02 : Ngeselin!

283 65 61
                                    

Ngopi dimana bor? [4]

Jonathan
Sabilah deket rumah gue ngopi

Tyo
Ga.

Juan
Kemaren, kan, udah di lo
Yang lain aja

Tara
Yang biasa aja
Dibelakang warung, Mbok Ima

Arya
Gue serah deh
Yang penting murah

Tyo
Dih, ngirit.

Jonathan
Reply chat Tara
Gas lah

Tak berpikir panjang mereka memutuskan untuk mengikuti usulan Tara. Arya langsung bergegas pergi menggunakan sepeda gunungnya ke tempat tongkrongan. Pandangan Arya tertuju sebuah mobil yang ia pernah liat lima hari lalu. Karena otaknya sudah dipenuhi sama skripsi, dia lupa.

Mobil biru gelap melaju duluan sebelum lampu lalu lintas berubah menjadi warna hijau. Sementara, Arya lagi menyebrang untuk memompa sepedanya. Tak sangka lagi kendaraan tersebut benar-benar hampir menghilangkan nyawa seseorang, Arya terkapar lemah saat mobil itu menabraknya.

Kara berteriak di dalam kendaraan. "WHAT?! GUE NABRAK ORANG!!" Dia keluar dari mobil dan memanggil seorang montir di bengkel untuk menolongnya.

"Lo tenang aja, yah. Gue bakalan bawa ke rumah sakit. Lo pertahanin nyawa dulu, yah." Kara frustasi dengan keadaan lelaki itu.

Tutt...

1 panggilan tak terjawab dari Tyo

Kara tidak sengaja melihat notifikasi handphone pria tersebut. Semakin ke sini, perempuan tersebut kebingungan sekaligus takut. Bagaimana respon kedua orang tua pemuda itu. Seorang perawat membawa Arya dengan kursi roda. Kara yang berada di luar kamar merasa khawatir.

Kar, lo mikir apaan, sih, sampai nabrak orang!

"Arya mana? Dia dimana? Lo apain dia," ujar Tyo yang tiba datang bersama kawannya.

Kara memundurkan langkahnya. Ia menunduk tak sanggup memandang teman-teman Arya. "Semuanya harap tenang. Pasien atas nama Arya sudah baikan, tapi dia masih belum sadar." Dokter dan juga perawat keluar dari ruangan.

Saat Tyo dan kawan-kawannya memasuki bersamaan dengan jalannya Kara. Arya menyipitkan kedua matanya. Kara berdiri di ambang pintu sendirian. Tyo dan teman-temannya mendekati Arya. "Lo, kok, bisa kayak gini? Bikin khawatir aja," ucap Juan.

"Ju, Arya masih belum sadar, ngapain ngajak ngomong!" tukas Jonathan.

Tyo terkekeh, "Tapi, udah sepuluh menit kita di sini. Belum sadar juga."

"Apa kita butuh bantuan, tuh, anak?" Tara menunjuk ke arah Kara.

Tyo menghampiri Kara. "Lo ga ada niatan minta maaf sama Arya?"

 "Lo ga ada niatan minta maaf sama Arya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Korelasi [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang