🍑

1.8K 181 15
                                    

Kemah sudah berakhir. Jisung dan teman-temannya pulang ke rumah masing-masing. Tentu saja dengan chenle dan sungchan yang mengantarkan jisung.

Ceklek

Baru pulang jisung sudah di suguhi adegan romantis yang di buat oleh daddy dan mommy nya.

"Aww romantis banget!"

Bagaimana tidak. Mark dan jeno sedang memasak berdua sambil tatap-tatapan dan saling melemparkan minyak panas di wajah mereka.
Dengan rambut mark yang di jambak jeno.

Aww aku baperr dengan ke uwuan ini.

"Pengen deh kayak daddy sama mommy"

Jisung masuk dan langsung menghentikan ke estetikan kedua orang tuanya.

"Woii udah kenapa uwuannya. Iri nih jiji"

"Ehh anak anjeng udah pulang" Mark

"Udah dong babi, ayo sujud di kaki jiji"

Mark dan jeno langsung nyembah jisung. Di ciumnya sepatu jisung lalu berdiri.

"Wahh aku suka yang bodoh kayak gini" Jisung

"Udah mandi dulu sana. Mommy udah siapin air panas impor dari neraka"

"Oke, dajjal! Jiji mandi dulu ya"

"Iya iya, mau tenggelam juga daddy bodoamat"

Plak

"Jangan gitu ama syaiton. Nanti kita di caci maki"

Mark dan jeno lanjut masak sesajen yang isinya paku sama bunga kembar tujuh.

Iya bunga nya kembaran.

"Mommy masak apa? Kok bau bangkai, wangi banget!"

Jeno tersenyum,"mari makan malam. Ini spesial buat anak mommy yang durjana ini"

"Anjirr merinding jiji, mommy kok tiba-tiba jadi psycho gini"

"Udah makan. Nanti mommy jadi serem terus kita di celupin ke selokan kayak teh bundar gimana?" Mark

Jisung mengangguk. Dengan segera melahap semua makanan di atas meja.

"Ji, gimana kemahnya? Seru?"

"Seru apaan mom! Gurunya kayak bangsat gitu, terus mirip dugong lagi"

"Pasti burik ya gurunya?"Ujar
Jeno

"Burikan mana! Mommy apa gurunya?"Tanya Mark

"Ya burikan mommy lah" Jiji

"Tuhkan bener pasti burikan mommy kamu. Hahaa.. "Mark

Meja makan mengenai kepala mark dan terbelah dua. Pelaku nya tentu saja jeno yang mengangkat meja makan tersebut.

Bruk!

Brak!

Mark tengkurep dilantai. Sedangkan Jisung mulai menyiapkan pak ustadz, tukang gali kubur, yasin, dan kain kafan.

Berjaga-jaga aja. Siapa tahu mark udah gak bernyawa.

"Mampuss kau daddy babi" Ohh dan gak lupa jisung mencaci-maki mark sebelum tiada.

"Jisung! Mau mommy bikin kayak daddy kamu hah"

"Enggak mommy, ampuni hamba permaisuri"

"Bagus babuku. Kesini cepet bikinin mommy racun, mommy mau minum yang estetik"

"Baik kanjeng"

"Jangan lupa pakek batu es sama krim kocok ya!"

"Iya anjeng! banyak maunya"

"Heh! Gw ##*$*##*;";?, mau lu hah!"

Di sensor ya bund! Ntar ada bocil.

"Sumpah mom, serem banget. Gak lagi deh"

Keluarga maungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang