🍑

1.8K 160 71
                                    

Malam-malam sekali, keluarga bermarga Qian begitu sangat riuh.

"Aduhh ummi... sakitt"

Anak angkat, atau bisa di bilang terpaksa mungut di jalanan itu mengaduh kesakitan kepada perut nya.

Ya Qian jisung, nama nya.

"Kamu kenapa jie, apa nya yang sakit?"

"Anu.. p-perut ji sakit banget ummi ukh!"

"Hah! kok bisa? kamu makan apa aja tadi sih jie"

"Kayak nya aku hamil anak mas sungchan deh"

"Yuk, ke rsj yuk nak!"ujar kun yang sedang menyeruput kopi sambil di temani pisang goreng buatan yangyang.

"HEH ANAK NGENTOD. JANGAN NGADI-NGADI YEE KALO NGOMONG! LU TUH MASIH SMP. BORO-BORO HAMIL, PUNYA SPERMA AJA BELOMM!!"

"IDIH-IDIH SOK TAHU. EMANG UMMI PERNAH LIHAT GW COLI AMA SUNGCHAN!"balas julid jisung.

"BANGSAT YE LU. GW UDAH BERPENGALAMAN TAHU"

"YA MAU GIMANA LAGI. GW HAMIL, POKOKNYA SUNGCHAN HARUS TANGGUNG JAWAB TITIK"

"Sudah sudah jangan saling bunuh. seperti nya jisung di pelet sama yang nama nya sungchan"ujar kun

"HAH! ABI MASIH NGEDUKUN LAGI YA! ABI TAU KAN ITU HARAM. HARAM ANJENG"

"Iya tahu bangsat-- astagfirullah. abi kan hanya mencari nafkah"

Yangyang menggigit telinga kun dengan ganas. sedangkan jisung hanya mengelus perut nya yang rata.

"Sabar ya nak. bapak kamu ganteng kok"

30 menit yang lalu.

Ruangan bernuansa hitam, dengan serba serbi hitam, bahkan baju, semvak, juga hitam.

Satu orang pemuda masuk ke dalam rumah berbentuk persegi empat. begitu kecil dan sempit. tapi, muat untuk di masuki dua-tiga orang.

"Ada apa gerangan wahai anak muda"

"Saya mau pelet temen saya mbah. dia benci bangey sama saya. pokok nya mbah tolong bikin di klepek-klepek sama saya"

"Waduh, mahal nih bayaran nya"

"Berapa pun akan saya bayar. mbah tenang aja"

"Oke, tolong foto, semvak, sama tulis nama nya di foto ya!"

"Ah iya mbah"ujar sungchan mengeluarkan foto dan semvak bermotif anna ke hadapan mbah.

"Manis banget anak nya. eh tunggu, kek kenal! oalah ini anak saya--

Kaya nya bukan deh. marga nya aja beda. ini lee jisung kalau anak saya Qian jisung"

"Bodo amat mbah. gw ga peduli sumpah"

Mbah dengan nama samaran mbah kun_tul itu membaca mantra dengan serius. beberapa kali ia juga menyemburkan air bekas ia kumur ke wajah sungchan.

"Oke, sudah. silahkan pulang dan tunggu hasil nya"

"Makasih mbah kuntul. nanti saya transfer ya uang nya"

Di keluarga Lee tepat nya di kamar milik bapak oknum lee mark dan lee jeno.

Sudah lama mereka tidak bergoyang di ranjang.

"Sayang, kita buat anak dakjal satu lagi ya"mark

"Mata lu gw cabut ya mark. ga ada ga ada. pakai kondom ceffat"

Wajah mark berubah lesu. tapi, gapapa lah. asalkan dia bisa ngentod sama jeno.

Mark menanggal celana semangka nya, dan juga semvak semangka, serta baju semangka yang tergeletak di lantai.

Sekarang mark tanpa busana.

Mark mendekati jeno yang tampak menggoyang kan pinggul nya dengan lihai, menggoda mark yang tersenyum mesum.

TOK!

TOK!

TOK!

"BUKA ASUU PINTU NYA"

Ceklek!

"Eh, buk rt. ada apa ya?"tanya jeno yang membuka pintu tersebut.

Kun dan yangyang sekarang sudah berada di depan pintu rumah keluarga lee.

"INI GW KEMBALIIN LAGI ANAK LU"yangyang

"Emang jisung kenapa buk rt, pak rt"jeno

"ANAK LU GA WARAS ANJENG. YANG ADA GW IKUTAN GA WARAS"

Kun meletakkan jisung ke rumah keluarga mark dengan lega.

Kun juga sudah melepaskan pelet yang sungchan berikan.

"EH, PAK RT BUK RT. TOLONG PUNGUT LAGI DONG. SATU MALAM AJA DEH"ujar mark dengan semvak semangka ia berlari memutari kun.

"Sorry ga bisa. ummi ayo pulang"

Kun dan yangyang pun pulang.

"ANJENG ANJENG BANGSAT BANGET YALORD. GW BARU MAU NGEWE LOH!" ujar mark terduduk di lantai dengan memegang dada nya sok tersakiti

Keluarga maungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang