Butiran-butiran kristal salju berjatuhan dari langit, menyebarkan hawa dingin menusuk kulit, menyelimuti jalanan bagai selimut putih memikat mata. Di sebuah gedung apartemen daerah Gangnam, tampak dua insan berbeda gender memandangi fenomena tersebut dibalik beningnya kaca jendela dengan selimut tebal hangat dan segelas cokelat panas menemani mereka.
"hangatnyaa.." ujar seorang wanita dengan rambut gelap sebahu menyeruput sedikit minuman itu di tangan mungilnya, panasnya coklat yang mengalir ke tenggorokan, menghangatkan tubuh rampingnya.
"kau lebih hangat.." sahut seorang pria di sampingnya, bersandar di bahu wanita itu sembari menutup kedua manik asimetrisnya, menikmati alunan musik klasik yang menenangkan keduanya.
"berhentilah mengombal oppa.." ujar wanita itu, tampak semburan merah tercipta di pipinya.
"Salahkah aku cuma berkata jujur..." pria tersebut terkekeh yang di balas dengan dengkusan kecil dari wanita itu.
"Sakura minggu depan aku akan ke USA.." ujar nya membuka kedua maniknya menatap lurus ke arah jendela yang menampakkan pemandangan malam kota Gangnam.
"Hati-hati di jalan oppa jangan lupa untuk makan yang banyak" jawab Sakura membelai rambut lebat pria yang bersandar di sampingnya, Taehyung.
"hmmm aku suka waktu kau membelai rambutku seperti itu.. aku jadi ngantuk.." Taehyung menikmati belaian halus tangan Sakura di rambutnya.
Mereka berdua tengah berada di apartement Taehyung, Apelbaum yang berada di daerah Gangnam. Meski Sakura sudah kembai ke korea, namun masih belum ada pengumuman dari agensi untuk member kembali melakukan aktifitas. Karena itu, Sakura memiliki banyak waktu untuk bertemu dengan Taehyung.
Seperti saat ini, Taehyung menjemputnya di dorm setelah skedulnya selesai dan mengajaknya ke apartement nya. Sakura merasa aman berada disini, karena penjagaan security yang super ketat, meski terkadang ia dan Taehyung tetap menggunkan penyamaran.
Taehyung mengganti posisi nya dan menghadap ke arah Sakura, ia kemudian menatapnya dengan manik gelapnya. Manik mereka bertemu dan waktu seakan berhenti bagi mereka, kedua insan tersebut saling tenggelam ke dalam pesona masing-masing.
Sakura memperhatikan pria di depannya, wajah tampannya semakin tirus dan rambutnya yang semakin memanjang dan tebal. Postur tubuh Taehyung tak ada yang berubah dari terakhir kali ia melihat nya, meski ia menggunakan sweater hitam, tetap tak menyembunyikan tubuhnya yang terlihat kurus dan wajahnya yang tampak kelelahan. Tak heran, jadwalnya yang padat membuat Taehyung kadang lupa untuk merawat dirinya dan itu membuat Sakura sering mengomel saat bertemu dengannya.
Ia menghela nafas, tak menyangka jika pria di depannya kini adalah pria yang ketakutan bertemu dengannya beberapa hari yang lalu, hal itu membuat Sakura terkekeh.
"Saki kenapa kamu ketawa?" ujar Taehyung menyebut Sakura dengan sebutan favoritnya Saki.
Sakura melihat Taehyung, yang kini menatapnya dengan heran.
"aniya aku hanya ingat bagaiman Tae oppa ketakutan beberapa hari yang lalu.." jawabnya kembali terkekeh mengingat ekspresi gemas Taehyung kala itu
"ckk... tentu aku khawatir kau akan termakan rumor itu.." decak Taehyung melipat kedua tangannya di depan dada, kedua pipi Taehyung mengembung dan kesal mengingat kejadian beberapa hari lalu.
"aku ga kencan sama siapapun.. memang benar aku punya beberapa teman perempuan tapi bukan berarti aku kencan dengan mereka... bagaimana bisa mereka mengira aku kencan dengan kim yoo jung hanya karena kereta aisshhh... ini menyebalkan.." Ujarnya mengomel di depan Sakura yang dengan setia mendengarkan ocehannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Romance"Love just like a trap, we never knew when and with whom you will fall to" - Miyawaki Sakura Siapa yang mengira bahwa kedatangan Sakura ke Korea akan mempertemukan dirinya dengan takdir yang mengejutkan. Kisah bagaimana Sakura bertemu dengan Kim Tae...