwi-Young.

"Kevin."

Baru juga mau buka mulutnya untuk jawab, Kevin bisa dengar ada orang lain yang manggil dia dari belakang. Ada seorang dokter tinggi yang nyamperin mereka berdua dari arah lorong. Lorong di belakang mereka ini yang nyambungin gedung ini dengan gedung sebelah.

"Iya, Dokter Young-Hoon?" sapa Kevin.

Kirain siapa, taunya Young-Hoon.

Young-Hoon senyum ke Kevin, lalu noleh ke Hwi-Young masih dengan senyumannya.

"Kamu udah selesai?"

"Udah, Dokter. Eh iya kenalan dulu ini Dokter Hwi-Young, residen baru di psikiatri. Dokter Hwi-Young, ini Dokter Young-Hoon residen juga tapi di bagian bedah."

Kedua dokter itu akhirnya kenalan. Hwi-Young udah nebak kalau ini pacarnya Kevin yang sering diomongin perawat sama dokter lain tapi dia diem aja, cuma senyum.

"Masih jam kerja, Dok?" tanya Young-Hoon.

"Iya, mau visit nanti."

"Ah ... saya baru selesai visit," balas Young-Hoon.

Lacuna || BbangKev / HwiKev / SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang