Attention!
— bxb story
— haru and jwooHari ini hari yang sangat cerah cuacanya lumayan bagus tidak mendung dan tidak terlalu panas, namun hari yang sangat sial bagi jeongwoo.
Pemuda itu tampak seperti mayat hidup, kondisinya benar benar terlihat mengkhawatirkan dia berdiri di atas pembatas roftop sebuah gedung berniat ingin mengakhiri hidupnya namun tidak berani.
Dia sudah lelah dengan hidupnya, tidak dengan seluruh kehidupanya hanya saat disekolah saja. Dia merupakan siswa yang pintar, mungkin bagi orang lain menjadi siswa pintar akan memiliki kehidupan yang enak saat disekolah punya banyak teman, disayang guru², tidak perlu khawatir saat ada ujian mendadak namun tidak bagi jeongwoo.
Sebenarnya masalahnya hanya satu, dia selalu mendapatkan ranking 1 paralel membuat dia memiliki banyak saingan. Salah satunya Riko, laki laki itu selalu membuly jeongwoo, jika membuly hanya menggunakan lisan untuk mencaci dirinya jeongwoo masih bisa tahan tapi tidak Riko selalu menggunakan kekerasan memukul, bahkan pernah hampir memperkosa jeongwoo jika anak itu tidak lari, kejadian itulah yang membuat jeongwoo berada ditepat ini.
Jeongwoo ingin mati! Apa dia langsung turun sekarang? Tapi dia tidak berani katakanlah dia memang cupu
Jadi dia memutuskan tidak jadi bunuh diri, mending dia pergi ke bar tempat yang sering dikunjunginya belakangan ini karena hanya untuk melepas stres karena tekanan dari sekolah serta beberapa orang yang selalu membulynya.
Namun sepertinya dia tidak perlu khawatir lagi tentang itu, jeongwoo sudah lulus dan dia masuk keperguruan tinggi terbaik dan juga anak anak yang membuly nya tidak masuk ke situ. Bukankah sekarang saatnya dia bersenang senang?
🦋🐺
Jeongwoo sudah sampai didalam bar, sekarang pukul 9 malam tempat ini tidak terlalu ramai karena merupakan bar yang elite jadi tidak banyak yang datang.
Jeongwoo memilih duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan sang bartender dia segera memesan minuman yang sekiranya bisa buat dia melupakan masalahnya.
Dia sudah terlalu mabuk, kepalanya ia telungkupkan di meja dengan tangan yang masih memegang gelasnya tadi.
"Gue punya salah apa sih sama kalian? " Racaunya berulang kali.
"Adek udah mabuk, bisa pulang gak? " Tanya bartender seraya menepuk badan jeongwoo
"Apasih" Jeongwoo menepis tangan itu dengan kasar
"Dek pulang ya, bentar lagi bos saya dateng nih"
"Emang kenapa kalo bos lo dateng si, inikan tempat umum"
"Emang tempat umum sih tapi kan ini bar punya bos saya, itu liat orang orang udah pada pergi" Ucap bartender tadi sambil menujuk ke belakang jeongwoo, memang benar semua orang sudah pergi tinggal jeongwoo sendiri
"Dek dek bangun, itu bos saya udah dateng" Bartender itu terlihat khawatir sebab bos nya sudah datang dengan tampang yang menyeramkan, boss nya memang selalu berpesan agar setiap dia kesini bar sudah harus kosong karena ia tidak suka keramaian.
"Siapa dia? " Ucap lelaki itu dengan nada yang terlihat tidak suka.
"M-maaf tuan dia udah saya bangunkan tapi gak mau bangun" banterder itu menundukan kepalanya tidak berani menatap sang lawan bicara.
"Udah gue bilang kan kalo gue kesini harus udah kosong, kalo gak mau keluar ya se–"
"Berisik" Jeongwoo tampak terganggu dengan suara disampingya, dia berdiri dengan susah payah kemudian dengan berani menatap galak ke orang di sampingya.
"Apa?"
"Lo berisik" Badan jeongwoo hampir saja ambruk jika dia tidak ditahan oleh orang didepanya itu.
"Aduh maaf bos biar saya yang ba–"
"Pergi"
"Apa bos? "
"Pergi, biar gue yang urus"
"Ta–"
"Pergi atau mati? "
"I-iya bos saya pergi" Bartender itu bergegas keluar dari bar setelah mengambil tasnya dia masih ingin hidup, bosnya itu memang kejam.
Buk buk buk
Jeongwoo membenturkan kepalanya ke dada seseorang didepanya, kepalanya pening bahkan tanganya sekarang sudah lancang memeluk pingang orang itu.
"what are you doing" Orang itu menjauhkan kepala jeongwoo dari dadanya, tanpa sadar memperhatikan wajah itu.
Manis.
"Pusing" Jeongwoo mengeratkan pelulanya, membenamkan kepalanya ke dada orang itu.
"what your name baby?"
"Jeongwoo, Park Jeongwoo" Orang itu terkekeh gemas, tunggu
Itu seperti bukan dirinya, seseorang dengan wajah dingin itu tersenyum dengan orang asing untuk pertama kalinya.
Haruto.Watanabe Haruto mafia kejam dan berhati dingin itu tersenyum karena orang asing, bahkan dengan orang orang terdekatnya saja dia jarang tersenyum namun apa ini hanya karena seorang yang mabuk dia tersenyum, sungguh keajaiban dunia.
Jeongwoo mendongak, menatapwajah tampan itu dari bawah. Entah karena kerasukan setan seperti apa dia dengan berani mengecup bibir haruto, hanya sebentar namun cukup membuat haruto terkejut dibuatnya.
Haruto menatap jeongwoo sebentar kemudian langsung mencium bibir jeongwoo dan sedikit melumatnya, sepertinya dia kehilangan kendali atas dirinya sendiri.
Dia mengendong jeongwoo koala namun dengan bibir keduanya yang masih tertaut ke arah sofa.
Sepertinya dia akan kelepasan malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal
Fanfiction• 하정우 • ❝ Ketika rasa sayang mengalahkan segala hal.Tanpa memperdulikan cerita dibaliknya cinta tetaplah cinta dan orang yang dicintai akan jadi pemenangnya . ❞