8 tahun telah berlalu, dengan senyum yang merekah lelaki itu kembali pada negaranya setelah sekian lama mengemban pendidikan di negara orang.
'Tunggu aku, aku telah kembali.' Batinnya dengan bahagia.
Dengan Bissmillah dia berbicara pada kedua orang tuanya apa tujuan dia. Orangtua nya menyetujui dan pagi harinya keluarga itu berangkat menuju rumah dimana seseorang berada.
"Assalamualaikum warahmatullahi bu." Salam keluarga itu serentak.
Ibu ami, atau sering dipanggil ibunya ifah. Ya karena memang itu ibunya ifah, membuka pintu dan mempersilakan keluarga itu untuk masuk.
"Kalo boleh tahu, apa tah tujuan bapak ibu kesini." Tantanya dengan sopan setelah meletakkan minuman untuk tamunya itu.
"Sebelumnya saya minta maaf bu, mungkin ini mendadak. Tapi saya sudah yakin dan saya kesini dengan tujuan baik, yaitu saya ingin meminang Hanifah untuk menjadi teman hidup saya." Tutur Fajar mengawali.
Deg
Seketika bibirnya pucat dan terkejut mendengar tujuan pemuda di depannya ini, air matanya luruh membuat keluarga itu panik dan bertanya ada apa gerangan. Dengan tersendat-sendat dia mengatakan bahwa ia tidak bisa menjelaskan karena terlalu sakit, tapi dia akan mengajak mereka semua ke tempat ifah berada.
Farhan mengangguk dan mengikuti langkah ibu itu dengan perasaan yang tak dapat dijabarkan.
"ini kan makam bu." Ujar ibunya Farhan bingung. Ami mengangguk kemudian menuntun mereka ke gundukan tanah berpayung hijau itu berada.
Sekian lama ia mencoba menahan rasa gejolak rindu dan mencoba menjadi lelaki kuat. Pada akhirnya dia luruh dengan tangisnya pecah terasa ngilu di hati. Di sini di batu nusan ini dia menangis menumpahkan sengala perasaan yang tak terbendung.
Beribu kali ia meminta maaf padanya, disini, dibatu nisan ini tertera jelas dengan nama Hanifah trigatra Laila.
"inikah jawabanmu fah setelah sekian lama aku menunggu dan menantimu."
Masih dengan sisa airmatanya dia mengusap nisan itu dengan berguman 'Tunggu aku di surga"
Pada akhirnya perasaan hati itu berlabuh pada sang Maha pencipta,
Dia harus kembali, kau milik-Nya sayang.
Dia lebih mencintaimu dan tidak ingin kau tersiksa pada sebuah pilihan rasa yang sudah jelas-jelas menyiksamu.
Kau dengar bukan?
'Dia lebih mencintaimu'(Selamat tinggal cinta, selamat tinggal dunia😊) NZ💕
Enddd
Alhamdulilah selesai 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
LABUHAN HATI-End Story
SpiritualDimana rasa berlabuh disitu cinta berlayar. Jika bukan trauma yang dia takutkan, lalu apa yang wanita itu takutkan?. Mari kita simak untuk mengetahui dimana hatinya, "BERLABUH."